27. Semakin Mesra

3K 209 19
                                    

Holaaaa, long time no see. Ya ampunnn, kangen banget, hiks.

Aku sampe gak tau gimana cara minta maafnya lagi. Udah dua minggu lebih gak up, huhuhu.

Terima kasih ya kalian masih setia. Happy reading.

***

Liliy menarik kembali tangannya yang sejak tadi di tahan di atas senjata suaminya.

"Ya, gak sekarang juga kali. Lagian kamu juga belum pulih, masa udah nagih jatah aja," ucap Lily sambil tersenyum.

"Loh, kan kamu sendiri yang janji. Katanya ...," goda Joe.

Belum selesai melanjutkan ucapannya, Lily mendekat dan mengecup bibir suaminya yang sejak tadi protes itu.

Cup!

Saat Lily hendak melepaskan tautan bibirnya, Seketika Joe menahan tengkuk Lily agar istrinya itu tidak melepaskan tautan bibir mereka. Mereka seolah sedang melepaskan rasa rindu yang sudah lama di pendam.

"Aku cinta kamu, Joe," ucap Lily sambil menatap Joe. Kemudian Joe mencumbu bibir istrinya lagi.

"Permisi!"

Sontak saja mereka langsung melepaskan tautan bibir mereka. Saat petugas penyelenggara makanan di rumah sakit itu tiba di ruangan.

Saat itu waktunya jam makan siang. Waktunya petugas rumah sakit mengirimkan makanan untuk pasien ke tiap ruangan.

Bahkan, mereka berdua tidak sadar ternyata petugas itu sejak tadi berdiri di balik pintu sambil membawa makan siang untuk Joe. Hal itu membuat Lily panik sekaligus malu.

"Tuan Joe, ini makanannya. Silakan dimakan! Semoga lekas sembuh," ucap petugas itu sambil tersenyum. Kemudian ia meletakkan makanan itu di atas meja dan bergegas meninggalkan ruangan itu.

Lily dan Joe saling bertatapan. "Dia lihat kita ciuman gak, Joe?" tanya Lily, panik.

Joe hanya tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya. Ekspresi wajah Lily yang panik itu membuat Joe senyum-senyum sendiri karena gemas.

"Iiih! Kok malah senyum-senyum, sih? Emangnya, ada yang lucu?" ucap Lily kesal. Kemudian ia memalingkan wajahnya.

"Hehehe. Abisnya, istri aku lucu banget. Ekspresinya kayak maling kepergok warga. Santai aja kali, kan kita udah suami istri," ucap Joe sambil menyentuh hidung Lily.

"Iih Joeee! Kamu tuh kenapa sih ngeselin banget!" rengek Lily sambil menepuk bahu suaminya.

"Awwww! Aduh! Aduh!" lirih Joe.

"S-sayang! Kamu gak apa-apa? M-maaf, apanya yang sakit?" sahut Lily, panik. Sambil mendekat ke arah suaminya.

"Ininya," lirih Joe sambil mengusap perutnya yang sejak tadi keroncongan.

"Hiihh! Kirain kenapa," ucap Lily kesal.

Pria yang dingin dan cuek itu kini berubah menjadi pria yang manja. Terlebih ia sadar perilakunya kemarin sudah keterlaluan terhadap Lily. Bahkan, Ia sampai tak mengetahui bahwa istrinya itu sedang mengandung dan mereka harus tinggal terpisah.

"Mau makan sekarang, Sayang?" tanya Lily.

"Em, Nanti dulu deh. Aku masih pingin kangen-kangenan sama kamu," ucap Joe manja.

"Duh! Manjanya suami aku," ujar Lily, sambil mengusap kepala Joe.

Sejak perpisahan mereka, keadaan seperti sedang berbalik. Biasanya, Lily yang selalu manja dan merepotkan Joe. Sekarang, seolah sifat Lily berpindah ke diri Joe. Ia yang dikenal pria yang tangguh itu kini lebih sering merengek pada Lily.

Joe and LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang