Aku yang tiba di depan gerbang rumah, menghentikan langkahku, begitu Ravael datang dengan motornya.
Aku yang sudah besar kepala deluan terlihat senang, saat mengira Ravael yang tiba-tiba berhenti di hadapanku itu, akan memberiku tumpangan untuk berangkat ke sekolah bersama.
Namun sayang, Ravael hanya ingin mengatakan sesuatu.
Ravael mulai membuka kaca helmnya. “Jangan sampai kabar kita tinggal serumah, tersebar di forum sekolah...” terangnya, menjeda perkataannya sejenak.
“Oh, iya... gue minta sama lu juga, jangan bilang ke siapapun kalau gue adik Leon. Ah! Maksud gue Carl...” tambahnya. “Kalau sampai lu cerita ke sahabat lu yang ember itu... gue juga bakal bilang, kalau lu istri guru SBDP.” sambungnya lagi, mengancamku dengan kelakar anehnya.
“Dih~ iya-iya! Tenang aja. Gue nggak seember mereka kali.” gerutuku, berkeletah mengsol.
“Hahaha~” Ravael yang terkekeh melihat ekspresiku, mulai menstarter motornya, tanpa menawarkan tumpangan padaku.
“Rav, terus gue gimana?” aku lekas menghentikan pergerakannya.
“Gimana apanya?”
Aku menghela, dan mengatupkan bibir rapat-rapat.
Ravael yang peka, lantas mengerti maksudku, “Oh! Maksud lu itu. Maaf ya cantik, tapi gue nggak bisa boncengin lu, nih... soalnya jok boncengan gue nggak ada.”
Matakupun mengerling ke jok boncengan, yang memang tidak dipakai Ravael di motornya. Aku kembali menghela napas, dan tersenyum malu karena lupa akan hal itu.
“Oh~ yaudah, deh.” sahutku.
Entah pelit atau bagaimana, Ravael memang tak pernah memakai jok boncengan, di motor sportnya.
“Emangnya... lu mau duduk di pangkuan gue?” spontan Ravael yang berucap gurau, sontak membuat mataku membuntang kaget.
“Idih!~”
Ravaelpun tersenyum seringai, saat berhasil menggodaku seperti itu.
“Yaudah, gue deluan, ya...” katanya, kemudian menutup kembali kaca helmnya, dan beranjak pergi.
Selang beberapa menit... mobil Carleon menyusul keluar dari pekarangan rumah.
Aku yang masih terdiam melamun karena Ravael, tak sadar jika mobil Carleon telah berhenti di hadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE SWEET BIG LOVE [✔]
ContoSebuah takdir kembali mempertemukan kedua insan yang terpaut usia yang berbeda 13 Tahun, dan menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan. 𝐀𝐰𝐞𝐥𝐤𝐚 𝐕𝐢𝐨𝐫𝐚, gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA, terpaksa menikahi seorang pemuda blasteran...