+82643xxxxxx
|Ini Heeseung kan?
Dari mana kau tau nomorku?|
Siapa kau?||Aku mendapatkan nomormu dari Sinhee
Berani sekali kau memaksa Sinhee memberikan nomorku|
|Aku tidak memaksanya
|Aku melihat ponselnya saat kau menelponnyaAku yakin dia seorang sasaeng. Tapi mungkin juga bukan.
Aku tanya sekali lagi|
Siapa kau?||Sudah kuduga kau tidak menyimpan nomorku
|Padahal hari itu aku sudah memberikan kartu nama padamu.Heol.
Jadi dia..
Haru?|
|100 untukmu!!
Aku menatap ponselku miris. "Apa maksudnya orang ini?"
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
Haru menyimpan ponsel nya di atas nakas. Besok ia sudah mulai bekerja kembali. Namun kakinya belum bisa berjalan normal.
Tidak masalah bagi Haru. Karna dia hanya duduk di sana.
Tapi sebelum ia kembali bekerja, ia ingin bertemu dengan Heeseung.
Heeseung-ssi
Jadi besok kau ada waktu?|
|Untuk?
Kita bertemu sebentar|
Ada yang ingin aku bicarakan||Baiklah
|Hanya sebentar kan?
|Kalau bisa jangan sampai jam 8Memangnya kenapa?|
|Aku akan latihan
|Kau tau kan?
|Karna aku seorang idolOke oke|
Bagaimana dengan jam 4 pagi?|
Kau bisa kan?||Astaga pagi sekali ㅠㅠ
|Aku yakin yang ingin kau bicarakan bukan hanya sebentar ㅠㅠAku akan datang ke dorm kalian|
Kirimkan saja lokasinya ;)|Haru berbaring di ranjang nya. "Semoga dengan ini rencanaku berhasil."
Ia menyetel alarm di ponselnya pukul 3.00 KST.
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
Keesokan paginya, Haru di antar oleh taxi online ke dorm Enhypen. Haru hanya ingin kepastian dari Heeseung. Tidak lebih.
"Ini uangnya ya pak. Terimakasih." Ucapnya sembari memberikan uang pada supir taxi itu sebelum turun.
Haru memandang sekeliling. "Jadi ini tempatnya."
Ia berjalan ke arah pintu. Ia menekan bel nya.
Ting tong
"Ups.." Haru melihat sekitar. Ia takut orang lain terbangun karna ia menekan bel. "Heeseung udah bangun belum sih?" Ucapnya sembari menggaruk tengkuk nya.
Namun beberapa detik setelahnya ponselnya bergetar.
"Aduh siapa ya?" Ia bersandar di dinding. Lalu merogoh sakunya. Dan tangan kirinya memegang kruk.
Ia langsung mengangkat telpon nya. "Halo ayah."
"Dimana kau? Ini masih terlalu pagi untuk ke kantor."
"Aku di rumah teman. Aku sudah lama ada janji padanya." Ucapnya. Disaat yang bersamaan Heeseung membukakan pintu.
"Oh begitu. Jangan lupa ke kantor nanti ya!" Ucap ayahnya mengingatkan.
"Baiklah." Haru menutup telpon nya. Lalu menatap Heeseung. "Hai!"
"Masuk."
"Tidak perlu haha.. di luar saja." Tolak Haru halus.
"Masuk."
Haru tertawa kikuk. "Haha baiklah."
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
"Hey Sinhee! Bangunlah!" Aku mendengar seseorang memanggilku. Namun itu terasa sangat jauh.
Beberapa kali suara itu memanggilku. Tapi aku kesulitan membuka mataku untuk mengetahui siapa pemilik suara itu.
"Sinhee! Bangun cepat! Kau harus segera pulang!" Ucap suara itu lagi.
"Pulang?" Tanyaku. Aku benar-benar tidak bisa mengingat kejadian tadi malam. Bahkan kepalaku terasa pening.
"Kau kuliah kan? Sadarlah!"
Aku bergumam. "Apa yang terjadi semalam?"
Aku mendengar dia tertawa. "Kau minum banyak kemarin."
Aku mengangguk paham. "Memangnya sekarang kita dimana?"
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
"APA?!" Teriak Heeseung. Meskipun Heeseung sudah putus dengan Sinhee tapi ia masih memikirkan gadis itu. "Kau bercanda, kan?"
"Aku tidak sedang berbohong. Dia memang gadis malam. Beberapa kali seminggu dia berada di klub malam." Jelas Haru. "Bahkan beberapa kali temannya memberitahuku." Tambahnya.
Heeseung memukul meja. Ia menatap Haru tajam. "Jangan-jangan kau-"
"Ada siapa hyung?" Tanya Ni-Ki yang baru saja keluar kamar.
"Kau baru bangun?" Tanya Heeseung balik. Ni-Ki bergumam mengiyakan. "Mandi sana. Kau bau." Candanya.
Ni-Ki mencibir. "Heol hyung! Parah banget bilang Ni-Ki bau." Ia langsung meng-endus tubuhnya sendiri. "Padahal ga bau loh hyung." Ucapnya sembari berjalan ke arah kamar mandi.
Heeseung tertawa renyah. "Mianhae!" Ucapnya.
"Jangan-jangan apa?" Tanya Haru.
Heeseung melihat Haru. Oh iya tadi aku sedang berbicara dengannya. Batinnya. "Jangan-jangan kau ikut klub nya juga?"
Haru menggelengkan kepalanya cepat sembari menyilangkan tangannya. "Aku tidak pernah dan tidak akan. Agamaku melarangnya."
Heeseung mengerucutkan bibirnya. "Begitu ya.. maaf." Ucapnya sembari menundukkan badannya.
"Haru hyung?" Ucap Jungwon. Suaranya masih serak ala-ala bangun tidur.
Haru menatap Jungwon. "Hai! Kau Jimin ya?" Tanyanya.
Jungwon mengerutkan keningnya. "Jimin?" Ia mendekati kedua lelaki yang sedang duduk itu. Ia duduk di dekat Heeseung. "Aku Jungwon, hyung." Ucapnya.
Kini Haru yang mengerutkan kening. "Eh? Kok aku salah sih?" Keluhnya.
Jungwon terkekeh. "Gapapa kok hyung. Wajar aja ga inget nama Jungwon."
"Jungwon!" Teriak Ni-Ki dari dalam kamar mandi. "Hyung ambilin baju Ni-Ki dong!"
Jungwon berdecak. "Kamu simpen dimana?"
"Di kamar hyung! Udah disiapin sama Ni-Ki!"
"Bentar!" Jungwon pun pergi mengambilkan pesanan Ni-Ki.
❦❦𝟚𝟘𝟘𝟙❦❦
Tbc
Vote and comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
2001 | Lee Heeseung (HIATUS)
Fanfic"Aku akan membuktikan kalau perasaanku hanya untukmu." "Bagaimana.. kau yakin akan hal itu?" "Karna.. aku mencintaimu, melebihi cintamu padaku." Start : 26 Nov 2022 Finish : ●Dilarang keras untuk menjiplak isi dari cerita ini! ●Murni pikiran author