6. Sebuah Obat

3.6K 157 9
                                    


Janhae dan Joong adalah pasangan yang sangat terkenal di kalangan pengusaha bahkan di kalangan aktris sekalipun, tak heran jika kemanapun mereka pergi akan menjadi pusat perhatian dan tak sedikit orang mengenal mereka berdua seperti saat ini, keduanya menjadi bahan bisik-bisik orang di sekitar saat mereka baru saja memasuki bandara. Tak sedikit orang memotret pasangan itu.
Tampaknya dua orang itu sedang menunggu kepulangan sang anak dengan ibunya.
Tak butuh lama sampai sosok mungil menggemaskan datang dan menghambur kepelukan Janhae saat mata Dunk melihat kedua orang tua yang sudah menunggunya.

Joong membantu mertuanya membawa koper dan merekapun pergi dari sana. Sebelum mereka pulang, keluarga itu pergi untuk makan siang di restoran milik Joong dimana saat mereka datang semua hidangan khusus dan mewah  sudah tersaji di meja. Joong sengaja  mempersiapkan semuanya untuk menyambut sang mertua.Ayah mertuanya duduk di kursi utama. Joong duduk di samping kanan Ayah mertuanya sedangkan Ibu mertua berada di samping kiri ayah mertua dan Dunk tentu saja duduk di tengah-tengah antara
Joong dan Janhae.

"Bagaimana dengan bisnismu,nak?" tanya ayah mertua pada Joong

"Semuanya berjalan dengan lancar Ayah" jawabnya sopan. Tampaknya kedua orang ini mulai asik mengobrol tentang bisnis sedangkan Janhae bersama ibunya tak kalah asik mengobrol. Hanya Dunk satu-satunya orang yang damai dengan dunianya dimana ia terus melahap hidangan kesukaanya dalam diam. Lama kelamaan ia merasa di abaikan. Dunk melahap sepotong bulgogi ke dalam mulutnya dengan kesal dan mengunyahnya secara asal.
Orang dewasa di sekitarnya benar-benar seperti mengabaikannya.

Dunk mulai mencari-cari perhatian, ia ketuk-ketuk kakinya kelantai beberapa kali tapi tidak dapat respon juga. Ia tidak menyerah. Dunk segera menarik nafas lalu menghembuskan nafas nya dengan keras agar semuanya mendengar dan tahu bahwa dirinya mulai bosan namun kembali gagal.
Membosankan!! Dia taruh sumpit nya dan ia melipat kedua tangan di dadanya sambil bersandar malas dan cemberut. Bibirnya masih mengunyah sisa bulgogi yang ia lahap.

Joong melihat ke samping kanan dengan sudut matanya, ia sebenarnya memperhatikan gerak gerik Dunk namun ia tidak enak untuk menghindari obrolan sang mertua.

Di samping nya ada gelas berisi orange jus dan perlahan Joong mulai menggeser gelas itu dengan sengaja agar terjatuh dan tumpah ke arah Dunk, tentu dengan usaha penuh kehati-hatiannya agar tidak terlihat di sengaja, akhirnya gelas itu berhasil tumpah dan mengenai sasarannya.

Dunk terlonjak kaget.

"Daddy!!" rengek Dunk sambil berdiri karena jus itu tumpah ke celananya.
Dia benci jika dirinya kotor seperti itu. Dunk hampir saja menangis tapi Joong segera minta maaf.
"Maaf bunny. Daddy tidak sengaja." ujar Joong segera mengeluarkan sapu tangannya dan membersihkan celana Dunk dengan hati-hati.

"biar mommy antar ke toilet untuk membersihkan nya sayang" sahut Janhae tapi di larang oleh Joong

"Biar aku saja, kau tidak mungkin masuk ke dalam toilet pria bukan ?" Joong senyum.

Janhae mengiyakan dan Joong segera membawa Dunk ke toilet.
Sebenarnya bisa saja Dunk pergi ke toilet sendiri, tapi Dunk takut jika harus sendirian di tempat asing walaupun itu restoran milik Joong. Dia hanya beberapa kali ke tempat itu . Terlalu banyak orang asing di sana.
Dunk tentu salah jika berpikir ia akan pergi ke toilet umum yang ada di restoran itu karena Joong membawanya ke kamar mandi di dalam ruangan milik nya. Dia CEO tempat itu, walaupun jarang mengurus restoran secara langsung tapi Ruangan untuk pemilik restoran pasti ada bukan ?

Joong hanya ingin membuat Dunk nyaman.

Setelah Joong berhasil membawa masuk Dunk ke dalam kamar mandi ,ia angkat tubuh Dunk dan mendudukannya di samping wastafel. Joong berdiri di hadapan sang anak setelah membasahi sapu tangannya dengan air lalu ia lap ke celana jeans kotor milik dunk.

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang