"Tak apa.. aku mengerti Seung-ah. Aku yang salah karna berpacaran dengan idol. Jadi aku harus menanggung resiko nya." Kataku pada orang di ujung telepon.
"Aku ingin kita bertemu di caffé, tempat kita pertama kali bertemu." Katanya.
Aku agak heran, kenapa dia tiba-tiba mengajakku seperti ini? Apa ada hal penting yang ingin dia katakan?
"Kapan?"
"Sekarang. Setelah aku memakai bajuku, aku akan langsung ke sana."
"Eh? Memangnya kau sedang apa Seung-ah?"
"Aku baru selesai mandi. Jadi jika kau belum siap, cepat lah. Karna aku ada acara lagi setelah ini."
"B-baiklah Seung-ah... a-aku akan bersiap-siap."
Heeseung tidak seharusnya seperti itu... atau mungkin ini memang sifat asli dari seorang Lee Heeseung? Entahlah.. aku pusing sendiri memikirkan nya.
Aku harus bergegas. Aku tidak boleh membuat Heeseung menunggu terlalu lama.
Aku berada disini lagi. Caffè yang berada di Mia-dong itu lebih ramai dari terakhir kali aku berkunjung. Tidak heran, makanan dan minuman yang di sediakan oleh pelayan di sana sangat menggugah selera.
Mungkin itu juga alasan kenapa Heeseung ingin ke caffè ini lagi. Selain makanan dan minuman yang enak, harganya juga terjangkau.
Ah, kenapa aku malah mempromosikan caffè ini? Astaga, bodoh sekali aku. Seharusnya aku sudah berada di dalam sekarang, tapi karna penuh aku masih berdiri di parkiran mobil.
Tujuan nya supaya Heeseung dapat melihatku dan membawaku pergi dari tempat ini.
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
Aku mengambil maskerku. "Aku pergi dulu ya. Sebentar kok." Kataku, tapi baru saja sampai di pintu Ni-Ki menatap ku marah.
"Hyung. Jungwon hyung kan udah bilang kalo kita bakal jalan-jalan. Kenapa hyung malah pergi? Ga suka sama kita bilang!" Ucapnya sedikit membentak.
Aku baru tau kalau Ni-Ki bisa sesensitif itu. Aku ingin jalan-jalan bersama mereka, tapi disisi lain aku juga tidak ingin membuat dia menunggu.
"Hyung bukan nya ga suka sama kalian. Tapi ini penting." Aku berusaha membuatnya percaya.
"Sepenting apa sama kita hyung?! Sepenting apa?! Padahal kita bakal jalan-jalan, dan ini jarang banget di lakuin. Kenapa hyung selalu mementingkan urusan hyung sendiri?" Aku bisa melihat mata Ni-Ki berkaca-kaca. Aku semakin tidak tega dengan anak ini.
"Sepenting-" Kalimatku terpotong oleh si sultan.
"Ada apa ini? Kenapa Riki teriak teriak?" Yap. Siapa lagi kalau bukan Jake.
"Bukan apa-apa."
"Jake hyung..." Ni-Ki berbisik pada Jake. Aku tidak tahu apa yang dia katakan. Tapi semoga saja Jake lebih percaya padaku dari pada anak kecil ini.
Jake menatapku seperti ingin marah tapi tertahan.
Jungwon keluar dari kamarnya. "Jay hyung! Sunoo hyung! Jake hyung! Sunghoon hyung! Heeseung hyung! Ni-Ki! Kita berangkat sekarang!" Nada nya dia buat se kiyowo mungkin.
"Kalian tidak akan sarapan dulu?" Terdengar suara Jay dari dapur.
"Aku sepertinya tidak, kalian saja." Kataku. "Aku akan sarapan di caffè" Lanjutku.
Jungwon menatapku heran. "Kenapa hyung?"
"Aku akan mengenalkan kalian pada temanku. Dia menungguku di caffè. Jadi aku akan ke sana terlebih dahulu. Setelah itu aku dan temanku akan kesini." Jelasku. Aku sangat berharap Jungwon akan mengerti.
"Baiklah hyung, Jungwon izinkan. Tapi jangan lama-lama ya."
Aku tersenyum lebar. "Gomawo Jungwon-ah"
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
"Aku ingin memperkenalkan mu pada para member. Karna cepat atau lambat aku yakin mereka akan menyadarinya."
Aku bisa melihat dia seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Ada apa?" Tanyaku.
Dia menatapku penuh permohonan. "Biarkan aku mengganti pakaian ku terlebih dahulu. Aku tidak ingin kesan pertama mereka padaku buruk karna penampilanku."
Aku menatap pakaian Sinhee. Menurutku tidak buruk dengan rok di atas lutut dan atasan kaos pink polos. Tapi.. sudahlah terserah dia saja. Lagipula selera perempuan itu berbeda.
"Kumohon.. antar aku ke rumahku, setelah itu kita pergi menemui para member." Mohon nya lagi.
Dengan pasrah aku berkata, "Baiklah.. Tapi jangan lama-lama."
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
Sudah sekitar satu jam dia pergi. Katanya hanya sebentar, tapi ini sudah terlalu lama. Seharusnya dia sadar diri. Seharusnya dia ingat kapan dia pergi dan kapan seharusnya kita berangkat. Dasar tua.
Aku tidak peduli meskipun sekarang mobil nya sudah terparkir di depan dorm. Beberapa member menyambutnya, tapi aku dan Jungwon hanya melihatnya dari pintu.
Dia keluar dari mobil, dan... hey, siapa itu?
"Maaf ya, kami tadi mengambil tas miliknya." Ucapnya sambil menunjuk gadis yang mengenakan celana jeans panjang, baju kaos putih ketat berlengan pendek.
"Hyung, noona itu siapa?" Tanya Jungwon.
Heeseung tersenyum. Aku tidak mengerti maksud senyum itu apa, tapi yang penting dia tersenyum. "Perkenalkan dia Sinhee, temanku. Dia boleh ikut kan, Jungwon?"
Jungwon menghampiri noona itu. "Jungwon mau ngobrol sebentar sama noona, bolehkan?"
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
Setelah mengobrol dengan Jungwon. Aku tidak bisa berhenti menatap Jay. Pesonanya sangat menawan. Meskipun tatapan nya tajam, tapi siapa yang bisa menolak senyum manis nya?
Aku tentu saja tidak akan bisa melewatkan momen saat Jay tersenyum. Apalagi jarak dia dan aku sangat dekat.. Oh Tuhan.. jangan pernah bangunkan aku dari mimpi indah ini..
"Jadi bagaimana?" Suara Heeseung membuat ku berhenti menatap jodohku.. ups. Maksudku Jay..
Kini aku menatap Heeseung yang berdiri di sebelah kanan ku.
"Dia boleh ikut.." Katanya. Walaupun tadi dia sudah memberikan syarat supaya aku bisa ikut, itu tidak masalah menurutku. Yang penting aku bersama mereka.
Jay mengangkat satu alisnya, dan sedikit mengerutkan kening nya. "Tapi.. bagaimana kalau dia mengambil foto kita dan memberitahu teman-teman nya kita pergi kemana?"
"T-tenang saja, aku sudah berjanji pada Jungwon tidak akan memberitahu siapa-siapa kalau aku sedang bersama kalian. Dan.. terimakasih sudah memperbolehkanku ikut dengan kalian. Ini suatu kehormatan." Terangku.
Kami pun langsung masuk ke mobil van, tanpa sengaja Jay duduk di sampingku. Ini sangat menyenangkan..
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
Tbc
Selamat Tahun baru readers... semoga tahun 2023 adalah tahun yang lebih baik yaa.. aamiin
Apanih wishlist kalian di tahun baru ini?
Kalo aku pengen karya aku bisa di terbitkan. Doain yaa.. aamiin
Vote komen nya jangan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
2001 | Lee Heeseung (HIATUS)
Fanfic"Aku akan membuktikan kalau perasaanku hanya untukmu." "Bagaimana.. kau yakin akan hal itu?" "Karna.. aku mencintaimu, melebihi cintamu padaku." Start : 26 Nov 2022 Finish : ●Dilarang keras untuk menjiplak isi dari cerita ini! ●Murni pikiran author