Misi Awal

44 10 2
                                    

"Kita belum ada survei lokasi El. Kita hanya dapat clue."

"Dengar! Kita gaada waktu lagi. Sinyal di monitor berwarna merah tandanya target dalam bahaya."

"Tolong, persiapan diri kalian sungguh-sungguh. Aku minta kalian terjun malam ini." Ucap El diseberang layar komputer.

Jean, Zeyya, Arka, dan Haikal, mengangguk mendengar ucapan El. Tercipta guratan ragu di wajah El.

Terlihat El mengela nafas, ia memutar kursinya seperti tengah berbicara dengan seseorang. Tak lama ia bangun dari duduknya, lalu tergantikan oleh Nino, Reen, dan Lyn yang tersenyum manis.

"Haloo guys!!!"  Sapa ketiganya girang, mereka melambaikan tangan dengan semangat.

"Haiii!!" Sahut Arka, Zey, dan Haikal tak kalah girangnya.

"Gimana disana? Seru ga? Pasti sepi gaada gua."  Tanya Lyn dengan suara melengkingnya.

"Ihh kak j, i miss u so muchh!!" 

Jean terkekeh mendengar suara melengking milik Lyn. "Miss u to Lyn."

Sedangkan Zeyya cepat-cepat ia memasang wajah julidnya, membuat semua orang tertawa.

"Mulai deh alaynya." cibir Zeyya.

"Ah sirik ae." sahut Lyn tak terima.

"Tadi kita ketemu Peter Yohan." Reen berucap dengan senyum meledek.

"DEMII!!?" Zeyya memekik, lalu menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Ahahahaa, udah dulu kita mau latihan. Bay!" Pamit Reen sebelum mendengar rengekan Zeyya.

"Dadah kak j."

"Dahh!"

klik. Panggilan terputus.

Zeyya mengerucutkan bibirnya lucu, Arka dan Haikal yang melihat tak bisa menahan tawanya.

"Udahlah, disini kan ada Leo yang gak kalah ganteng. Ya gak?" Bujuk Arka

"Yoii, haha." Haikal menimpali. Sedangkan Jean hanya tertawa.

"Kalian bisa istirahat sebentar, 15 menit lagi kita adakan pertemuan di halaman belakang." Ucapan Jean di turuti baik oleh mereka, akhirnya mereka meninggalkan ruangan menuju kamar mereka masing-masing.

***

Kini Jean, Zey, Arka, Haikal dan 40 anggota elf lainnya tengah berkumpul di halaman belakang rumah. Mereka sepakat akan menyusup sekolah malam nanti.

"Hendrik, tolong kau tetap memantau dari atas." Ucap Jean mulai mengarahkan tugas untuk anggotanya.

"Rico, kau ikut aku dengan anak-anak. Kita akan terjun langsung."

"Lily, aku percayakan keamanan lantai dasar kepada mu."

"Untuk yang lain, sebagian ikut Lily sebagian tunggu perintah dari Hendrik."

"Dan kau Kev, tolong tetap pantau semua sinyal dari El."

"Semua mengerti?"

"Siap, mengerti." Sahut mereka kompak.

The School  (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang