22

753 100 8
                                    

..

Segera setelah berbicara dengan Lisa, Chaeyoung langsung mengambil penerbangan ekspres untuk kembali ke Australia, dia sangat mengkhawatirkan Jennie, dia jelas hanya berbicara omong kosong  dan tidak tahu di mana rumahnya.

Tetapi jika dia mengatakan tempat dengan hamparan bunga paling berwarna yang tumbuh di sepanjang pinggir jalan, Chaeyoung bisa menebaknya sebagian.








Di sisi lain berdasar ingatan Jennie dia melihat foto Chaeyoung sebelumnya di instagram pada hari dia baru saja tiba di Australia. Itu adalah rumah yang terletak di dekat ladang bunga, Chaeyoung mengatakan di sana adalah daerah dengan bunga paling berwarna di Melbourne.

Jennie mengambil ponselnya dan mencarinya sambil berjalan berkeliling. Sepanjang hari dia berjalan di sekitar area itu tetapi masih belum juga melihat rumah seperti yang ada di gambarnya.

sekarang sudah sangat gelap dan sulit menemukan tempat yang dia butuhkan. Sebenarnya ternyata ini lebih sulit dari yang dia bayangkan sebelumnya.
Dia duduk di bawah pohon tua yang besar, dia mendesah sedih pada dirinya sendiri. Dia seharusnya mengambil inisiatif untuk menanyakan alamat rumahnya hari itu, dia benar-benar ceroboh.

Suara gemuruh yang menggelegar, dan diikuti kilatan petir di tengah langit hitam yang dramatis, membuat Jennie mendongak kaget.

Sepertinya akan turun hujan.

Itu tidak baik, jika dia tetap di sana, maka dia pasti akan kehujanan. Jennie segera meraih ranselnya dan berdiri, dia melihat sekeliling dengan ketakutan di matanya.

Ke mana dia akan pergi, dia benar-benar tidak tahu di mana harus menemukan hotel di daerah yang jarang penduduknya seperti ini.

Ketika Jennie masih memikirkannya, saat itulah hujan deras turun, dia hanya bisa meringkuk di dekat pohon tua sambil mencengkeram tasnya dengan ketakutan. Hujan semakin deras dan semakin deras, banyak air memercik ke tubuhnya, membuat mata Jennie mulai kabur, dia tidak bisa lagi melihat pemandangan di sekitarnya. Dia merasa sangat ke dingin. Angin mengamuk melawan pepohonan, dan dedaunan menjadi kacau dimainkan oleh angin dan berjatuhan ke tanah. Cuaca hari ini sangat ganas sehingga hampir menenggelamkannya.

Jennie terus memegang tasnya erat-erat,
Dia menggigil menahan dingin sampai sesosok tubuh melangkah di depannya. Jennie tidak bisa melihat orang lain yang didepannya itu dengan jelas karena air hujan, tapi melalui suara dia bisa langsung mengenali seseorang itu.

Park Chaeyoung

"Bodoh, berapa lama kamu akan menyiksaku? Apa kamu tahu betapa khawatirnya aku?"

Chaeyoung memeluknya, seluruh tubuhnya menggigil hebat, bukan karena kedinginan, Chaeyoung-nya mulai menangis lagi sekarang. Jennie bisa merasakan tarikan napasnya dan detak jantungnya yang panik.

Sungguh dia tidak berpikir bahwa Chaeyoung akan menemukannya secepat ini, dan terlebih lagi berpikir bahwa dia dapat dengan mudah
mengetahui di mana dia berada. Jennie membalas pelukannya, dia juga ikut menangis bahagia.

Semuanya bukan mimpi, kan?

"Aku minta maaf karena membuatmu khawatir. Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang baik untukmu. Aku ingin kamu percaya bahwa aku, Kim Jennie sangat mencintaimu"

"Tidak, ini bukan sesuatu yang baik. Bagaimana jika aku tidak bisa menemukanmu hari ini? Apa kamu akan tinggal di sini semalaman?
Yak, Kim Jennie, apa kamu tidak tahu aku akan gila lagi jika sesuatu terjadi padamu?"

Hatinya sekarang adalah semua rasa sakit yang dibawa cinta. Chaeyoung tidak tahu bagaimana keluar dari
pertempuran yang berat dan menyakitkan ini. Apakah dia tenggelam terlalu dalam? Apakah akan lebih buruk jika tanpa cintanya? Chaeyoung sangat mencintai orang ini. Jika dia tidak dapat menemukannya hari ini, dia yakin dia akan mati.

Panggil Aku Ibu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang