Menjaganya Sepenuh Hati

1.8K 56 0
                                    

Namun, setelah itu hidup Dani berubah total.

Tidak sampai Dani mendapatkan rasa bahagia dengan sosok yang ada didalam pelukannya. Dani yang dikenal kejam dan dingin dalam berbisnis, bahkan super protektif kepada orangtua dan adik laki-lakinya berubah menjadi pria hangat untuk Alin.

Dani sudah memastikan Calvin berada di penjara dan menanggung akibat dari hal yang sudah ia lakukan, meskipun Hardi Sadriansyah sudah memohon.

Setelah kematian Alvian, Papa Jimmy secara resmi mengangkat Dani sebagai President Direktur RD Corp. Posisi itu memang sengaja dikosongkan sejak kematian David. Saat Dani menolak, Papanya memberi Dani kesempatan hingga peristiwa yang menimpa David terungkap.

Kematian David menjadi luka terdalam bagu keluarga Reinaldi. Bahkan sejak lama Papa Jimmy sudah berniat untuk menghentikan kerjasama dengan HS Group. Namun Dani memiliki cara sendiri. Hal tersebut terungkap bahwa ternyata kerjasama baru antara RD Corp dengan HS Group tidak pernah berjalan seperti yang Om Hardi pikirkan, karena Dani tidak pernah memprosesnya.

Sekarang Dani bisa bernafas lega. Meski ia harus melihat kesedihan Alin karena kematian kakak iparnya. Paling tidak saat ini yang bisa ia lakukan adalah menepati janjinya untuk menjaga Alin.

"Kamu ga tidur?" Dani terkejut dan melihat Alin sudah bangun.

Dani mengecup pelan kening istrinya, "Tidur, tadi kebangun." Alin menggeliat, "Dingin?"

"Engga, cuma laper."

"Oh iya, kita belum makan." Dani pun langsung beranjak dari sofa. "Kamu disitu aja, banyak beling! Biar aku beresin dulu."

"Emang siapa yang bikin pecah belah?" Alin sambil tersenyum nakal kearah suaminya dan menarik kemeja Dani untuk menutupi tubuh polosnya.

Dani langsung meraup bibir Alin tanpa aba-aba, "Mungkin harus dengan pecah belah dulu supaya Nyonya Reinaldi ga bisa nolak aku." ucapnya sembari menjentikkan sebelah matanya.

++++++++

6 bulan kemudian di rumah sakit. Alin melahirkan dengan usia kandungan yang sesuai anjuran dokter dengan menggunakan operasi caesar.

Dani menemani Alin yang terlelap di ruang perawatan. Ia tidak pernah meninggalkan Alin sendirian, kecuali bila ada keluarga Reinaldi, Antoni, Nesya dan Geffie, atau kedua sahabat Alin datang berkunjung.

Alin membuka matanya dan melihat Dani yang tersenyum. Ia membalas dengan senyuman.

"Hai, sayang." sapa Dani.

"Hai."

"Gimana perasaan kamu?" tangan Dani mengelus lembut kepala Alin.

"Good. Cuma..."

"Cuma apa?"

"Cuma... aku laper, Bie." Alin berkata dengan malu.

"Wait, tadi Mama bawa makanan. Aku ambilin.

Dani membuka kotak makanan yang dibawah Mama Arshinta. Ia menyuapi Alin dan juga dirinya yang ternyata juga lapar karena belum makan.

Pintu kamar terbuka. 2 orang perawat masuk membawa kereta bayi kembar mereka.

Davidson Matteo Reinaldi dan Alviana Meera Reinaldi. Keduanya sengaja menggunakan nama yang sama seperti Davi dan Alvian karena Alin yang memintanya.

Alin menyusui kedua bayinya secara bergantian. Sedangkan Dani mengikuti instruksi seorang perawat untuk memeluk bayi mereka skin to skin dan juga belajar memandikan mereka.

Saat kedua bayi mereka sudah dibawa kembali ke ruang bayi, Dani yang duduk diatas ranjang dan menciumi wajah Alin tanpa henti.

"Thank you. And... I love you, Alina." ucap Dani.

"I love you too, Daniel. And, thank you."

Mereka berciuman dengan dalam dan berpelukan erat. Kebahagiaan sudah mereka miliki dan tidak ingin mereka sia-siakan.

Alin menarik diri dari pelukan dan menatap Dani dengan manja.

"Abis nyusuin si kembar, aku jadi laper lagi. Gimana dong nih?"

Dani hanya menggeleng dan tertawa.
"Kamu mau makan apa?"

"Nasi padang, kali ya."

"Apa aja buat istri aku." Dani mencium hidung Alina. Hari-harinya akan dipenuhi bahagia seperti ini untuk seterusnya. Dan ia akan menjaganya sepenuh hati.

-----THE END-----

Fallin' Slowly [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang