An Art Galery
by: rain
_____Tak butuh pengorbanan lebih, cukup menerima dan sabar akan prosesnya.
_____••
"Nad, kamu udah pikirin mau lanjut kuliah di mana?" Indah membuka pintu kamar.
Nadin menoleh. "Belum, Ma. Masih pusing. Aku sendiri nggak tahu bakat aku apa, nanti kalau salah jurusan gimana?" Nadin membuang muka.
Indah masuk ke dalam kamar. Menutup kembali pintu. "Mau sampai kapan kayak gitu? Nanti kalau Papa udah pulang, terus bertanya... Mau jawab apa emang?" Indah duduk di samping Nadin.
Nadin berpikir sejenak. "Aku mau ikut kelas masak, Ma," ucapnya pelan.
"Udah yakin kali ini?" Indah ragu dengan keinginan Nadin mengikuti kelas memasak.
"Kalau kata Oma sih, ya jalanin aja dulu... Kalau gagal lagi, kan tinggal ganti lagi?" Nadin terkekeh kecil.
"Nggak bagus kayak gitu. Kapan berhasilnya kamu kalau coba-coba aja terus? Mendingan cari yang langsung cocok. Kalau emang nggak ada, ya kuliah aja, Nad. Nggak usah pikirin bakalan cocok apa nggak," Indah menggeleng pelan.
Nadin menunduk lesu. "Mama kayak tau perasaan Nadin aja," lirih Nadin.
"Udah. Kamu istirahat aja. Mama dukung kamu, semoga aja ini yang terakhir ya, Nad," Indah mendengus pelan. Lalu keluar kamar.
Kalo Mama aja bosen lihat gue kayak gini, gimana Oma nanti? Nadin membatin.
•••
Pukul enam pagi. Gadis dengan rambut yang diikat dan wajah yang sangat fresh siap menjalani harinya.
"Selamat morning duniaaaa!!!" teriak Nadin setiap pagi.
Setelah sedikit meregangkan tubuh, Nadin memulai aktivitasnya. Membersihkan kamar, mencuci pakaiannya, menyiram tanaman.
"Pagi Omaku sayang..." Nadin duduk di kursi makan lalu mencium pipi Omanya.
Oma tersenyum, mencubit gemas pipi Nadin. "Kamu cantik banget pagi-pagi gini, Nad... Mau ke mana?"
Nadin tersenyum. "Hari ini Nadin mau ikut kelas memasak Oma. Siapa tau aja Nadin ada bakat masak. Kemarin Kak Nei kirim e-mail, katanya Nadin bagusnya coba ikut masak-masak gitu," Nadin menjelaskan sambil meminum jus jeruk di meja.
"Mama kamu udah tahu kan, Nad?" Oma bertanya, memastikan.
"Udah Oma. Mama bilang terserah aku aja," Nadin tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Art Gallery [END]
Teen FictionNadin Zhieyra, selalu merasa gagal dalam mancapai sesuatu. Tak ada satu pun yang bisa menarik Nadin untuk melakukannya dengan serius. Mencari di mana bakat dan jati dirinya bukan hal yang mudah. Sahabatnya, Raelna. Menyarankan agar Nadin mempelajari...