5. Baby Boy I Need U

3.7K 171 18
                                    

"SAYAANG......." panggil Janhae dari dalam kamar mandi. Orang yang di panggil sepertinya tidak berniat untuk menjawab panggilan itu.
Janhae sekali lagi berteriak. " Joong...!" kali ini dia memanggilnya dengan nama.
Joong mulai menghampiri Janhae dan mendekat ke kamar mandi.

"Ada apa ??" tanya nya lembut

Janhae membuka pintu kamar mandi dan menyembulkan kepalanya. Rambutnya terurai basah dengan kulit wajah yang mulus tanpa make up terlihat sungguh bersinar. Aura nya jelas terpancar. Joong menyentuh pipi Janhae yang langsung di sambut dengan sebuah senyuman sang istri.

"Aku lupa membawa handukku " kata Janhae
Joong paham. Ia berbalik mengambil handuk baru di dalam lemari dan memberikannya pada Janhae.
"Terimakasih.." ujar Janhae langsung menutup pintu kamar mandi nya.
Setelah itu Joong kembali naik ke atas ranjang dan duduk bersandar di ranjang. Kakinya ia selonjorkan dan tangannya kembali sibuk membaca buku dengan wajah datarnya.
Tak lama kemudian Janhae yang baru selesai mandi keluar dan memakai Baju tidur seksi dengan belahan dada yang terlihat jelas.
Tepat pada saat itu ponsel Janhae berbunyi.

Tampaknya Dunk ingin Video call dengannya.
Janhae langsung mengangkat telponnya.

"Mom......." panggil Dunk ceria saat wajah sang ibu terlihat di layar ponselnya.
Janhae tersenyum" Hai sayang..." sapanya tak kalah terlihat senang.

"mommy baru selesai mandi ??" tanya Dunk

Janhae mengangguk. Iapun naik ke ranjang dan duduk bersandar di samping Joong.
Ibu dan anak itu tampak asik mengobrol dan bercerita tentang apa yang mereka lakukan utama nya Dunk. Ia dengan antusias menceritakan kemana saja ia pergi dengan nenek dan kakek nya disana. Dunk juga bercerita jika ia bermain ke rumah teman lamanya tak lupa Dunk mengatakan jika hari ini ia pergi berbelanja dengan neneknya dan membeli banyak oleh-oleh untuk Janhae dan Joong.

Joong!
Yaa! Dunk mulai menyadari sesuatu, hampir satu jam dirinya dan sang ibu melakukan video call namun orang yang di samping sang ibu tak merespon sama sekali.
Joong masih fokus kepada buku yang ia pegang.

"Daddy..." panggil Dunk. Janhae kini lebih mendekatkan ponselnya pada Joong. Tapi pria dingin ini tidak ingin menanggapi Dunk. Bukan karena ia tidak mau tapi ia memang tidak mood untuk berbicara.

"Joong. Dunk ingin berbicara padamu sapalah dia"  pinta Janhae

Dunk bisa melihat Joong yang tersenyum pada ibunya sambil berkata," Aku mau mandi dulu.." Ia kemudian beranjak dari ranjangnya dan mengabaikan perkataan Janhae juga Dunk.
Joong tidak tahu jika Dunk saat ini sedang cemberut.Daddy nya mengabaikan dirinya.

Dunk berdecih kesal. Entahlah! ini sudah kesepuluh kalinya ia melakukan video call dengan Janhae dalam 8 hari setelah ia di london tapi Joong selalu seperti tidak ingin mengobrol dengannya. Joong selalu mengabaikan dunk dengan bersikap dingin seperti saat ini.
Dunk berpikir jika Joong tidak merindukannya.
Namun bukan itu alasan sebenarnya Joong menghindari Dunk. Ia mengabaikan Dunk karena ia merindukan anak tirinya itu.

Di kamar mandi Joong berendam di bathup, dengan tubuh bertelanjang bulat ia berbaring dan memejamkan matanya di dalam air. Lalu beberapa detik kemudian ia mengeluarkan kepalanya dari air itu dan mengusap kasar wajahnya. Setelah itu Joong menarik nafas frustasi.

"Dua hari lagi..." Batin Joong dalam hati . " aku akan mengabaikanmu sampai aku bisa melihat wajahmu lagi" ujarnya namun ia tidak yakin apakah akan kuat untuk mengabaikan anaknya itu.


***

Keesokan paginya. Joong seperti biasa berangkat ke kantor jam 7 pagi.
Sesampainya di kantor, Joong yang sedang dalam keadaan mood buruk semakin buruk saat Pond melaporkan pengeluaran uang bulan ini yang melambung tinggi, bukan pengeluaran perusahaan tapi Uang yang keluar banyak itu adalah Ulah sang adik Tiri. Ohm!
Joong hanya bisa mengumpat dalam hati dan mencaci maki sang adik tiri itu dalam diam.

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang