19. Daddy

2.8K 115 7
                                    

Flashback

"Maafkan aku, Aku harap kau tidak membenciku setelah ini ..." lirih Joong

Dia segera memeluk tubuh kecil Dunk, mendekapnya sangat erat sambil berbisik.
"Aku mencintaimu peri kecilku"

Sebuah ciuman ia daratkan di kening Dunk.
Meluapkan semua kasih sayang yang ia miliki.
Joong menggesek-gesekan hidung bangirnya dengan hidung Dunk. Ia cium bibir Dunk dengan nafsu, Si anak kecil hanya melenguh pasrah menerima ciuman itu tanpa tahu apa maksud dari sentuhan itu.

Tangan joong segera membuka piyama Dunk dengan kasar sampai kancing piyama anak manisnya itu berhamburan ke sisi ranjang.

"Dad, Kau kenapa ?" tanya Dunk menjadi takut karena sikap Joong sangat berbeda

"Aku akan mati,Kau harus menolongku" kata Joong dengan suara berat

Joong segera melucuti semua baju dunk sampai tak tersisa. Dunk kini bertelanjang bulat.
Joong Duduk bersandar pada ranjang dan mendudukan Dunk di pangkuannya.

"Aku hanya akan melakukannya dengan jariku" bisiknya di telinga Dunk

"Jari, Maksudnya apa ?"

Joong memperlihatkan tangannya yang terluka dan berdarah karena meninju pas foto yang tentunya sudah di balut dengan sapu tangan oleh  Dunk.

"tanganku terluka, kau harus membantuku untuk menyembuhkannya. Kau mau kan ?"

Dunk mengangguk setuju meski ia sedikit tidak memahami situasi ini.
Joong tersenyum lembut, kembali mencium mata Dunk yang sembab.

"aku sudah mencium matamu agar tidak bengkak lagi, sekarang giliran kau menyembuhkan lukaku"

Dunk mengangguk namun dia bertanya
"Bagaimana caranya?"

"aku akan tunjukan caranya"
Joong segera menarik tekuk anak di pangkuannya dan mencium bibir nya.

Si anak seperti biasa, dia hanya mengikuti irama lidah Joong.
Bibir itu pindah ke leher Dunk, menjilat dan mengecupnya sangat agresif tidak lupa tangan Joong yang terluka mengocok benda kecil milik Dunk yang semakin lama semakin berdiri tegang.

Dunk melenguh nikmat, ia merasakan sensasi aneh yang tak bisa ia gambarkan lagi. Rasanya sama seperti beberapa hari yang lalu dimna joong mengocok penis dan dia juga melakukan hal yang sama bahkan sampai meminum cairan yang keluar dari batang kemaluan Joong.

"Uhh!" Dunk mengigit bibir bawahnya saat Joong semakin kencang mengocok penisnya

Setelah bosan, joong segera membaringkan Dunk di ranjang.
Ia juga ikut berbaring di sampingnya. Ia buka sapu tangan yang membalut lukanya dan ia lempar ke lantai.

"Ini akan sakit. Dan jariku yang terluka juga akan sakit dimana sakit dari lukaku akan kau rasakan juga saat aku memasukannya jadi kau harus menahannya. Jika kau merasa sakit, gigit saja bibirku"

Chup

Joong langsung mendaratkan ciuman panasnya pada bibir merah Dunk. Membiarkan dunk kebingungan dengan ucapan Ambigunya. Meski tidak mengerti. Dunk hanya menerimanya saja.

Tangan Joong mulai bergrilya di area bawah Dunk. Ia remas kemaluan Dunk, darah yang mengalir dari lukanya tentu membasahi kemaluan dunk. Tangan itu beringsut ke bawah mencari-cari sesuatu yang Joong inginkan. Saat menemukan bulatan kecil dengan kerutan halus dia langsung memutar-mutar tangan kanannya di permukaan lubang itu. Joong memakai darah yang keluar dari lukanya sebagai pelumas, mungkin itu akan lebih menyakitkan untuk Dunk karena darah itu cenderung serat.

Perlahan namun pasti Joong mulai menekan jari tengahnya membuat Dunk menaikan pantatnya karena kaget dan nyeri saat jari tengah pria kekar di atasnya  mulai menerobos masuk

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang