Prolog

8.8K 355 13
                                    

JOONG ARCHEN AYDEN


DUNK NATACHAI

JANHAE

**********

Di malam hari yang indah pada malam natal, anak kecil bertubuh imut dengan pipi yang chubby sedang berdiri dan menunduk melihat sepatunya.  Kulitnya putih pucat karena angin malam sangat kencang. Anak itu mengigil , ia memeluk tubuhnya sendiri kemudian berjalan mendekati kursi di taman itu.
Anak itu hanya memakai kaus putih lengan pendek dan syal berwarna abu-abu bermotif kupu-kupu. Matanya mulai memerah dan ia terisak sedih.
Lama kelamaan menjadi tangisan keras membuat membuat seseorang melihat ke arah dimana anak itu duduk dan menangis.

Pria bertubuh tinggi memakai baju stelan kantor dan mantel tebal berwarna Abu mendekati anak kecil itu.  Sepertinya pria itu baru saja pulang bekerja.
Pria itu berlutut di hadapan anak kecil itu.
Anak itu mengangkat kepalanya melihat pria dewasa di depannya.

Matanya merah dan masih menangis sesegukan namun saat melihat pria itu tersenyum tangisnya menjadi perlahan dan berhenti.

Pria itu bertanya kenapa dia sendirian di taman itu. Anak itu menjawab jika dirinya baru saja merayakan hari ulang tahunnya di sebuah tempat yang luas dan banyak permainan. Namun anak itu menjelaskan jika dirinya keluar mengikuti temannya ketika sedang bermain dan ia melihat seseorang berjualan permen dan mengikutinya akhirnya ia tersesat sampai berjalan lama dan  ia ada di taman itu. Pria itu bertanya dimana tempat itu . Tapi anak itu berkata benar-benar lupa.

Ia mulai menangis lagi saat menceritakan semua itu pada orang dewasa yang tampan di hadapannya itu. Pria itu memeluknya sebentar . Entahlah, pria itu langsung suka pada anak ini ,padahal ia sangat membenci anak kecil karena rewel . Tapi melihat anak itu menangis, pria ini langsung terketuk hatinya.

"Jangan menangis, siapa namamu? "

"Dunk ... " jawabnya lucu dengan bibir merah dan matanya yang masih berlinang ia tersenyum manis pada pria itu.

"Dunk ?? nama yang cantik seperti wajahmu" ucap pria itu gemas mengelus pipinya

Anak itu tiba-tiba memanyunkan bibirnya kesal," aku tampan bukan cantik"

Pria itu kemudian melihat Dunk dari atas sampe bawah. Benar, pakaian pria. 
Kenapa dia berpikir anak itu wanita,ia membatin.

"Maaf karena wajahmu cantik. Aku kira kau anak perempuan. Kalau begitu sebagai permintaan maafku.... " pria itu memberikan 5 buah permen dari sakunya dan menyodorkannya pada Dunk. "Aku ingin memberimu ini . Bukannya kau tadi mengejar tukang permen ? Nah sekarang kau bisa memakannya." ujarnya tersenyum seraya menaruh permen itu di tangan Dunk.

Dunk langsung menggenggamnya erat, matanya berbinar sambil melihat kepalan tangannya dimana ada permen di dalamnya. Perlahan ia mulai membuka tangan dan matanya terbelalak lucu saat melihat permen di tangannya seperti sedang melihat mainan bagus.

Pria itu kini duduk di samping Dunk, Dunk melirik ke arah pria itu dan mendongakan kepalanya lalu tersenyum seraya  berkata ," terimakasih."  Lalu Dunk membuka satu permen dan memasukan permen itu kedalam mulutnya.

Pria itu hanya mengelus kepala Dunk.
Hatinya tiba-tiba merasa bahagia tanpa alasan.
"Kau tahu ? Hari ini aku juga baru merayakan hari ulang tahunku yang membosankan. Ulang tahun kita sama , sama-sama di malam natal" ujar pria itu, ia tak mendapatkan respon dari Dunk karena anak itu sangat fokus dan terlarut kedalam manisnya sebuah permen yang di berikan oleh seorang paman tampan dan baik di sampingnya.

Hampir 1 jam mereka duduk di sana, pria itu seperti enggan meninggalkan Dunk dan ia juga enggan untuk mencari orang tua anak itu. Tak selang beberapa lama seorang wanita paruh baya,mungkin berumur 50tahun berteriak .

"Tuan muda"panggil wanita itu berlari cepat menghampiri Dunk kecil . Memeluknya dan meminta maaf karena lalai menjaganya. Ia berujar jika dirinya sangat khawatir dan mencarinya dari tadi.
Dunk kembali menangis memeluk wanita tua itu.
Ia berusaha untuk menenangkan Dunk sampai tangisnya berhenti. Dan baru sadar jika ada seseorang yang memperhatikaan mereka.

Wanita itu berterimakasih karena sudah menemani Dunk dan menjaganya.
Saat pria itu bertanya tentang apa yang terjadi ,wanita itu menjelaskan . Dan ternyata tempat Dunk merayakan ulang tahunnya itu tak jauh dari taman tersebut . Yang artinya Dunk tidak tersesat terlalu jauh . Pria itu hanya tersenyum .

"Tuan muda,ucapkan terimakasih" kata wanita itu pada Dunk. Dunk minta di turunkan. Saat Dunk turun dari gendongan. Pria itu juga kembali berlutut menekuk kakinya di hadapan Dunk.

Dunk membungkuk," terimakasih paman" katanya lucu dengan mulut masih mengemut permen.  ia sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan paman yg baik.

Pria itu mengelus pipi Dunk. "Lain kali kau harus berhati-hati yah. Jangan pergi kemanapun tanpa pengasuhmu. Mengerti?"

Dunk pun mengangguk mengiyakan.
Saat wanita itu sudah pamit,ia memberikan mantel milik pria itu yang ia gunakan untuk menyelimuti Dunk tadi, dan saat wanita itu akan pergi lalu menggendong Dunk.  Pria itu menahannya.
Ia membuka lilitan syal di lehernya. "Karena hari ini adalah ulang tahunmu dan malam Natal.  Maka syal ini adalah kado dariku. Semoga kita bisa bertemu lagi ya anak manis."
Pria itu mengusap kepala Dunk lembut saat Dunk mengangguk menggemaskan melihat syal yang ia berikan.  Pria itu akan berdiri tapi tangan mungil Dunk meraih lengan kekar pria itu. 

"Karena paman juga sedang berulang tahun, aku juga ingin memberikan hadiah untukmu sekaligus hadiah natal "

Dunk menjinjitkan kakinya.

Chupp..

Dunk mencium bibir pria itu bertepatan saat langit menebarkan butiran putih.
Salju pertama turun, suasana begitu indah tatkala anak kecil yang lucu sedang melukiskan sebuah kecupan manis di bibir pria itu untuk pertama kalinya pria itu rasakan selama hidupnya.
Hati pria itu berdebar hanya karena ciuman bibir dari anak berusia 5 tahun .

Dunk pergi di tuntun oleh pengasuhnya. Semakin menjauh dari pandangan paman bernama Joong Archen . Ia menatap anak kecil itu yang sesekali melirik ke belakang dan pria itu melambaikan tangannya.

"Tumbuhlah jadi anak yang baik dan cantik seperti itu, aku berharap takdir bisa mempertemukan kita kembali Baby Dunk. Ketika hal itu terjadi ,kata pertama yang akan aku ucapkan adalah Aku Joong Archen akan menjagamu mulai saat ini . Karena saat kita bertemu untuk kedua kalinya itu berarti takdir sudah mempertemukan kita lagi dan aku pastikan untuk menjaga takdir itu. Entah sebagai anakku, adikku , atau siapapun.

*******

Hi.. makasih bagi yang udah baca jangan lupa voment yah.... ini sbnrnua cerita lamaku yg aku remake jadi joongdunk karena saking bucinnya aku sama mereka. Mudah2n ada yang baca kalaupun tidak....yah gpp yang penting sudah menyalurkan imajinasiku tentang JD ini

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang