01. Gadis Nakal

12.4K 431 58
                                    

Hola ... akhirnya ketemu lagi. Ini yang ditunggu-tunggu. Semoga kalian suka, ya.

Happy reading!

***

Pagi itu Seorang pria sedang terlelap di apartemennya. Ia kesiangan karena kemarin sibuk menemani adik dari bosnya seharian. Bahkan mereka pulang malam.

Pria itu bernama Joe, usianya 27 tahun. Ia merupakan seorang asisten mantan mafia kelas kakap.

Nit! Nit! Nit!

Terdengar suara pin pintu apartemen itu berbunyi. Tak lama kemudian pintu tersebut dibuka dari luar oleh seorang gadis.

Gadis itu adalah Liliana Alexander—Lily. Dia adalah anak kedua dari seorang pengusaha kaya sekaligus adik kandung dari bos pria yang sedang terbaring di tempat tidurnya itu.

Lily tersenyum kala melihat Joe masih terlelap. "Huuh! Asisten macam apa ini? Bisa-bisanya dia masih pulas jam segini," gumam Lily sambil berkacak pinggang.

Gadis berusia 21 tahun tersebut baru saja lulus dan kembali ke Indonsia. Selama ini ia kuliah di luar negeri.

Ia bisa masuk ke apartemen itu karena merengek pada kakaknya. Awalnya kakak Lily yang bernama Nick tersebut tidak mengizinkan. Namun karena Lily memohon dan memberikan seribu alasan, akhirnya Nick yang mengetahuinya pun memberikan nomor pin apartemen tersebut.

Lily mendekat ke arah pria itu. Kemudian ia berjongkok di depannya. "Ganteng juga kalau lagi tidur begini, hehe," gumam Lily sambil memandangi Joe.

Joe yang masih terlelap itu merasakan ada sesuatu yang aneh. Akhirnya ia membuka mata secara perlahan.

Betapa terkejutnya Joe saat melihat ada seorang gadis cantik di hadapannya. "Astaga!" pekiknya sambil melompat ke belakang. Ia pun duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

Lily yang tadi berjongkok pun tak kalah kaget. "Joe! Kamu nih bikin aku kaget aja, deh!" Ia protes tanpa dosa.

"Lily? Ngapain kamu di sini?" Joe heran gadis itu bisa masuk ke apartemennya.

"Aku cuma mau ngecek, kamu masih hidup apa enggak," canda Lily.

"Kok kamu bisa masuk? Pintunya kan dikunci?" tanya Joe lagi. Ia belum sadar saat ini dirinya hanya mengenakan boxer. Sedangkan Lily hanya senyum-senyum melihat penampilan pria itu.

Bukan menjawab ucapan Joe, Lily malah gagal fokus. "Ternyata body kamu bagus juga, ya?" tanyanya.

Deg!

Joe langsung mengecek tubuhnya dan menarik selimut saat menyadari ia hanya mengenakan boxer. "Jaga mata kamu, Li!" sentak Joe. Ia selalu ketus dengan gadis itu.

Awalnya Joe memanggil Lily dengan sebutan 'Non Lily'. Namun gadis itu protes dan meminta Joe memanggil namanya langsung.

"Yaelah! Cuek aja kali, Joe. Aku mah udah biasa lihat yang kayak gitu," sahut Lily sambil berdiri. Kemudian ia berjalan ke arah dapur.

Sebenarnya ini kali pertama Lily melihat tubuh seorang pria secara langsung. Sebab meski tinggal di luar negeri, tetapi gadis itu tidak nakal.

"Tapi aku tidak biasa," ucap Joe.

"Ya itu sih urusanmu. Mau aku bikinin kopi, gak?" tanya Lily. Ia pergi ke dapur karena sedang salah tingkah.

"Gak usah! Aku bisa sendiri," sahut Joe. Ia pun mengambil pakaian dan menggunakannya. Joe tidak ingin merepotkan adik bosnya itu.

"Kamu mau apa sih datang ke sini? Ini kan apartemen laki-laki. Apa kamu sudah biasa masuk ke tempat lelaki begini?" tuduh Joe.

Lily kesal karena Joe menuduhnya. Namun ia gengsi untuk mengakui bahwa dirinya gadis baik-baik. "Iya udah biasa. Emang kenapa?" tanyanya.

Joe and LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang