Knock ... knock ...
Where's my readers?
Masih di sini, kan, sayang?Happy Reading🌺
Saat ini, Mawar dan Ameyra sedang duduk di ruang tamu. Hening. Tidak ada percakapan.
Hanya ada suara jam dinding dan kulkas. Sangat canggung.
Tak lama kemudian, Mawar membuka suara, ia bertanya pada putrinya, "Ameyra, apa pendapatmu tentang Ayahmu?"Tentu saja Ameyra dibuat terkejut dengan pertanyaan tersebut. Tadinya ia fokus mengerjakan tugasnya, tapi karena pertanyaan itu, ia menghentikan aktivitasnya. Ameyra diam untuk beberapa saat lalu kemudian menjawab pertanyaan Mawar,
"Emm ... Mey yakin kalau Ayah sebenarnya masih sayang sama Bunda." Ameyra tersenyum lalu pergi meninggalkan Mawar yang mematung di sana.ʚɞ
Di dalam kamar lantai 2 sebuah rumah mewah, Ellena sejak tadi sibuk mengutak-atik ponselnya mencari instagram Ameyra. Entah apa yang akan dilakukannya malam ini.
Setelah kurang lebih setengah jam mencari, akhirnya ia menemukan akun tersebut. Akun instagram dengan username @amyveeca_.
"KETEMU!" teriak Ellena sembari berguling-guling di tempat tidurnya.Ia stalking akun tersebut untuk menggali lebih dalam tentang kehidupan seorang Ameyra Gabrillea.
"Akunnya amyveeca? Ameyra Veronica, ya?"
Ia membuka highlight dan postingan akun instagram itu. "Oh, ternyata si cupu bisa punya sahabat juga," ucap Ellena ketika melihat postingan pertama Ameyra yang merupakan sebuah quote bertuliskan.
Harta paling berharga di dunia ini setelah keluarga adalah sahabat yang setia."Cantik juga, sih sahabatnya. Kayaknya asik juga orangnya."
Setelah cukup lama stalk, Ellena menyadari sesuatu. "Eh kenapa gue jadi kepoin si cupu, sih. Mending gue mikirin cara buat jatuhin dia. Hm ...." Ellena memejamkan matanya untuk berpikir. Ia terdiam untuk beberapa saat. "Nahhh gua punya ide nih. Permainan pertama buat si cupu," teriak Ellena puas sambil tersenyum smirk.
Kemudian ia memberitahukan rencananya kepada kedua anggota circlenya di group whatsapp. Mereka langsung menyetujui rencana yang diceritakan Ellena tersebut.
Keesokan harinya, Ellena berangkat pukul 05.30 pagi. Tidak seperti biasanya memang. Ini membuat Mamanya heran.
Karena biasanya, anak manja yang satu itu berangkat pukul 06.20 bersama Ayahnya.Berbeda dengan keponakannya, Viola. Gadis itu adalah anak yang rajin dan pasti berangkat pukul 06.00 dengan menaiki sepeda motor sendiri. Viola memang sudah tinggal bersama mereka sejak 3 tahun terakhir karena sebuah tragedi.
Ellena menemui Mamanya yang sedang menyiapkan roti tawar untuk sarapan. "Pagi, Mam," sapanya.
"Tumben berangkat pagi, El?" tanya Fanny, Mama Ellena.
"Iyaa, Ma. Ellen mau pergi ke suatu tempat sebelum berangkat sekolah, Mi," jawab Ellena bohong.
"Suatu tempat? Ke mana? Kok tumben banget kamu mau urusin hal lain selain sekolah?" tanya Fanny yang masih penasaran.
"Mami kepo dehh. Udah, ya. El berangkat dulu, udah dijemput Karin di depan. Bye, Mamii." Ellena melambaikan tangan ke arah Fanny. Fanny hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anak semata wayangnya yang sangat sulit diatur karena terlalu dimanja oleh Ayahnya sejak kecil.
Viola memang sengaja tidak berangkat bersama Ellena agar Fanny dan suaminya tidak curiga. Ia berangkat 15 menit setelah Ellena. Dan seperti biasa, Viola berangkat menggunakan sepeda motor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rest In Love
Ficção AdolescentePersahabatan yang tulus itu bisa datang dari mana saja. Cinta yang tulus juga bisa bertemu dengan cara yang tak terduga. Tapi, kasih sayang yang tulus dari seorang Ayah yang sudah terlihat tidak peduli lagi dengan keluarga? Yang meninggalkan keluar...