Di lain tempat,
Desta sedang mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
Sambil termenung diam, mengingat Reya yang tersenyum ceria saat bersamanya dulu. Namun Desta sadar kejadian seperti itu tidak akan ada lagi, tiba-tiba Desta di kejutkan dengan kedatangan Ajeng yang masuk ke dalam kamarnya."Sayang! Aku mau beli cake, ayoo beli"ajak ajeng sambil membaringkan diri di kasur Desta dan menghirup wangi harum bantal Desta.
Menghembuskan nafasnya lelah, Desta bangkit dari duduknya dan menghampiri ajeng " gue gak bisa, lagi ada urusan"jawab Desta dengan muka tanpa ekspresi.
Ajeng bangkit dari posisinya menjadi duduk," urusan apa?"
"Lo gak perlu tau, sana Keluar dari kamar gue" usir Desta dengan nada tak suka.
Ajeng yang di usir, hanya diam ia tak mau berdebat dengan Desta pun akhirnya keluar kamar kembali ke rumahnya.
Setelah kepergian Ajeng Desta memijat pangkal hidungnya,
Tok..tok..tok...
" kak, ini mamah"ucap seseorang wanita paru baya di balik pintu.
"Iyaa mah masuk aja"
Seorang wanita paru baya berwajah cantik itu datang menghampiri Desta yang tengah duduk di kursi belajarnya.
Memegang punya desta"Kakak kenapa? Ada masalah sama Ajeng?"tanya mamah desta dengan lembut ke putranya.
"Gak ada kok mah, Desta cuma lagi sibuk aja kok"
"Heum yaa udah kalo kamu ga mau cerita sama mamah...tapi nanti kalo kamu mau cerita mamah siap dengerin kamu, kamu tadi udah makan kak?"tanya mamah Desta.
"Iyaa mamah makasih...Blum mah, tapi nanti bentar lagi aku mau kluar ke rumah sam nanti sekalian makan di luar"jelas desta pada ibunya.
"Ooh yaa udah mamah tinggal dulu yaa mau nemenin papahkamu"kata sayang mamah kemudian meninggalkan Desta.
Sience berganti di Reya dan Raden.
Reya yang sedikit bosan hanya mengaduk-aduk minumannya sambil melihat ke dalam gelasnya.
"Kamu bosen ya?"tanya Raden yang selalu memperhatikan gerak gerik Reya.
"Hah?emm iyaa aku kangen adik aku"jawab Reya sedikit terkejut.
"Kamu punya adik?"tanya Raden heran karna setaunya Reya adalah anak tunggal
"He'eum, adik angkat. baru kemarin aku minta sama ayah buat ngadopsi anak dann jadi deh aku punya dua adik cewe cowo, yang paling tua yang cowo nama dia Davin dan adiknya yang cewe Sely namanya lucu kan."jelas Reya penuh semangat.
"Ooh gitu kapan-kapan kenalin aku, tar aku juga bawa Nara buat di kenalin juga pasti dia seneng punya temen baru"tanggap Raden dengan suara seraknya.
"Oke la, eh btw kamu pasti udah punya pacar kan?"tanya Reya tiba-tiba.
"Enggak ada"jawab Raden sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.
Bibir Reya mengerucut" heran banget masa sahabat gue yang paling ganteng se-antero sekolah ini kagak punya pacar sih"
Raden hanya terkekeh kecil melihat tingkah Reya.
"Eh tapi pasti lo sekarang lagi ada suka gak sama seseorang?"lajut Reya bertanya dengan menatap pas kearah mata Raden.
Mereka melakukan eyekontak
"Ada"jawab Raden yang masih belum memutuskan tatapan nya pada mata Reya.
"Tuh kann!! Siapaa? Gue kenal gak orangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antarlina [On Going]
Teen FictionWARNING!!! typo masih bertebaran! Cerita fiksi Remaja Biasa, jika penasaran tekan tombol + perpustakaan " Selayaknya kehidupan, terkadang tokoh utama juga bisa tergantikan dengan mudah Oleh orang lain (figuran) karna adanya perpisahan dan Alasan d...