SMA Nusa Bangsa

41 12 5
                                    

SMA Swasta nomor 1 di Jogja. Terbilang cukup elit juga peraturan sekolah yang tak terlalu ketat membuat sekolah itu banyak di incar orang-orang.

Apalagi untuk kaum-kaum yang mengincar ketenaran dan gengsi. Juga beberapa anak orang-orang penting di Jogja.

SMA itu kini tengah heboh dengan kedatangan 3 anak baru yang tak lain adalah Zeyya, Arka dan Haikal.

Sedari awal mobil Alphard putih mereka parkir hingga saat ini mereka tengah menuju lobi bisik-bisik orang-orang sekitar itu masih terdengar. Tetapi tak dihiraukan oleh ketiganya.

"Wihhh, bule coy."

"Idih, sok cantik banget tu cewek."

"Buset ganteng banget."

"Wahh, Widia kalah kalo ini mah."

"Jelass, cantik banget gila."

"Aduh tatapannya."

"Aduh, salib mu mematahkan harapan ku mas."

"Pindahan luar negeri kah?"

"Masaa sih?"

"Alah palingan juga menang tampang."

"Udah kelas 12 pindah? Buat onar pasti di sekolah lama."

"Sok tau, siapa tau mau cari suasana baru."

"Sok cakep ih."

"Cantik banget."

Dan masih banyak lagi.

"Gini yang di bilang sekolah paling elit? Norak banget." celoteh Zey dalam batinnya.

"Ekhem, permisi. Kantor Kapsek dimana kalo boleh tau?" Tanya Zey pada seorang gadis berkacamata yang tengah membaca mading di lobi.

"E-eh, iya. Lurus aja sampai tangga nanti belok kanan."

Zeyya mengangguk lalu menepuk pelan pundak gadis itu. "Thankyouu."

Setelah berjalan beberapa meter akhirnya mereka menemukan ruangan yang mereka cari.

Tok tok tok

"Permisi."

"Masuk!"

"Pagi pak!"

"Selamat pagi! Kalian murid barunya ya?" Tanya seorang pria berkumis yang terlihat berusia kisaran 40 tahunan. Tatapannya terlihat menelisik.

"Iyaa pak."

"Baik, ini denah sekolah. Kalian bisa melihat-lihat dulu, nanti pilih kelas yang kalian inginkan." Ucapnya dengan mengulurkan lembar denah sekolah dan di terima baik oleh Haikal.

"Oh ya, kalian tau kan sekolah ini minim peraturan?" Ketiganya mengangguk kompak.

"Nah, ada satu peraturan yang kali ini sangat amat wajib kalian taati. Dalam denah tidak ada lantai 7, hanya lantai 6 lalu lantai 8. Karena dulu sempat ada kecelakaan dan beberapa bangunan yang rusak jadi kami menutup lantai 7. Jika kalian ingin menggunakan ruangan sport yang ada di lantai 8, kalian hanya di perbolehkan menggunakan lift. Sampai sini paham?"

"Paham. Terimakasih pak, permisi."

"Yaa."

***

Disini mereka sekarang, kafetaria SMA Nusa Bangsa. Decak kagum tak henti memuja mereka bertiga, cibiran kebencian pun tak jarang terdengar oleh ketiganya namun mereka kembali tak menghiraukannya.

The School  (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang