10. ∘∘Membela ིྀ

14 6 5
                                    

Sejahat itukah dunia?
Kenapa seolah tak ada keadilan untuk anak yang kehilangan kasih sayang?

Happy Reading 🌺


Ameyra mendapatkan penanganan terbaik dari dokter yang sebelumnya pernah menanganinya juga. Karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan Ameyra juga sudah siuman, maka ia diizinkan pulang saat itu juga.

Setelah dokter keluar dari ruangan, guru BK yang sedari tadi menemani Ameyra, menatap sinis gadis itu.
"Karena kamu sudah tidak sakit, maka hukuman akan tetap dijalankan. Coretan itu, harus bersih hari ini juga. Saya nggak mau tau. Pokoknya besok, tembok itu harus bersih lagi." ucapnya.

"Bu, tapi saya benar-benar tidak-"

"Cukup. Tidak usah membantah. Mana ada maling yang mau ngaku?" Dia memotong ucapan Ameyra.

Ameyra mengangguk. "Maaf, Bu. Kalau saya lanjutkan besok boleh nggak? Soalnya saya lemes banget."

"Nggak bisa! Harus hari ini."

"Baik, Bu."

Mereka kembali ke sekolah.
Dengan terpaksa, Ameyra membereskan coretan itu hingga bersih.

ʚɞ

"Sumpah, Guys. Gue puas banget kemarin abis ngerjain si cupu tau nggak sii!" Ellena tampak kegirangan di depan 2 sahabatnya.

"Gue juga puas, El. Keren dah ide lo," sahut Karin.

Sementara Viola, gadis itu hanya tersenyum dan mengacungkan jempol.
Mereka bertiga tengah bersantai di sebuah Kafe.
"Lo nggak pengen bully si cupu lebih dari ini, El?" tanya Karin pada Ellena

"Ada sih ide gue."

"Wih apa-apa? Gimana? Bocorin!"

"Gue nggak bisa kasih tau sekarang."

"Why?" Viola yang sedari tadi diam mulai bicara.

"Gue kerjain dia kemarin tuh cuman sebagai awalan, supaya dia dicap buruk di BK dan terancam dicabutnya beasiswa dia," jelas Ellen pada kedua sahabatnya.

Viola mengerutkan keningnya. "So?"

"Nanti kan dia udah dicap jelek tuh, abis itu gampang ngejalanin rencana lain yang bikin nama dia makin jelek. Sampai dia keluar. Gue benci liat muka sok paling tersakiti dia."

"Kita sama, El. Sama-sama benci liat muka si cupu," sahut Karin.

"Sok paling menderita kan, ya?"

"Iya banget. Ngga tau aja kita juga menderita."

"Menderita karena bingung ngabisin duit bokap maksudnya," ucap Karin dan Ellena bersamaan.

Sementara Viola hanya tersenyum dan bertepuk tangan ringan. Gadis itu memang tipikal orang yang irit bicara.
Mereka bertiga melakukan tos atas kerja keras mereka.

ʚɞ

2 hari setelah Arya tidak masuk sekolah, akhirnya besok ia bisa kembali bersekolah. Sangat bahagia karena ia merindukan seseorang.

Arya merebahkan dirinya di Atas kasur sambil membawa ponsel. Ia mengutak-atik keyboard di satu room chat.

Ketik-hapus-ketik-hapus. Begitu seterusnya sampai 20 menit. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Akhirnya, satu kalimat singkat ia kirimkan kepada kontak tersebut.

Little girl🐰

Selamat malam, Lea
Lagi sibuk?

Rest In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang