4. Tanpa Dunk Daddy Bosan

3.5K 180 19
                                    

Beberapa hari lalu Joong dan Janhae dengan kompak mengambil rapor dunk ke sekolahnya.
Jika siswa lain datang dengan Ibu saja berbeda dengan Dunk karena Joong juga datang bersama menemani Janhae. Dunk tentu senang tapi masalahnya adalah ia menjadi bahan tertawaan teman-temannya karena di nilai sangat manja padahal jika di pikir ia masih kecil jadi wajar jika dia manja bukan ?

Dunk akan masuk ke sekolah menengah pertama setelah libur panjang.
Janhae dan Joong duduk di sofa kamarnya  dan memanggil Dunk. Anak manis itu segera menghampiri orangtuanya.

"Ada apa mom?"

Joong yang tadinya fokus membaca berkas-berkas kantornya tiba-tiba ia melihat Dunk penuh minat. Pasalnya anak tirinya itu sangat menggoda untuk Joong.
Sekuat apapun Joong mengelak, ia tidak bisa. Kenapa ia terus memiliki perasaan-perasaan aneh kepada Dunk setiap hari. Jika dulu ia selalu beralasan wajar pada anak sendiri, namun sekarang tidak bisa. Ini sudah melampaui batasannya. Ia bahkan lebih tertarik melihat Dunk yang memakai celana pendek seperti di depannya dari pada melihat Janhae yang juga ada di sampingnya dengan memakai gaun malam sexy yang memperlihatkan belahan dadanya.

Joong menepuk-nepuk sofa,menyuruh Dunk duduk di sebelahnya. Dunk langsung menghampiri mereka dan ia duduk di tengah-tengah mereka.
Paha Dunk semakin terlihat jelas. Joong merasakan bahaya menyerang jadi Ia sedikit bergeser menjauh.
Ia menahan diri agar tidak terlalu kentara dengan sikap konyolnya itu.

"sayang, Nenek menelpon dan berkata akan menjemputmu kesini untuk membawamu berlibur di London"

Dunk berbinar. " benarkah mom?"

"hmm..."

Joong tampak tak suka.
"kenapa kau sesenang itu? Bukannya London itu biasa saja mengingat kau memang tinggal di sana selama ini. Aku lebih suka jika Dunk berlibur disini." Sahut Joong
Namun dunk cemberut," aku merindukan nenek dan kakek ku dad."

"Mereka akan kesini,dan kau akan bertemu dengannya. Lebih baik ajak saja mereka berlibur disini"

Janhae ikut memberikan pendapat," tapi Ayahku tidak bisa meninggalkan bisnisnya Joong dia ingin Dunk ke sana"

"TAPI..." Joong sedikit menaikan nada suaranya kemudian ia tahan lalu berdehem ," maksudku.. Anak kita kan belum pernah berkeliling thailand. Dia harus tahu betapa indahnya negara ini"

Oke, Joong merasa ia mulai terlihat aneh. Ia sendiri bahkan sudah bosan dengan negaranya dan selalu ingin pindah jika mengingat ini adalah negara dimana ia tidak punya kenangan indah sama sekali terkecuali satu hal.

Joong dan Janhae terus berbeda pendapat hanya karena mengurus liburan panjang putra mereka.
"kalian kenapa yang jadi ribut ? Bukankah Aku yang akan memutuskan?" kata Dunk menengahi

"lalu apa keputusanmu sayang ?" tanya  sang ibu

"Aku akan ikut ke London mom,dad. Aku rindu rumah disana "

Joong berubah datar. Oke dia akan diam saja. Lakukan sesuka kalian pikirnya.
Dunk melihat Joong.
"Dad,bagaimana menurutmu ?" tanyanya "kenapa kau diam saja?"

Joong mengambil cangkir kopi dan meneguknya. Ia ingin mengabaikan namun ia urungkan. Itu hanya akan membuat Joong semakin terlihat aneh.
"Kenapa bertanya padaku ? Bukannya kau sudah memutuskan ?"
Joong langsung pergi ke luar dan masuk ke ruang kerjanya.

"Mom, daddy kenapa seperti marah padaku ?"
Dunk nampak kebingungan dengan suasana hati Joong saat ini. Kemudian Janhae memeluk anaknya dan berkata," Dia hanya tidak ingin anak kesayangannya jauh darinya, tampaknya dia semakin menyayangi anak mommy dan aku senang"

Dunk pun mengangguk lucu tanda  dia mengerti.

****

Keesokan harinya mereka bertiga sarapan bersama. Joong akan berangkat ke kantor dan Janhae juga harus pergi menghadiri acara Fashion hari ini. Sedangkan Dunk adalah satu-satunya orang yang diam di rumah.
Dia merajuk jika tidak punya teman.
"Mom, aku bagaimana ?" tanyanya

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang