23

1.3K 105 9
                                    

..

Setelah badai, langit pun tenang, kisah cinta yang suram berubah menjadi lebih cerah. Meski agak terlambat, tapi Jennie masih merasa beruntung karena pada akhirnya dia mendapat dukungan dari semua orang untuk mencintai Chaeyoung. Dia tinggal di Australia selama beberapa hari dan melakukannya dengan sangat baik sebagai calon pengantin keluarga Park, sampai kemudian ibunya Chaeyoung mengizinkannya untuk kembali ke Korea, tentu saja Chaeyoung juga ikut bersamanya dalam perjalanan ini.







"Akhirnya kita berhasil pulang"

Jennie bersorak keras ketika dia sampai di depan rumahnya. Chaeyoung di tidak berkata apa-apa selain tersenyum lalu membukakan pintu untuknya dan mempersilahkannya masuk.

Rumah yang gelap tiba-tiba menyala, Mina berjalan ke arah mereka, membuat Jennie langsung waspada, tanpa di sadari dia telah memegang lengan Chaeyoung dengan erat, seperti takut jika sepupunya itu akan menyentuh kekasihnya lagi. Tapi Mina tidak bersikap seperti biasanya, dia hanya tersenyum.

"Kamu tidak perlu memegangnya terlalu erat seperti itu, aku tidak merampoknya."

"Siapa yang tahu apa yang kamu rencanakan."

Mina kecil itu sangat suka bercanda, jadi bagaimana dia bisa mempercayainya begitu saja.

"Bibi, lihatlah putrimu, dia sangat menjaga kekasihnya, karena berpikir buruk tentangku."

Setelah kata-kata Mina, Ibu Jennie keluar. Baik Chaeyoung maupun Jennie mereka sedikit terkejut dengan keberadaannya. Chaeyoung berinisiatif untuk membungkuk terlebih dahulu kepada ibunya, namun Ny. Kim menahannya, dan memberi isyarat agar tidak terlalu formal.

"Apa kalian lelah dari perjalanan?"

"Tidak terlalu bu. Kapan Ibu kembali ke sini?" Chaeyoung tersenyum pada neneknya.

"Aku baru saja kembali kemarin, untuk mengunjungi kalian berdua, tapi kalian berdua pergi. Jadi aku hanya bisa berbicara dengan Mina."

Dia menepuk kepala Chaeyoung dan kemudian menoleh ke arah putrinya.

"Aku mendengar dari Mina bahwa Jennie pergi ke Australia untuk mengunjungi ibu mertuanya?"

"Bu apa yang ?!" Jennie malu mendengarnya jadi dia menurunkan wajahnya.

Apa katanya, Ibu mertua? Ya tuhan, tapi dia masih belum setuju untuk menikah. Mina ini benar-benar...

"Apa bukan begitu? Ah Sayang sekali, Aku pikir setelah kalian kembali aku bisa mendengar kabar baik. Sepertinya aku masih harus mengenalkan seseorang pada Chaeyoung, Jika dia masih belum memiliki seseorang untuk dicintai"

Ny. Kim bertekad untuk menggoda putrinya sampai akhir.

"Tidak, aku tidak akan mengizinkannya!"

Ibunya memang aneh, jelas tahu siapa yang disukai putrinya, tapi masih saja sengaja menggodanya. Apa dia lupa bahwa Kim Jennie benar-benar pemalu. Baiklah, jika dia ingin memaksanya untuk mengakui, maka dia setuju.

"Dia milikku!"

Setelah mendapat jawaban seperti yang diharapkan, Ny. Kim tertawa. Tidak peduli berapa tahun dia membesarkan anak-anaknya, dia hanya menunggu untuk melihat ini, dan mendukung kedua nya.

Chaeyoung adalah orang yang sangat ideal baginya untuk menyerahkan putri kesayangannya. Menurutny tidak ada seorang pun di dunia ini yang mencintai dan memahami putrinya lebih dari dia.

"Senang sekali mendengarnya, aku harus menelepon ayahmu lebih awal agar kita bisa membicarakan hal-hal besar ini. Akhirnya Bom keluarga Kim bisa di taklukan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Panggil Aku Ibu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang