• 𝐆𝐨𝐨𝐝 𝐧𝐞𝐰𝐬

352 46 2
                                    

"(Y/n), apakah kemarin kau habis memukul Nanami-san?" Yuuta bertanya pada sang perempuan si empunya nama tersebut.

Lantas dengan lekas (Y/n) menjawab, "Logikamu saja, Yuuta. Apa aku terlihat ingin memukul orang yang kusuka? Yang benar saja! Siapa yang menyebarkan rumor tolol itu?"

"Satoru!" Panda mengambil alih menjawab.

"Okaka!" Inumaki bahkan ikut-ikutan nimbrung.

"(Y/n) benar. Tidak mungkin dia mau melakukan hal bodoh seperti itu." Maki mengomentari.

"Kalian bodoh bisa mempercayai omongan si pria ubanan itu." Kata (Y/n) dengan sebenarnya.

Tak lama kemudian muncul suara menjengkelkan. Teriakan tolol Gojo Satoru menggema. Mereka semua di tempatnya malas menoleh, sudah terlalu biasa. Namun tetap saja hal itu membuat jengkel.

"Minaa! Aku ada berita baik untuk kalian semua!" Seru Gojo bersemangat. Semuanya masih diam, mempersilahkan pria ubanan itu menyelesaikan kalimatnya.

"Kalian mau tahu apa ituuu?" Gojo cengar-cengir menatap satu persatu muridnya bergiliran. Mengundang emosional semuanya memuncak.

"Beritahu saja ayo cepat." Maki memasang mimik penuh amarahnya disana.

"Tuna tuna." Sahut Inumaki.

(Y/n) membuang decihan kesal, terlalu malas 'tuk meladeni lebih lagi kekonyolan sang guru tersebut. Toh juga ujungnya akan diberitahukan juga, pikirnya begitu. Diri memilih untuk berdiam saja. Baterai tubuhnya akan habis jikalau harus dipaksa menanggapi tingkah anehnya Gojo Satoru disana.

Si pria ubanan terkekeh tak berdosa menatap ke arah (Y/n) yang sudah memuncak, "Kita akan pergi ke pemandian air panas! Wooooo!!" Seru Gojo berantusias.

"Liburan?" Yuuta melempar tanya. Detik selanjutnya Gojo dengan cepat merespon dengan kepala yang dianggukkan berkali-kali super semangat.

"Apa Fushiguro dan yang lainnya juga ikut?" Tanya panda.

"Tentu saja. Senior macam apa kalian ini yang tidak mau berbaik hati bersenang-senang bersama dengan para juniornya!"

"Urusai. Panda hanya bertanya saja." Sahut (Y/n) jengkel.

Gojo menyengir, daksa menjulang tinggi itu mengambil gerakan mendekat kepada (Y/n). Sengaja mencolek antar sikut keduanya, menciptakan emosi gelegar si perempuan jelita. Selanjutnya Gojo mengedipkan sebelah mata indahnya, menimbulkan kerutan penuh tanya di kepala (Y/n).

"Ekhem...Nanami ikut juga loh, (Y/n)-chan." Goda si Gojo Satoru pada perempuan itu. Tampak raut wajah sang jelita berubah putaran derajat penuh. (Y/n) lantas langsung sumringah mendengarnya.

"Benarkah? Kau serius?!"

"Aku tidak pernah berbohong padamu."

"Jadi beneran?! Kyaaaaa!!"

Temanku itu pakai pelet apasih sampai membuat (Y/n)-chan ku ini seperti orang gila.

Yang lainnya juga menangkap jelas bagaimana isi pembicaraan kedua manusia berbeda gender itu.

Okkotsu Yuuta merespon seperti biasanya. Geleng-geleng kepala. Tak habis pikir. Diri pun merasa prihatin dengan perempuan itu. Sudah ditolak, masih saja berpegang teguh kepada suatu hal yang mustahil. Terkadang sempat berpikir jikalau sahabatnya itu lebih baik berpasangan saja dengan sang lelaki empunya nama Inumaki Toge.

Di sampingnya ada Inumaki Toge yang hanya berdiam diri ditempatnya. Tak punya kalimat untuk dikatakan saat nama pria penguasa hati (Y/n) terdengar. Ia cukup menyadari dirinya sendiri, memiliki cinta yang bertepuk sebelah tangan. Setidaknya dirinya masih tetap berhubungan baik dengan sang pujaan hati, pikirnya begitu.

"Kalau begitu kau harus terlihat sempurna, (Y/n)-chan!" Kata Gojo menyemangati.

Kemudian (Y/n) berlagak sedikit centil lalu berkata, "Tentu saja. Akan kubuktikan kalau aku pantas berdampingan dengan Nanami-san!!"

Sang jelita menghempaskan kecil surai dark brown panjangnya. Bibir persiknya mengeluarkan tawa penuh percaya diri disana. Berharap lagi. Semoga saja takdir sejalan dengan keinginannya.

"Percaya diri sekali kau ini." Sahut Yuuta.

"Percaya diri itu sangat penting loh, Yuuta." Respon Gojo.

"Tak apalah. Yang penting dia senang. Aku mendukungmu, (Y/n)." Ujar si makhluk berbulu hitam putih. (Y/n) yang mendengar itupun lekas melempar tubuh rampingnya ke dalam dekapan Panda. Mengucapkan terimakasih.

Itu benar. Tidak apa demi kebahagiaannya. Sudah cukup sekali aku melihatnya terpuruk di masa lalunya. (Y/n) tampak seperti rembulan di tengah-tengah dunia. Tak apa meski senyumannya bukan untukku. Setidaknya aku tahu kalau Nanami-san itu pria yang baik. Begitulah suara hati Inumaki di dalam.

(Y/n) pandai memilih. Namun ia awam menjatuhkan hatinya ke arah mana. Sudah terlalu dalam dirinya tenggelam dalam lautan pesona Nanami Kento. Cinta membuat semuanya menggila.

"Nah, sekarang kalian sudah bisa menentukan teman sebangku di bus nanti. Jaa ne~" Si pria ubanan melenggak-lenggok menjauh.

Lantas (Y/n) langsung mengalihkan pandangannya lurus ke arah Panda. Mereka berdua menyeringai.

"Baiklah. (Y/n), kau pasti maunya dengan Nanami-san 'kan? Kalau begitu, Toge denganku ya." Panda merangkul pundak si lelaki dengan kerah tinggi itu. Setelahnya bertos ria dengan (Y/n). Melenggang pergi. Meninggalkan Yuuta dan Maki begitu saja.

Merasa tak enak. Yuuta membuka suaranya, "Maki-san mau duduk denganku?"

"Tentu!"

Astaga, cepat sekali kujawab.




••••

to be continued-

Whole To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang