BAB 17 [AN] Keluarga Baru

4 0 0
                                    

Part sebelum nya.

"Aku ga pernah mau kita selesai flo, aku cinta banget sama kamu"ucap Desta lirih memeluk Reya

Reya yang di peluk menutup bibirnya, ia menangis karna kecewa pada dirinya sendiri karna tidak bisa melawan.

______________

Dengan sekuat tenaga Reya berusaha mendorong tubuh besar Desta yang memeluknya.

Desta yang lengah membuat Reya berhasil lepas dari pelukan Desta. Ia berlari dengan kencang meninggalkan Desta yang juga ikut mengejarnya.

Reya ketakutan, ia sangat takut.

Reya berlari kearah parkiran menuju mobil nya yang terparkir rapi, memasukinya dan langsung melajukannya untuk meninggalkan sekolah, lebih tepatnya meninggalkan desta.

Tin! Tin! Tin!

"Pak buka cepet!" teriak Reya pada sang satpam.

Satpam langsung membuka kan gerbang karna sekilas melihat Reya yang tengah menangis.

Melajukan mobilnya dengan cepat pergi meninggalkan sekolah.

Pikiranya kacau, sekarang ia hanya berpikir untuk cepat-cepet pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah,

Reya berlari masuk kearah kamarnya yang berada di lantai dua, matanya merah menahan tangis.

Brak! Cetek!

Suara pintu kamar yang di kunci,

Reya menghela nafas panjang, meluruhkan badannya ke bawah dengan badan yang bersandar pada pintu,memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya.

Reyaa menangis sekeras-kerasnya.

Hal yang baru di laluinya membuat dirinya shok, ia begitu takut akan bayangan yang terlintas di pikirannya mengenai hal baru beberapa jam yang lalu ia alami.

Tak terasa sudah jam 5 sore, dan sekarang Reya yang tengah terduduk di kasur termenung dengan tatapan kosong.

"C'mon Reya! Itu cuma ciuman, kamu ga apa-apaa!"ucap Reya tiba-tiba dengan suara pelan.

"Jangan jadi buruk untuk suatu hal yang sebenarnya tak berhaga untuk kamu, lupain aja anggep hal itu gak pernah terjadi."lanjut Reya lagi berusaha untuk bangkit dari rasa takutnya.

Meraup wajahnya kasar Reya bangkit dari duduknya, mengenakan cardigan rajut berwarna cream guna menutupi baju tidurnya yang berlengan pendek dan segera keluar tak lupa ia juga membawa kunci motor.

Melihat motor kesayangannya terpakir membuat senyum terbit di wajah Reya.

"Gantengnya aku! Flo kangenn banget sama kamu, Mwah"ucap Reya lebay dengan mencium tangki depan si ganteng.

Menaikinya,"let's go! Nasi goreng buat mam malem"

Motor besar Reya meninggalkan pekarangan rumahnya yang sepi, di perjalanan Reya mengendarai motornya dengan speed lambat karena sebenarnya ia tak tau dimana tukang nasi goreng berada.

Setelah menengak-nengok sepanjang jalan raya yang lumayan ramai penjual, Reya memilih menepikan ke arah pedagang kaki lima yang berjejer di sepanjang jalan yang suasananya begitu ramai penjual dan pengunjung.

Hampir semua grombolan laki-laki melihat ke arah Reya, terpesona akan kecantikan Reya juga rasa kekaguman karna melihat reya yang notabenya seorang perempuan bisa mengendarai motor besar.

Reya sempat kebingungan karna melihat banyaknya gerobak jualan, namun ia segera menemukan gerobak penjual nasi goreng di sebelah penjual angkringan.

Berjalan 2 meter dari parkir motornya Reya sampai juga di tukang nasi goreng,

Antarlina [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang