"Mau aku cium?"
Mendengar itu Reya yang tadinya masih mengoceh langsung kicep tak bersuara. Dengan memasang ekspresi terkejut lalu kembali santai setelah beberapa detik.
"Emang lo berani?" ucap Reya meremehkan.
"Boleh?" tanya Aska sambil menatap bola mata Reya yang juga sedang menatapnya.
Entah tersihir oleh tatapan Aska Reya mengangguk meng-iyakan.
Wajah Aska mulai mendekat pada Reya, Semakin dekat...dann
Cup.
Sebuah kecupan penghapus mendarat pada pipi kiri Reya.
Mata Reya sempat bergetar karna terkejut, kemudian " udah?kok cepet banget?"tanyanya pada Aska yang menunduk malu.
"Loh?em-..."
"Ehh bentar deh!"kata Reya memotong ucapan Aska, Reya mulai mengendus bajunya bagian kanan dan kiri...serta tangannya kanannya mengusap rambut kepalanya yg lepek itulah yang Reya rasakan.
3 detik kemudian
"Aaaaaakkkgh!!!" pekik Reya langsung bersembunyi dalam selimut.
Aska yang tadinya memperhatikan Reya, dengan terkejut Aska berekspresi khawatir bertanya " kenapa flo?? Ada apaa kenapa teriak...ada yang sakit?"tanya nya dengan beruntun sembari memegang pundak Reya yg berada dalam selimut.
Aska mencoba membuka selimut Reya namun di tahan Reya, "Stop aska gue gak apa-apa, cuma gue malu masa gue di cium lo... pas belom mandi dari kemarin sumpah malu banget guee"jawab Reya dengan sedikit membuka selimut dan hanya menampilkan mata Reya.
Aska menghembuskan nafas lega," Astaga aku kira kamu kenapa, jangan malu flo kamu gak bau kok tadi"
Mendengar jawaban Aska, Reya tambah Ovt..."Askaa mau mandi, ayo mandi"ucap Reya pada Aska sembari mengungkap dirinya dari balik Selimut.
Aksa terkejut lagi,
"Kaki gue lemes, gendong sampe kamar mandi" kata Reya lagi menjelaskan situasinya, kedua tangan Reya sudah tejulur meminta di angkat.
Aska pun mengangguk-angguk paham, dengan berhati-hati Aska mengalungkan tangan Reya pada lehernya dan menggendong Raya dengan gaya Bridal style, hingga masuk ke bath up kamar mandi.
Aska menyiapkan semua perlaratan mandi mulai dari, handuk, sabun, sampo dan sikat gini ia taruh di dekat jangkauan Reya.
Reya yang memperhatikan, gerak gerik Aska yang tengah menaruh semua barang-barang di dekatnya hanya tersenyum.
"Aska!"panggil Reya dengan suara lembutnya.
"Hem..ya?", Aska menoleh pada Reya yang sedang memandangnya dengan tatapan sendu.
Aska mendekat pada Reya, menggerakkan tangan kanannya untuk menyentuh pipi Reya, "hey! kamu kenapa?i'am here...don't cry flo"Aska berlutut memeluk Reya beberapa saat, Reya melepaskan pelukannya dan menatap kedua mata hitam Aska di balik kacamata yg terpatri di hidung mancung Aska. "Makasih karna kamu selalu ada buat aku, jangan tinggalin aku Ka...rasanya aku hampir gila kalo ga ada kamu"
"Flo.."namun perkataan Aska di potong oleh gestur Reya yang menaruh jari telunjuknya di bibir
"Ssttt, Maaf kalo permintaan aku berlebihan Aska..."
"Askaaa"panggil lembut Reya yang masih menatap Aska,
"hmmm?"
"Kayaknya aku suka sama kamu deh"
Aska termenung.
Setelah berkata seperti itu Reya langsung menutup wajahnya malu dengan kedua telapak tangannya karna secara langsung ia telah mengungkapkan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antarlina [On Going]
Teen FictionWARNING!!! typo masih bertebaran! Cerita fiksi Remaja Biasa, jika penasaran tekan tombol + perpustakaan " Selayaknya kehidupan, terkadang tokoh utama juga bisa tergantikan dengan mudah Oleh orang lain (figuran) karna adanya perpisahan dan Alasan d...