Fuhh~ selamat-selamat...
Aku yang sehabis bertemu Carleon, beranjak pergi dari sana.
Setibanya aku berjalan di antara tenda-tenda murid, aku berpapasan dengan Sarah yang terlihat habis menangis.
“S─Sarah?” sahutku, melihatnya yang bergegas mengelap matanya. “Lu kenapa, Sar?” aku lantas bertanya, cemas, “Lu baik-baik aja, kan?”
Sarah mulai menyamarkan ekspresi mutungnya, dan menjawab, “Ah, gue nggak apa-apa kok...”
Aku tidak tahu, jika ternyata Ravael pernah memiliki hubungan asmara dengan Sarah.
Sarah kembali melanjutkan ucapannya, yang sempat terjeda, “Hm, Awelka, lu dicariin tuh sama Ravael...”
“Hm?”
“Kalau gitu, gue deluan, ya.” Sarahpun pergi, dengan matanya yang masih digenangi setetes air bening.
Kenapa Sarah menangis? Apa yang terjadi dengannya.
Aku yang baru saja memutar arah, senyampang bertabrakan dengan Ravael yang nampak talah. Hampir saja aku jatuh, tapi berutungnya Ravael dengan gancang menanggang pinggangku, agar tubuhku tidak roboh.
“Rava!” spontanku, melihat Ravael.
“Eh? Awelka...” sahutnya, “Lu dari mana, aja?” seraya menyingkirkan tangannya dari pinggangku.
“Gue... abis nyari angin malam!”" aku berucap tangkas.
“Ngapain cari udara malam? Lu bisa masuk angin tahu!” tukasnya, sekilas melihat arah belakangku, lalu mereluhkan napasnya.
“Hm, Sarah tadi kenapa, ya?” spontanku, penasaran, “Dia kaya habis nangis gitu.”
Ravael sontak menyentak alis. “Hah? Ah! Sebenarnya, dia nangis gara-gara gue.” bebernya bertalaran, sembari mengusap-usap tengkuk lehernya.
Aku yang mendengar perkataan Ravael itu, refleks melangah, mengikuti mataku yang langsung terpecul jegang.
“Maksudnya apa? Kenapa dia nangis gegara lu, hm?” celoparku, mulai merungut-rungut, “Lu apain anak orang, hah? Lu apain sahabat gue, Rav?!”
Aku tahu Ravael itu pria yang jahil serta usil. Aku cemas, jika Sarah merasa resan dengan jenaka Ravael yang suka berlebihan.
“Sarah minta balikan sama gue, tapi gue tolak.” ungkap Ravael, sontak membuatku terpegun sesaat.
Usai membredel sesaat, aku yang syok lantas bertanya tengak, “M─Maksud lu... Sarah nangis karena dia lu tolak?”
“Hm, gue pengen jelasin ke dia, soal perasaan gue...” katanya, “Tapi dianya keburu cabut.”
“S─Sejak kapan kalian pacaran?” tanyaku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE SWEET BIG LOVE [✔]
ContoSebuah takdir kembali mempertemukan kedua insan yang terpaut usia yang berbeda 13 Tahun, dan menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan. 𝐀𝐰𝐞𝐥𝐤𝐚 𝐕𝐢𝐨𝐫𝐚, gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA, terpaksa menikahi seorang pemuda blasteran...