An Art Gallery/. 03

99 6 0
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Nadin mencoba untuk kembali mengirim e-mail untuk Kakaknya, Neira.

To: neineyrra@mail

Hai, Kak Nei. Nadin kangen Kakak, kapan ya kita bisa ketemu? Kok chat Nadin jarang dibalas sih, Kak? Padahal Kakak Online, tapi kenapa nggak dibalas? Sesibuk itu ya Kak, jadi dokter? Dari yang Nadin lihat, cuma Kakak yang sibuk banget sampai segitunya. E-mail yang ini tolong dibalas ya, Kak.

Salam sayang, Nad.

Nadin menghela napas panjang. Menekan tombol enter, e-mailnya barusan terkirim. Berharap Neira segera membalasnya. Nadin meninggalkan sebentar laptop dan ponselnya yang masih menyala di atas meja. Keluar kamar mengambil beberapa buku.

Satu notifikasi masuk, e-mail dari Nadin ternyata langsung dibalas oleh Kakaknya.

From: neineyrra@mail

Halo, Nad. Nanti yaaa kita ketemuannya, hihi ^^ Maaf kalau Kakak nggak balas chat kamu. Nanti Kakak balas ya, kamu sehat kan, Nad? Kemarin Kakak sempat telepon Mama tapi katanya kamu lagi pergi sama Rael. Mungkin Mama lupa cerita, ya? Kakak sekarang lagi istirahat, kamu boleh telepon malam ini.

Miss you, dear.

Nadin kembali ke kamar dengan tangan yang penuh dengan buku. Melihat laptopnya masih menyala dan ada notifikasi masuk, ia cepat melangkah menuju ke laptopnya dan kembali duduk di kursi belajarnya.

Nadin senyum-senyum membaca pesan singkat dari Kakaknya, ia sangat merindukan Neira. Membaca pesan terakhir dari Neira, Nadin langsung mengambil ponsel yang diletakkan di atas nakas lalu segera menghubungi Kakaknya.

Tak sampai 10 detik, panggilan itu langsung terhubung. Nadin tersenyum riang.

"Haloo Naddieee," Neira menyeru riang. Naddie adalah panggilan sayang dari Neira untuk Adiknya.

Nadin terkekeh, ia merindukan panggilan itu. "Haiii, Kak."

"How are you Naddie?"

"Im fine, Kak. Aku kangen banget sama Kak Nei," Nadin mendongak menahan air matanya agar tidak tumpah saat itu juga.

"Nanti kita ketemu ya,Nad... Kalau urusan Kakak di sini udah selesai."

Nadin cemberut, mau sampai kapan seperti ini terus? Nadin hanya terdiam, tidak merespon Neira.

"Nad?"

Lamunan Nadin terbuyar, "Eh, i-iya Kak."

"Kamu kenapa? Kok tiba-tiba diam?"

Nadin menggeleng, "Nggak kok, Kak. Lagi mikirin sesuatu aja, hehe..." Nadin terkekeh pelan.

"Masih belum tahu mau kuliah di mana, Nad?" Neira bertanya seakan mengetahui apa yang dipikirkan Nadin.

An Art Gallery [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang