1. ∘∘Secarik surat ིྀ

53 10 8
                                    

Haloo!!
Selamat malam teman-teman
Gimana harinya? Gimana hari pertama 2024 nya?

Semoga menyenangkan. Saling memberi kebahagiaan itu pahala loh, maka dari itu, sini ramein Meyra, hehe.

Happy Reading 🌺🌺

Hari minggu. Pagi ini mentari memancarkan sinarnya lebih awal dari biasanya. Cahaya itu sudah terang sejak pukul 05.30.

"Sepertinya cuaca hari ini akan sangat terik," gumam seorang gadis cantik berusia 16 tahun yang sedang berdiri di dekat jendela kamarnya.

"Mey, ayo turun, sayang! Kita sarapan dulu," panggil seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Ibu dari gadis itu. Mawar.

"Iya, Bunda," jawab Ameyra yang langsung menuruni anak tangga.

Ameyra duduk di meja makan yang di mana sudah tersedia beberapa hidangan sarapan yang lezat.
"Wih, wangi banget masakan Bunda. Hm, pasti enak nih," puji Ameyra.

"Bisa aja kamu, Mey-Mey."

"Lah kok panggilan Amey jadi kayak temen nya si botak kembar sih, Bun?" protes Ameyra dengan wajah cemberutnya. Hal itu membuat Mawar terkekeh.

"Udah-udah, yok makan! Jangan cemberut mulu, ntar cantiknya ilang loh."

"Ih, apaan sih, Bunda."

"Iya-iya Bunda minta maaf, ya? Hmm supaya kamu cepet maafin Bunda, gimana kalo abis makan, kita jalan-jalan keliling Serang?"

Wajah Ameyra langsung ceria ketika mendengar tawaran dari Mawar. "Beneran, Bun?"

"Iya dong, Sayang, nanti bunda kasih waktu 30 menit buat kamu siap-siap. Kira-kira cukup nggak?"

"Lebih dari cukup."
Ameyra memang berbeda dengan remaja putri pada umumnya yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berdandan. Ia lebih menyukai tampil apa adanya dan natural.

" Anak Bunda emang suka nya yang simple-simple aja, ya? "

"Iya dong, Bun, karna kalau dandan itu ribet," jawab Ameyra.

"Yaudah sekarang makan dulu!"

Mereka melanjutkan makan berdua di meja makan. Hanya berdua? Lalu kemana ayah Ameyra?

Selang 30 menit.
"Bunda, ayokk! Mey udah siap, nih."

"Wah cepet banget, ya, yaudah ayok berangkat."

ʚɞ

Saat ini Ameyra dan Mawar tengah berada di sebuah taman kota. Mereka sedang duduk di salah satu kursi panjang di sana. Tiba-tiba Ameyra melamun dan pandangan matanya tertuju pada seorang anak kecil yang sedang bermain bersama Ayahnya. Mata Ameyra berkaca-kaca seketika. Di sampingnya, ada Mawar yang sedang bermain dengan seekor burung yang bertengger di lengannya.

"Mey, lihat deh, burungnya cantik," ucap Mawar yang bermaksud menunjukkan burung tersebut kepada Ameyra. Merasa tidak mendapat jawaban dari Ameyra, Mawar pun menoleh ke putrinya yang sedang fokus memperhatikan kebersamaan Ayah dan anak di taman.

Paham dengan apa yang saat ini putrinya rasakan, Mawar melepaskan burung merpati cantik itu dan langsung memeluk Ameyra. Tak lama kemudian, Ameyra berkata, "Bun, Ayah kapan pulang? Amey kangen Ayah. 5 tahun loh Amey nggak ketemu Ayah. Jangankan ketemu, telfon aja nggak pernah. Ayah lupa, ya, Bun sama Amey?" tanya Ameyra disertai air mata yang luruh begitu saja.

Rest In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang