• 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐭𝐢𝐞

427 59 1
                                    

Satu buah donat dengan krim strawberry diatasnya tampak di hadapan (Y/n). Kesukaannya. Ia lantas menoleh ke arah sang pemberi lalu melemparkan senyum kecil disana. Lelaki dengan nama Inumaki Toge mengambil tempat duduk tepat disampingnya, perlahan menarik resleting jaketnya ke bawah.

"Apa yang mengganggu pikiranmu, (Y/n)?" Tanya Inumaki.

(Y/n) menggelengkan kecil kepalanya, kemudian mulai membuka mulutnya dan menggigit sedikit donat ditangannya. "Aku baik. Terimakasih untuk donatnya, Toge. Kau selalu tahu kesukaanku." Balasnya ramah.

Memang aku tahu segalanya tentangmu. Semoga selanjutnya aku masuk ke dalam daftar hal-hal yang kau suka, (Y/n).

Sang lelaki sungguh sangatlah tahu jikalau pujaan hatinya ini sedang memikirkan pemilik hatinya disana. Inumaki tak mau ambil pusing lagi, ia sadar bahwa ini hanyalah perasaan tunggalnya. Tak terbalaskan. Tetapi untunglah saja, keduanya masih menjalin persahabatan erat.

"Oi kalian berdua sini ikut bergabung!" Zenin Maki berseru memanggil keduanya.

Inumaki bangkit berdiri lebih dulu, ia lantas lekas menjulurkan tangannya pada (Y/n). Mengajak perempuan itu untuk ikut juga.

"Terimakasih." Ujar (Y/n).

(Y/n) mulai melangkahkan kakinya mendekati kerumunan teman-temannya disana. Kepalanya sedikit menunduk, tak ada sinar di wajahnya. Akibat gagal bertemu Nanami di hari lalu, (Y/n) terlihat menyedihkan sekali saat ini.

"Kalian berdua cepatlah sedikit." Suara bariton tertangkap oleh indera pendengarannya, (Y/n) mengangkat wajahnya. Tak menyangka. Nanami Kento ada dihadapannya sekarang.

"Go-gomen." Kata (Y/n) setelah dirinya juga dengan sang penggemarnya ikut bergabung.

Dirinya tak henti mencuri pandang ke lelaki pirang itu. Gawat, jantungnya berdegup keras. Akhirnya penantiannya selama ini terjadi juga. Memandang daksa si empunya kuasa dihatinya. Sudah lebih dari cukup bagi (Y/n).

"Dimana Gojo?" Panda melempar tanya.

"Dia bilang ada urusan, aku tidak tahu apa. Lalu dia menyuruhku untuk kesini. Baiklah, kalian bentuk dua tim. Gojo ada misi untuk kalian." Jelas Nanami jelas pada mereka semua.

"Aku dengan (Y/n)." Maki merangkul pundak si empunya nama.

"Tidak. Kalian berdua sama-sama perempuan. Aku dengan (Y/n)." Sanggah si makhluk berbulu besar, Panda.

"Berhenti. Panda, kau sama denganku. Kita cukup mengawasi tiap tim diluar tempat misi." Nanami menengahi.

"Jaa, kalau begitu aku dengan Toge saja. Yuuta, kau dengan Maki." Ujar (Y/n) sembari mengedipkan sebelah matanya ke arah Maki disana.

"Aku akan mengawasi tim Yuuta." Panda ikut-ikutan mengedipkan matanya, bergiliran ke arah Maki lalu kepada (Y/n).

••••

"Hati-hati." Ucap Nanami.

(Y/n) dan Inumaki kini telah memasuki area berbahaya. Tetap waspada selalu. Kutukan-kutukan sialan ada dimana-mana.

"Semprotan tenggorokanmu sudah?" Tanya (Y/n) perhatian pada Inumaki disebelahnya itu, sang lelaki langsung merespon dengan anggukan kepala disana.

"Kalian mencoba menjodohkan mereka berdua lagi?" Inumaki balik bertanya. Mumpung para kutukan belum muncul. Lelaki itu senang hati melempar kalimat demi kalimat dengan (Y/n).

(Y/n) tertawa kecil lalu menjawab, "Kau tahu ya. Itu benar. Lagipula aku tak suka Yuuta kadang memikirkan tentang Rika. Dia harus buka lembaran baru. Mereka berdua juga tampaknya serasi, bukan?"

"Ya, kau benar. Mereka berdua cocok."

Kuharap kita juga.

••••

"Nanami-san, tolong!" (Y/n) berteriak keras sembari menggotong tubuh Inumaki menjauh keluar area misi mereka berdua.

Nanami Kento dengan sigap berlari ke arahnya, mengambil alih tubuh Inumaki. Tiga orang itu kini sudah masuk ke dalam mobil, bergegas kembali ke sekolah Jujutsu. (Y/n) sedang tidak ingin mencuri pandang meski saat ini dirinya duduk berdua di kursi depan dengan Nanami.

Sang perempuan sibuk memegang juga menahan darah yang terus mengalir keluar di bagian dahinya. Nanami menyadarinya, ia langsung menarik dan melepaskan lilitan dasinya. Menyerahkannya pada (Y/n).

"Pakai ini dulu. Kau harus berhentikan pendarahannya." Kata Nanami, ia lalu kembali fokus ke jalanan di depannya.

"Tak apa? Nanti dasimu kotor."

"Pakai saja itu dulu. Disini tidak ada tisu atau perban." Nanami berkata dengan sedikit rasa kesal, mulai muak dengan (Y/n) yang terlalu berlama-lama bertindak.

Tak mau pemilik hatinya semakin murka, (Y/n) bergerak melilit dasi milik Nanami pada kepalanya. Lega dirasa tangannya tak lagi susah payah memegangi dahinya.

"Maaf, mobilmu jadi kotor."

Nanami tak menjawab, ia hanya diam. Terlihat tak ada rasa ketertarikan sedikitpun 'tuk berbalas kata dengan sosok perempuan di sebelahnya. Berbeda jauh sekali dengan Inumaki Toge.

"Kenapa kau harus bersikap baik padaku?"

Tak ada sahutan sebagai respon untuknya, Nanami tak membuka suara.

"Kalau begini aku tidak bisa berhenti menyukaimu, Nanami-san." Ujar (Y/n) lagi. Ia menoleh ke samping, melihat sosok spesial dihatinya yang enggan menanggapi.

"Aku-..."

"Aku tidak menyukaimu." Nanami dengan cepat menyela kalimat sang perempuan.

"Kita hanya sebatas pengajar dan pelajar." Lanjutnya.




••••


to be continued-

Whole To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang