Light 33

38 6 5
                                    

Udara seolah menguap dari paru-paru Xiao Xin. Dada dan perutnya dihujani pukulan brutal dari pria marah di hadapannya. Ketika ia terjerembab ke lantai, pukulan digantikan oleh tendangan yang tak kalah brutal dan membabibuta.

"Aaarrgggh, hentikan!" Xiao Xin mengerang, melindungi wajahnya dengan kedua tangan.

"Katakan di mana kau menyekap Chen Yuzhi!" Suara Jiang Yuelou menggema dalam ruang kosong dan berdebu bekas gudang penyimpanan ikan di Pelabuhan Huang Pu. Tempat yang cukup aman baginya menyiksa petugas korup itu.

Xiao Xin tidak menjawab dan itu berakibat buruk baginya. Tendangan Jiang Yuelou kembali mendera tubuhnya, kian kalap dan gelap mata hingga ia memuntahkan darah dari mulutnya.

"Am-ampuni aku..." Ia terbata-bata, meringkuk di sudut gelap dengan tatapan berkunang-kunang.

Dihajar saat setengah mabuk membuat pria mana pun akan sulit menang dalam perkelahian. Jiang Yuelou tahu bahwa seorang petugas polisi pasti menguasai teknik bela diri dasar. Dia mengambil jalan termudah dengan menyiksa Xiao Xin saat mabuk agar lebih mudah melumpuhkannya.

"Hmmm, aku bisa memikirkan untuk mengampunimu." Jiang Yuelou berjongkok dengan satu lutut menekan lantai. Tangan kanannya menjambak rambut Xiao Xin, memaksa pria itu menatap padanya.

"Katakan saja di mana Chen Yuzhi saat ini."

Xiao Xin terbatuk darah. Situasinya sulit. Namun dia masih memikirkan kemarahan Zhan Junbai padanya. Dia tampak ragu-ragu, dan itu mengakibatkan Jiang Yuelou kesal. Tangan kirinya menyelinap ke balik jas dan mengeluarkan sepucuk pistol kecil.

"Kau seharusnya tahu bahwa aku memiliki senjata api," ia mendesis pada pria tak berdaya di depannya.

Dengan satu sentakan kasar, Jiang Yuelou melepaskan cengkramannya pada Xiao Xin. Kemudian ia berdiri dan mengarahkan laras senjata pada kepala targetnya.

"Satu tembakan di kepala akan memberimu kematian yang cepat," ujarnya dingin.

"Ti-tidak! Jangan tembak!" Xiao Xin memohon lagi, lebih serius dan hampir menangis ngeri.

"Katakan!"

"A-aku..."

Tembakan meletus disertai kepulan asap tipis saat timah panas menembus satu peti kayu berjarak sangat dekat dengan kepala Xiao Xin.

"Tidak!" ia memekik, merasakan nyawanya lepas saat itu juga. Nyatanya Jiang Yuelou hanya melayangkan tembakan peringatan, dan itu berjarak beberapa inchi saja dari pelipisnya.

"Katakan, sialan! Kalau tidak, aku tidak akan segan menghabisimu sekarang juga."

Xiao Xin mengangkat kedua tangannya.

"Baiklah, baiklah! Akan kukatakan." Napasnya tersengal-sengal sementara kaki dan tangannya gemetar ketakutan.

"San Ye mengurung pemuda itu di sebuah gedung tua tidak jauh dari rel kereta api bagian selatan Distrik Jing'an."

"Bangsat! Kalian membawanya begitu jauh," umpat Jiang Yuelou geram.

"San Ye ingin menjadikannya sandera agar kau menyerah. Setelah itu---"

"Setelah itu kalian akan melenyapkan kami?"

"Benar."

Seolah-olah itu bisa, pikir Jiang Yuelou dengan marah. Dia bukan pria yang mudah ditaklukkan. Bahkan oleh pria jahat seperti Zhan Junbai.

"Bagus sekali!" Jiang Yuelou menyeringai, lantas menarik pelatuk sekali lagi.

Satu peluru berdesing tiga senti di atas kepala Xiao Xin, membuat gendang telinganya sakit. Dan meskipun itu tidak mengenainya, Xiao Xin sangat ketakutan hingga ia jatuh pingsan.

𝐀 𝐓𝐡𝐨𝐮𝐬𝐚𝐧𝐝 𝐂𝐢𝐭𝐲𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭𝐬 (𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐚𝐧𝐝 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐞𝐫) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang