Pagi ini ke-6 anak itu sudah berada di gereja. Terbalut pakaian berwarna hitam, nampak serasi untuk ke-enamnya. Bahkan kini mereka tengah berdo'a dengan khusyuk, meminta pada Tuhannya untuk keselamatan, kekuatan, dan keberhasilan misi mereka.
Tak berselang lama, Jean dan El menghampiri mereka di ikuti oleh seorang pastor muda yang membuat ke-enamnya memusatkan perhatian mereka.
"Udahh?" tanya Jean yang di angguki anak-anak itu.
"Anak-anak, ini Peter Yohan. Dia yang akan memberkati kalian hari ini." Suara El terdengar mengalihkan perhatian mereka pada sang pastor.
"Shaloom" Sapanya sembari tersenyum manis.
"Shaloom" Jawab ke-enamnya kompak tak lupa membalas dengan senyum mereka.
"Langsung saja ya? Silahkan duduk kembali." Ucap sang pastor.
Ke-enamnya kembali duduk manis diikuti Jean dan El. Mereka semua menundukkan kepala tak lupa memejamkan mata ketika Peter Yohan mulai membacakan do'a untuk mereka. Akhirnya pemberkatan berjalan dengan lancar dan hikmat.
"Terimakasih Peter Yohan." Seru mereka bersamaan.
"Sama-samaa." Sahut Peter Yohan tak lupa dengan senyum manisnya.
"Eh sebentar, saya ada sesuatu untuk kalian." lanjutnya sebelum akhirnya ia bangkit meninggalkan mereka yang di landa rasa penasaran.
Peter Yohan kembali menghampiri mereka dengan Sibori dan kotak kecil di kedua tangannya.
"Ini" Ia memberikan Sibori pada Jean yang di terima baik oleh Jean dan segera membagikan Hosti untuk anak-anak.
Sedangkan Yohan tengah memasangkan kalung berliontin salib berwarna silver untuk mereka. Kini kalung itu sudah tersemat cantik di leher mereka masing-masing.
"Terpujilah Kristus." seru Yohan
"Terpujilah Kristus." seru mereka mengikuti sembari membuat tanda salib kecil pada bagian dahi, mulut, dan dada.
"Terimakasih Peter Yohan, maaf merepotkan." Ucap El mewakili.
"Tidak sama sekali, justru saya senang bisa bertemu kalian." sahut Yohan.
"Yasudah, kami permisi dulu. Shaloom." pamit Jean.
"Shaloom."
***
Dentingan sendok beradu di atas meja makan. semuanya menikmati makan siang kali ini dengan tenang.
ekhem
"Aku selesai, setelah ini semuanya langsung ke aula ya. Kita akan ada pertemuan." Ujar El sembari bangkit meninggalkan meja makan diikuti oleh Jean.
"Baik kak El." Sahut Reen, mewakili semuanya. Sebelum akhirnya kembali menikmati makanannya.
"Ehh ssttt, Peter Yohan ganteng yaa." Ucap Lyn memecah keheningan mereka setelah kepergian El dari meja makan.
"Mulai nih mulai." sahut Arka.
"Ihh apa si, tapi dia beneran ganteng ya ga sii." lanjut Lyn sembari menatap Zey dan Reen bergantian.
"Iya ganteng banget." sahut Zey yang telah menyelesaikan suapan terakhirnya.
uhuk uhuk
"nah lohh, pelan-pelan dong " ucap Haikal yang tepat berada di sampi Nino duduk, ia segera menyodorkan air minum sembari menepuk pelan punggung Nino. Setelah menerima air Nino langsung meminumnya sampai habis untuk menetralkan sakit di tenggorokannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The School (hiatus)
JugendliteraturTentang 6 anak dari berbagai daerah yang disatukan dalam satu organisasi modern rahasia. Dimana satu persatu dari mereka memiliki potensi khusus masing-masing untuk menjalankan berbagai misi yang telah ditetapkan. Semua berjalan sesuai dengan apa y...