part 29 b

25.3K 659 5
                                    



Prilly sedang berlatih senam yoga khusus ibu hamil,, dan semakin intens karna hari persalinan semakin dekat, setelah selesai prilly merasa sangat haus, prilly berjalan ke arah kulkas utk mengambil jus.
Prilly merasakan sakit di perutnya rasa mulas, dia merasakan sesuatu cairan keluar dr pahanya.
Gelas yg di pegang prilly pun pecah,
" adoh sakit,,, maaa..tolong sakit bgt ini" jerit prilly.
Prilly terduduk di lantai sambil menahan rasa sakitnya.
Tiba2 pembantu prilly yg melihatnya.
" ya ampun nyonya,, tahan ya saya panggilkan nyonya besar" ucap pembantu prilly.






Prilly pun menahan rasa sakit itu,
" adoh anak umi,, sabarnya jangan keluar dulu" ucap prilly pada perutnya. Mama pun terkejut melihat prilly,
" sayang tahan ya kita kerumah sakit sekarang" ucap mama memapah tubuh prilly menuju mobil yg sudah di siapkan.
" sakit banget maa,,, gak tahan" keluh prilly.
" kita otw rumah sakit sekarang,, nnt kita sekalian telfon ali okeh" mereka pun dalam perjalanan kerumab sakit prilly tak henti2nya mengadu kesakitan keringat bercucuran di dahinya.





" halo ali.. Cepetan kerumah sakit sepertinya prilly mau melahirkan" ucap mama.
"Seketika ali pun panik, setelah menutup telfonnya,, dia dengan segera menuju rumah sakit yg mertuanya bilang. Sedangkan mama dan prilly sudah sampai di rumah sakit bersamaan dengan ali dengan sigap ali menghampiri prilly yg meringis kesakitan.
" ali...sakit.... Sakit banget.." ucap prilly.
" iya sabar ya sayang,,, tahan ya" ucap ali.
" ah.......sakit banget ya allah" prilly menjerit sambil menarik dasi ali, sedangkan ali hanya pasrah saja.
Prilly terus meringis kesakitan air mata tumpah sedangkan ali jadi bahan pukulan oleh prilly krn merasa sakit yg luar biasa.




Prilly pun menuju ruang persalinan.
" ah...mama sakit.. Ya ampun gak kuat mama" rengek prilly.
" sabar nak.. Kamu harus berjuanng" ucap mama.
" ali kamu masuknya pliss aku gak mau sendirian" ucap prilly.
" iya sayang aq masuk tenang aja" jawab ali.
" maaf siapa yg mau ikut masuk" tanya suster.
"Saya sus,, saya suaminya" jawab ali.
" baiklah silahkan bapak masuk" ucap suster itu.
" ahhh....ali sakit bngt" ucap prilly menjambak rambut ali kuat, sebenarnya ali sangat kesakitan tp demi anak dan istrinya dia pasrah.





" tahan ya sayang" ucap ali.
" ka..kamu gampang sih ngomongnya krn kamu gak ngerasain" pekik prilly.
" ya allah sakit bgt" teriak prilly.
Ali sibuk mengelap keringat prilly.
" kamu kenapa malah ngelap keringat aq,,, gimana ini ali" pekik prilly dan mencakar tangan ali.
" sudah siap buk ini sudah pembukaan 7" jelas dokter.
Proses melahirkan pun berlangsung selama melahirkan prilly menggengam erat tangan prilly.
" tarik nafas buk.. Ayo sedikit lagi kepalanya sudah keluar ( wkwkwkwk ngakak gue nulisnya).
" dok saya gak kuat ,, saya gak kuat" ucap prilly terengah engah.





" klo bisa normal, kita usahakan buk, ayo sekali lagi" ucap dokter itu. Dengan sekali erangan kuat prilly berhasil menlahirkan anaknya yg begitu lahir terus menangis memecahkan gendang telinga semua org yg ada di ruangan itu..
" selamat bayi ibu perempuan" ucap dokter itu.
Prilly pun tersenyum lega, tapi 5 menit kemudian dia merasakan sakit lagi.
" aduh.. Dok kenapa perut saya sakit lagi" ucap prilly.
Dokter pun dengan segera mengecek kembali dan terkejut.
" ternyata anak ibu kembar" ucap dokter itu.
" apa kembar" ucap ali tak percaya.





" iya anak bapak kembar, ibu ayo kita cuba lagi" ucap dokter itu.
Prilly pun mulai mengerang, kali ini sakit yg teramat sakit memakan waktu hampir 15 menit.
" sepertinya kita harus menginduksinya supaya bayi ini keluar kasihan jika terlalu lama di dalam perut, tp klo ibu bisa mengerang sekali lagi dan berhasil makan tidak perlu di induksi" jelas dokter.
" baik dok saya akan mencoba sekali lagi, buat anak umi yg satu lagi pliss keluar sayang kamu apa gak engap di dalam perut" ujar prilly pada perutnya. Dan prilly pun mulai mengerang sekali lagi dengan tenaga terakhirnya dan akhirnya bayi itu keluar.





love me like you doTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang