Light 23

106 21 7
                                    

Untuk menghindari Gao Yun menguping, Jiang Yuelou mengajak Chen Yuzhi ke kamarnya dan meminta pemuda itu menceritakan apa yang telah dia ingat sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk menghindari Gao Yun menguping, Jiang Yuelou mengajak Chen Yuzhi ke kamarnya dan meminta pemuda itu menceritakan apa yang telah dia ingat sekarang. Chen Yuzhi menceritakan semuanya, tentang beberapa detail penting yang dia saksikan. Tentunya ada banyak hal terlewatkan. Setidaknya ada gambaran jelas bagi Jiang Yuelou tentang peristiwa itu. Potongan teka-teki itu kini jatuh pada tempatnya.

“Jadi, Zhan Junbai membunuh seseorang di tepi sungai?” ia bergumam, lebih pada diri sendiri. Keningnya berkerut ganas, terlihat berpikir.

“Orang-orang di sekitarnya adalah preman dan anggota polisi. Tidak heran mereka mencarimu hingga ke villa,” timpal Chen Yuzhi.

“Aku mengerti sekarang mengapa ada rumor tersebar bahwa seorang penjahat berkeliaran di kota seribu lampu. Mereka hanya mencoba membuatmu dijauhi orang-orang hingga tak akan ada siapa pun yang membantumu.” Yuelou teringat kembali pembicaraan singkat dengan nyonya Qiu.

“Sepertinya pengemudi yang membawamu ke kota seribu lampu adalah suami nyonya Qiu. Semuanya menjadi jelas sekarang. Zhan Junbai dan antek-anteknya mengejar dan ingin melenyapkanmu karena kau saksi pembunuhan yang dia lakukan dengan keji. Tapi, apakah kau melihat jelas seperti apa wajah korban?”

Chen Yuzhi menggeleng dengan raut wajah menyesal. “Suasana suram malam itu. Tetapi aku ingat gambarannya. Penampilan pria itu rapi, tidak terlalu gemuk. Sepertinya seusia dengan Zhan Junbai, atau mungkin sedikit lebih tua.”

“Jika Zhan Junbai seorang pebisnis besar di distrik Kanal Merah, wajar jika ia memiliki banyak relasi, dan juga anak buah. Polisi itu dan juga Yu Tangchun adalah antek-anteknya.”

Tangan Yuelou kini meraih jemari Chen Yuzhi, menggenggam erat dalam telapak tangannya yang kuat.

“Situasimu kian berbahaya sekarang. Mereka bisa menangkapmu di mana saja. Jangan pernah bepergian sendirian mulai saat ini,” ia memperingatkan.

“Tetapi bagaimana dengan Keying?” Chen Yuzhi akhirnya menyuarakan kekhawatirannya yang paling besar.

“Tenang,” bisik Yuelou. Ujung jarinya mengusap punggung tangan Chen Yuzhi.

“Kita akan menjemput adikmu dan membawanya kemari.”

Ini adalah bantuan yang luar biasa. Chen Yuzhi merasa sangat gembira sekaligus tidak berguna. Seharusnya dia bisa melindungi adik perempuannya yang tidak memiliki siapa pun lagi selain dirinya. Insiden itu telah membuat semuanya kacau, meskipun belum terlalu terlambat untuk menjemput Keying sekarang.

“Aku tidak bisa mengandalkan siapa pun lagi sekarang selain dirimu,” lirih Chen Yuzhi.

Jiang Yuelou mengangguk, tersenyum, salah satu tangannya terangkat untuk mengelus pipi halus Chen Yuzhi.

“Baiklah. Kurasa sudah waktunya menghubungi Zinning.”

Perlahan-lahan, dia bangkit dari sofa, mengambil ponselnya yang sudah selesai diisi daya. Dia berjalan menuju jendela, menghubungi nomor Zinning sementara tatapannya terpaku ke luar, ke langit pagi yang berawan. Nada sambung terdengar cukup lama sebelum akhirnya suara Zinning menyapa dari seberang.

𝐀 𝐓𝐡𝐨𝐮𝐬𝐚𝐧𝐝 𝐂𝐢𝐭𝐲𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭𝐬 (𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐚𝐧𝐝 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐞𝐫) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang