Dunk menarik nafas tidak beraturan. Tubuhnya yang kecil bergerak ke kiri dan ke kanan. Rasa aneh pada tubuhnya ia rasakan bersamaan dengan rasa enak yang tak bisa ia gambarkan.
Sentuhan Joong pada lubang pantatnya sungguh terasa hangat namun menyisakan sensasi yang tidak bisa Dunk utarakan karena ia tidak benar-benar tahu dengan apa yang terjadi pada tubuhnya.Sudah tak terhitung berapa kali Joong melakukan itu pada pantat mungilnya tapi Joong bersumpah dalam hati jika dia baru sekali menjilati lubang dunk dan kini ia ingin merasakannya lagi namun karena kondisinya tidak memungkinkan Joong hanya bisa memasukan tangannya ke dalam celana seragam yang Dunk pakai saat ini.
Dunk tampak nyaman duduk di pangkuannya. Sesekali Joong menggesek-gesekan wajahnya pada dada kecil dunk membuat sang anak tiri nan menggemaskan itu bergumam tidak jelas.
"A-ahhkuu tidak mau ke kantor daddy lagi jika Setiap kesini alergiku kambuh" keluh Dunk dengan pipi merona
Joong hanya tersenyum dalam hati.
Bekas merah di tubuh Dunk yang ia buat saja belum menghilang dan sekarang Joong masih terus bermain-main dengan tubuh anak kecil itu lagi."Nikmati saja, Ada aku yang akan menyembuhkan alergimu"
Dunk mengangguk kecil.
"enak ?" tanya Joong
Dunk mengangguk lagi. Sekarang ia memeluk Joong dan menyembunyikan kepalanya di leher Joong.
"daddy, Keluarkan tangannya dari pantatku" kata dunk sambil berusaha mengeluarkan tangan Joong dari dalam celananya.
"kenapa ? kau ingin pipis ?"
Dunk mengangguk," Sepertinya begitu, Semakin lama semakin ingin___"
Kring...kring....
Telpon kantor Joong berbunyi sehingga Dunk menghentikan ucapannya.
Joong tidak ingin mengangkatnya. Telpon itu mati dan beberapa detik kemudian berdering lagi.
Joong akhirnya mengeluarkan tangannya dari dalam celana Dunk. Kini tangan kiri itu mengelus paha mulus dunk. Joong sempat kesal dengan celana seragam anak SMP yang masih Selutut itu, Ia tidak ingin paha anaknya terlihat orang lain namun apa boleh buat.Tangan kanannya mengangkat telpon, sambil melihat wajah Dunk, ia mulai berbicara " Hallo"
Jawab Joong Namun tatapan wajahnya pada dunk berubah menjadi serius dan tegang."baiklah, Aku akan segera kesan!!"
Klik..
Joong segera menutup telpon itu dan menurunkan Dunk dari pangkuannya. Tidak lupa, Joong pun membenarkan celana seragam milik Dunk yang sudah pasti berantakan karena ulahnya. Ia kancingkan juga baju seragam itu. Dengan lembut Joong berbicara.
"Aku ada urusan penting, Aku harus pergi tapi kau... " joong bingung untuk sesaat. Dunk dengan sengaja bolos dan dia tidak ingin Janhae dan orang rumah tahu. Dunk tidak akan mau jika di suruh pulang. Joong dengan terpaksa harus mengajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPFATHER || JOONGDUNK
FanfictionJoong Archen seorang CEO tampan yang menikahi wanita bernama Janhae seorang wanita karir yang sukses . Awalnya ia merasa kehidupan romansa cintanya baik-baik saja sampai akhirnya ia menyadari jika takdir perlahan menarik dirinya untuk kembali bertem...