• 𝐈'𝐦 𝐟𝐫𝐞𝐞

410 39 1
                                    

Sudah seminggu berjalan sejak malam panjangnya Nanami dan (Y/n) saat itu. Kejadian panas bergairah itupun masih terbayang jelas di pikiran mereka berdua.

Sedang di sisi satunya lagi, Gojo Satoru masih tidak diacuhkan akan marah diamnya (Y/n) padanya. Dan sekarang, lagi, si pria ubanan pun pantang menyerah meluluhkan hatinya jelita. Penuh harap sedalamnya, semoga (Y/n) mau berbaik hati padanya lagi.

Hari ini sungguh terik-teriknya. Melepuhkan kepala orang-orang berlalu-lalang. Entah sudah berapa kalinya (Y/n) mengeluhkannya.
Kali ini ia mendapatkan misi dengan Yuuta. Gojo Satoru pun ikut serta dengan alasan ingin mengawasi kedua muridnya itu. Membuat (Y/n) disana semakin kepanasan karena keberadaannya.

"Baiklah, kita sudah sampai." Ujar Gojo membuka suara.

"Ini terlihat seperti tak ada satupun kutukan." Komentar Yuuta menyelidik.

Gojo melirik sebentar kearah (Y/n) lalu berkata, "Kita tidak boleh menilai dari sampulnya bukan, Yuuta? Katanya sih, tempat ini memang dirawat baik. Tapi tidak tak memungkinkan kalau ada kutukan disini 'kan?"

(Y/n) terlihat sama sekali tak tertarik sedikitpun 'tuk bergabung dalam pembicaraan. Suasana hatinya buruk akibat pria ubanan itu.

Kaki jenjang mulusnya dibawa gerak, hendak berjalan memasuki area berbahaya. Namun terpaksa terhenti karena gurunya, "(Y/n) pastikan kau selalu didekat Yuuta ya. Jangan sendirian begitu dong."

(Y/n) diam, tak ada sekecil niat pun untuk meresponnya. Berhenti ditempat, menunggu sang teman berjalan berdampingan dengannya.

"Terimakasih, Gojo-sensei. Kami akan menyelesaikan misi ini sekarang."

"Ha'i. Hati-hatilah ya!"

••••

Naas. Kali ini lebih buruk. (Y/n) sampai syok berat dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Mengapa kekuatannya tak keluar sedikitpun saat melakukan misi tadi? Pun ia juga tak merasakan energi iblis yang menyepakati kontrak dengannya.

Syukurlah Okkotsu Yuuta luar biasa kuat untuk mengalahkan semua kutukan-kutukan tadi. Sekarang ini ia prihatin terhadap kondisi sahabatnya itu. (Y/n) tengah diurus Shoko Ieiri di ruangan medis. Kelewat banyak luka-luka yang di dapat (Y/n).

Gojo Satoru yang juga menanti dibalik pintu pun sangat panik. Bagaimana tidak, ini pasti karena apa yang dilakukannya dulu, pikirnya begitu.

Derap langkah kaki terdengar, Nanami Kento ikut serta. Sejenak mengatur nafasnya, kemudian dengan cepat menghadap si pria ubanan, "Apa yang terjadi padanya?"

Gojo Satoru mendecih disana, tak sanggup mengatakan yang sebenarnya. Apa yang menjadi ketakutannya sejak dulu-dulu. Tentang satu lagi fakta yang disembunyikan dari sang jelita. Lebih pahit dari kebenaran sebelumnya. Gojo Satoru sampai gila saat dirinya memikirkan bagaimana ia bisa hidup tanpa berada di dekat (Y/n) saat satu fakta ini terungkap.

"Dia terluka parah." Hanya itu yang keluar dari mulut Gojo.

"Bagaimana bisa? Yuuta sendiri saja bisa menyelesaikannya. Apa yang salah dengan (Y/n)?"

Kemudian Yuuta berdiri menengahi keduanya, "Kumohon jangan buat keributan disini. Tunggulah dengan tenang sampai (Y/n) sadar."

Gojo Satoru dan Nanami Kento pun saling membuang muka. Dipikir benar juga apa yang dikatakan lelaki bernama Okkotsu Yuuta itu disana. Tak sepatutnya mereka ribut, sedangkan (Y/n) didalam yang entah bagaimana nasibnya.

Aku selalu berdoa untukmu, (Y/n)-chan.

••••

Saat-saat menegangkan pun berakhir juga. (Y/n) sudah siuman, dengan luka di sekujur tubuhnya. Beruntung takdir memihak padanya. (Y/n) perlahan membuka dua mata violet indah miliknya, langsung mendapat Gojo dan Nanami dikedua sisinya.

Whole To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang