• 𝐖𝐡𝐨𝐥𝐞

315 29 1
                                    

"Kau sangat cantik."

"Kau juga."

"Cantik?"

"Tentu saja tidak, bodoh."

Hari ini Nanami Kento mengajak (Y/n) berjalan-jalan. Berkencan di bawah hangatnya sang surya. Melihat-lihat tempat-tempat yang cocok untuk mereka kunjungi. Pilihan Nanami jatuh pada toko roti yang sering ia datangi.

"Selamat dat- Nanami-san!" Sapa si gadis penjual roti berantusias. (Y/n) sedikit mengernyitkan dahinya bertanya-tanya.

Nanami memberi respon dengan menganggukkan kepalanya, "Selamat siang." Balas Nanami santun.

"Senang bertemu dengan anda lagi, Nanami-san. Terimakasih sekali lagi sudah menolongku waktu itu."

"Ya, itu sudah lama kejadiannya."

(Y/n) mengabaikannya. Diri dibawa melangkah, mengamati bentuk-bentuk kue di dalam lemari kaca disana. Kedua netra violet miliknya jatuh hati saat melihat pie stroberi. Dengan cepat ia berbalik ingin memberi tahukan Nanami bahwa ia menginginkan pie tersebut.

Namun, langkahnya terhenti. Menatap tak suka ke arah dua orang berbeda gender disana yang masih setia mengobrol. Sudah seperti sedang reuni antar teman lama saja, begitu pikirnya.

"Nanami-san ingin kue apa?" Tanya si penjual roti itu lembut.

"Ah itu, biar kutanyakan dulu." Nanami mengalihkan pandangannya, mencari dimana (Y/n).

Keduanya melakukan kontak mata. Dengan segera Nanami memanggil namanya. (Y/n) berjalan mendekatinya. Melempar senyuman sebagai sapaan kepada gadis roti disana.

"Wah, Nanami-san sudah menikah ternyata. Istrimu cantik sekali." Puji si gadis roti. Membuat keduanya merona malu.

"Tidak. Kami belum menikah." Kata Nanami datar. Sedang (Y/n) disampingnya malu-malu tersenyum ditempat.

"Ah, gomen. Belum? Ohh berarti kalian masih merencanakan pernikahan?"

(Y/n) tersenyum kikuk, "Y-ya begitulah haha." Sembari tertawa garing.

"(Y/n), apa ada kue yang kau mau?" Tanya Nanami mengalihkan topik.

(Y/n) menunjuk ke arah lemari kaca yang tak jauh dari pandangan mereka. "Aku mau pie stroberi disana."

••••

Usai dari toko roti, Nanami mengajak (Y/n) untuk makan siang bersama di salah satu cafe di negeri sakura ini. Dengan pie stroberi tentunya sebagai santapan penutup mereka berdua nanti.

"Jadi, kau sudah lama kenal dengannya?" Tanya (Y/n) membuka suara.

"Tidak juga. Aku cuma beberapa kali saja ke tempat itu." Jawab Nanami.

(Y/n) menganggukkan kepalanya mengerti. Detik selanjutnya ia diam, hanya menatapi kotak pie stroberi di hadapannya. Rasanya tak sabaran 'tuk memakannya. Sampai pelayan datang, (Y/n) sedikit lega, ia jadi punya perhatian lain agar tak terlalu menatap lapar ke pie disana.

Keduanya sama-sama sibuk dengan makanannya sendiri. (Y/n) sesekali melirik pie stroberi yang tak terletak jauh dari pandangannya. Membuat Nanami disana tersenyum tipis melihatnya.

"Apa ada tempat yang ingin kau kunjungi?" Tanya Nanami di sela-sela kegiatan makan mereka.

(Y/n) menoleh kearahnya dengan mulut yang masih dipenuhi makanan. Menganggukkan kepala sebagai jawaban. (Y/n) kemudian melanjutkan kembali kunyahannya.

"Tempat apa?" Tanya Nanami lagi. (Y/n) memberikan telapak tangannya sebagai tanda untuk 'tunggu sebentar'.

Meminum seteguk lemon tea miliknya lalu menjawab, "Aku ingin ke tempat yang Nanami-san suka."

Whole To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang