Happy Reading
Pagi ini, semua kelas kosong karena semua guru SMA Trisakti sedang rapat menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Semester Gasal.
Ameyra yang sedari tadi membaca novel itu mulai bosan. Ia menutup novelnya dan menelungkupkan kepalanya di meja.
Olivia yang melihat hal itu awalnya membiarkan saja. Karena ia tau teman sebangkunya itu mulai lelah. Olivia kembali melanjutkan aktivitasnya scroll tiktok.
Namun, selang 30 menit berlalu, Ameyra tak menampakkan pergerakan sedikit pun yang membuat Olivia merasa ada yang tidak beres. Karena penasaran, ia memanggil Ameyra.
"Mey," panggilnya pelan. Ia memanggil Ameyra dengan suara lembut. Namun tak mendapat jawaban dari sang pemilik nama. "Lo tidur, ya?"
Karena itu, Olivia sedikit mengeraskan suaranya
"Meyraa. Sialan lo tidur nyenyak banget mimpiin apaan, sih?" tanyanya. Tak ada jawaban juga.Olivia yang mulai panik itu meletakkan ponselnya dan menggoyangkan tubuh Ameyra. Dan akhirnya, ia tau bahwa Ameyra saat ini sudah tak sadarkan diri. "Meyra, lo kenapa? Mey, bangun. Mey, please!"
"Temen-temen, tolongin!"
Karena panik, Olivia berteriak meminta tolong kepada teman-teman sekelasnya."Ada apa, Luv? Meyra kenapa?"
"Nggak tauu Mey nggak mau bangun."
"Ayo kita bawa ke UKS!" ajak salah satu petugas PMR.
Setelah itu, petugas PMR yang ada di kelas 11 IPA 2 langsung membawa Ameyra ke UKS.
Lebih dari 10 menit Ameyra di rawat di UKS SMA Trisakti. Namun hasilnya nihil. Ameyra masih belum membuka matanya.
"Ini gimana? Kita udah nggak bisa apa-apa lagi selain bawa dia ke puskesmas atau rumah sakit."
"Bener. Kabarin ketua PMR sana!"
"Orangnya izin nggak masuk sekolah, anjir."
"Pramuka?"
"Orang pada kemah."
"Oke jalan terakhir, OSIS. Bilangin sama ketua OSIS buat bawa Ameyra ke rumah sakit."
Karena khawatir, petugas PMR itu akhirnya melaporkan ke ketua OSIS. Dengan sopan, ia mengetuk pintu ruang OSIS.
"Permisi."
"Iya, cari siapa?" tanya seorang gadis yang sedang mengerjakan sesuatu dengan sebuah laptop di ruang tersebut.
"Kak Arya ada?"
"Oh, ada aku panggil, ya." Gadis itu melangkah ke dalam ruangan.
"Arya, ada yang nyariin."
Arya yang sedang membaca buku menoleh ke sumber suara. "Siapa?"
"Nggak kenal, liat aja sendiri."
"Hm." Arya menghampiri gadis itu.
"Ada perlu apa?""Ada anak kelas 11 IPA 2 pingsan lebih dari 30 menit, Kak. Kita harus cepat bawa ke rumah sakit."
Arya mengernyitkan dahi. Perasaannya mengatakan bahwa siswi tersebut adalah orang yang beberapa hari terakhir ini dekat dengannya.
"Gawat."
Tanpa basa-basi Arya langsung berlari menuju UKS. Ia menggendong Ameyra memasuki mobil, lalu menjalankan mobil tersebut ke rumah sakit.
30 menit.
30 menit lamanya Arya duduk di depan ruang IGD. Keringatnya sudah bercucuran karena panik. Ia mengacak-acak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rest In Love
Teen FictionPersahabatan yang tulus itu bisa datang dari mana saja. Cinta yang tulus juga bisa bertemu dengan cara yang tak terduga. Tapi, kasih sayang yang tulus dari seorang Ayah yang sudah terlihat tidak peduli lagi dengan keluarga? Yang meninggalkan keluar...