Gojo Satoru membuka pintu, mempersilahkan (Y/n) untuk masuk. Ia tahu, perempuan itu sudah cukup letih hari ini. Sewaktu (Y/n) masih menjadi gadis kecil, mereka sudah bersama, kepekaannya selama ini selalu tepat.
Cerita diantara Gojo dengan (Y/n) mirip seperti Fushiguro Megumi. Tetapi perempuan satu ini lebih berarti, Gojo tak sengaja melihatnya di dalam suatu ruangan di rumah sakit saat sudah hampir meninggalkan dunia. Pria ubanan itu langsung memprioritaskan dirinya saat mengetahui bahwa kedua orangtuanya tak ada yang peduli. (Y/n) yang malang.
"Aku tidak mau masuk." (Y/n) bersikeras menolak masuk, membuat Gojo Satoru disana menatap jengkel padanya.
"Aku tahu kau sangat lelah, (Y/n)-chan."
"Tapi Nanami-"
"Aku berjanji akan mempertemukanmu pada Nanami besok. Jadi, masuk sekarang dan tidurlah. Aku tidak mau kau kelelahan, (Y/n)-chan." Potong Gojo dengan lembut juga tegas pada perempuan dihadapannya itu.
••••
Pintu ruangan milik Nanami Kento dibuka begitu saja dengan sembarangan, siapa lagi kalau bukan Gojo Satoru pelakunya. Pria ubanan itu dengan entengnya mendaratkan bokongnya di sofa seberang Nanami dengan cengiran tololnya disana.
"Bolehkah aku mengganggumu, Nanami?~" Gojo bertanya dengan manjanya yang dibuat-buat, ia juga menambahkan dengan tubuhnya yang meliuk-liuk bak gerak ular yang melata disana.
"Kau selalu menggangguku, Gojo." Nanami berucap jengkel disana, ia sungguh terusik dengan teman konyolnya satu ini.
Melihat kantung mata Nanami disana yang menghitam, Gojo ingin mengurungkan niatnya. Namun apalah dayanya, dirinya sudah mengikat janji dengan perempuan yang sudah dianggapnya sebagai adik kandungnya sendiri.
"Hanya sebentar kok, Nanami." Gojo Satoru sedikit menampilkan ekspresi pura-pura sedihnya, ia sampai harus berakting demi (Y/n).
"Aku sangat lelah, Gojo. Jangan menggangguku dulu."
"Aku hanya ingin kau bertemu adik perempuanku. Dia mengidolakanmu, Nanami."
"Maksudmu (Y/n)?" Tanya Nanami.
Kemudian Gojo mengangguk semangat dan menjawab, "Ya ya benar (Y/n)! Dia sekarang ini disini! Mau ya kau bertemu dengannya, sebentaaar saja." Gojo memohon dengan sangat pada pria bersurai pirang itu.
"Tidak." Nanami menolak cepat.
"Tapi Nanami, aku sudah berjanji pada (Y/n) untuk mempertemukan kalian berdua. Kau tenang saja, dia perempuan yang cantik kok!" Gojo Satoru mulai berargumen kemana-mana.
"Kau masih mengabarkannya tentangku?" Tanya Nanami dengan tatapan menyelidik.
Detik selanjutnya Gojo menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Itu benar, Gojo lah yang memberitahukan seluruhnya tentang Nanami Kento pada (Y/n). Awalnya ia tidak berbuat seperti itu. Namun, dulu saat pertama kalinya Nanami ikut campur tangan dalam mengurusi (Y/n), gadis itu langsung jatuh hati pada Nanami. Setelahnya (Y/n) selalu menanyakan apapun saja itu asal tentang Nanami Kento melalui Gojo Satoru. Perasaan yang dimiliki (Y/n) pada pria yang lebih tua darinya itu kian semakin dalam, padahal mereka berdua hanya bertemu sekali. Dan sekarang ini (Y/n) ingin 'tuk kedua kalinya, dan selamanya.
"Kau perlu tahu, Gojo. Aku tidak bisa membalas perasaan (Y/n)." Tegas Nanami kepada Gojo.
••••
Sepasang kaki jenjang mulus melompat-lompat kecil, terlalu kegirangan. (Y/n) terlihat sungguh sangat berantusias, menciptakan perasaan tak enak timbul di dada Gojo Satoru.
"Bagaimana?!" Tanya (Y/n), dua bola matanya sangat bercahaya disana.
Gojo Satoru diam sejenak, ia lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal disana kemudian menjawab, "Maaf. Tidak bisa, (Y/n)-chan."
Cahaya di matanya padam. Suaranya seakan di telan semesta hingga tak dapat berkata sepatah katapun lagi. Tubuh yang tadi bersorak-sorai kini tak bergerak sedikitpun, membatu.
Ah, apa yang kuharapkan? Padahal sedari awal aku sudah tahu jawaban Nanami-san padaku.
Flashback on
Bibir kecil yang tadinya cemberut disana lantas langsung tertarik tersenyum. (Y/n) melambaikan tangannya saat Nanami Kento melangkah ke arahnya. Hari ini bukanlah sang lelaki ubanan yang menjemputnya sekolah, tetapi seorang lelaki yang memiliki tempat khusus di hati kecilnya.
"Ayo, akan kuantar kau pulang." Ujar Nanami, ini kali pertamanya mereka bertatapan muka. (Y/n) senang.
Di dalam mobil kedua insan tersebut saling membisu, sampai sang hawa memberanikan diri 'tuk memulai.
"Ano... Nanami-san..." Panggil (Y/n) sembari memainkan jemarinya dengan gugup.
"Ya?" Respon kecil Nanami, lelaki itu tak melepas pandangannya dari jalanan.
Kembali membisu, (Y/n) terlalu takut untuk menyatakan perasaanya. Namun di sisi lainnya ia juga pasti akan menyesalinya jikalau tak jujur dari sekarang. Ia mengumpulkan keberanian lagi untuk menyampaikannya, (Y/n) sangat bersungguh-sungguh.
"Aku...menyukaimu, Nanami-san."
Tubuhnya sampai tergoncang kecil ditempat, Nanami mengrem mobilnya tiba-tiba. Menyebabkan suara ricuh klakson mobil-mobil jalanan menyorakinya. Keheningan kembali menyelimuti mobil itu. Hingga suara hembusan nafas panjang terdengar dari mulut Nanami.
"Aku tidak bisa." Balas Nanami lantang.
Flashback off
••••
to be continued-

KAMU SEDANG MEMBACA
Whole To You
FanfictionTentang semua kebohongan Nanami Kento yang menolak kehadiran (Y/n), pun tak diindahkan sang jelita. Memberi utuh pada sang pria penguasa hati. Sampai segalanya yang tersembunyi t'lah terungkap jelas, memberi perubahan besar pada (Y/n) dan membalikka...