An Art Gallery/. 06

54 6 0
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Aqiel duduk termenung di kursi belajarnya yang menghadap langsung ke jendela. Jendela terbuka lebar, membiarkan angin malam masuk menerpa wajah. Senyum dan tawa gadis yang ia temui di Galeri Seni tadi siang terbayang-bayang dalam pikirannya, seakan memberikan memori baru dalam hidupnya.

Nadin pun tak bisa tidur mengingat momen tadi siang. Ia masih tak percaya pada dirinya sendiri, bisa kenal dengan orang secepat itu.
Aqiel bukan orang biasa, dia adalah seorang seniman, mana mungkin ia ingin berkenalan dan memberikan begitu saja privasinya?

Sepertinya Nadin sulit untuk tidur malam ini, kejadian itu masih terbayang-bayang.

•••

From: Aelll

Omg, sorry Nad gue baru lihat Hp. WHATT??? AYOO CERITAA YA! Luvvv u tu, mwah..

Pukul tujuh pagi, Nadin baru bangun. Benar saja, semalam ia tidak bisa tidur. Untungnya sedikit memutar musik dan mendengarkan beberapa lagu bisa membuat ia terlelap. Nadin bangun melihat ponselnya. Ternyata Ael sudah membalas pesannya.

Dengan gembira, Nadin langsung menghubungi Ael. Panggilan itu langsung terhubung.

"Morningggg, Elll!!" seru Nadin. Gadis itu tampak antusias dan bersemangat hari ini.

Ael terkekeh, "Tumben, kok lo ceria banget pagi ini?"

Nadin tersenyum salah tingkah, "Gue harus banget cerita ke lo!"

"Iyaaaa, Din. Kenapaa?"

"Jadi, kemarin itu kan gue ke Galeri Seni Follow Times, ya soalnya gue juga nggak tahu mau ke Galeri mana lagi, yang dekat cuma itu. Nah, pas gue datang tuh ya, lo mau tahu nggak gue ketemu sama siapa?"

"Siapa?" Ael penasaran.

"NEVY AQIEL KHAEZURE!"

Ael terbelak kaget, matanya sempurna membulat, "WHAT??!! LO BOHONG YA?!"

"GUE SERIUS RAELNA KUSUMAAA!!!! SUMPAH!! DIAA YANG NYAMPERIN GUE DULUAN!"

Ael menutup mulutnya tak percaya, "Aqiel yang seniman itu, Nad?" Ael mencoba untuk tenang.

"Siapa lagi sih, El?" Nadin memutar bola mata malas.

"Kok bisa?!"

"Iyaaa, jadi kan waktu itu gue Cuma lihat-lihat lukisan aja. Terus tiba-tiba aja dia datang, jelasin sesuatu dikit ke gue tentang lukisan yang gue lihat. Terus dia ngajak gue kenalan!"

"FIX! KIRIM FOTO!! NO PICT BERARTI LO BOHONG YA, DIN!"

Nadin terkekeh, "Iyaa, gue kirim nih sekarang!"

Nadin beranjak menuju meja belajarnya, membuka laptop lalu mengirim foto-fotonya bersama Aqiel kemarin.

"NADINN!!!! SUMPAH?! LO BIKIN GUE GILAA PAGI-PAGI GINI, DIN!!!" teriak Ael dari telepon. Nadin terkekeh.

An Art Gallery [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang