15. Berlalu begitu saja

1.6K 120 9
                                    

5 tahun kemudian

Dunk naik ke atas ranjang dimana Joong sedang terlelap tidur. Dengan intens Dunk mencium kening Joong lalu kedua mata turun ke hidung dan terakhir ke bibir Joong.

"Happy Brithday, dad" bisiknya lembut sedikit mengendus pipi Joong. Dunk menggesekan hidungnya ke hidung Joong.
Joong tersenyum,perlahan ia membuka mata.

"selamat ulang tahun juga, baby" Jawabnya tulus. Dia peluk Dunk dengan erat,mengusap lembut surai rambut berwarna coklat milik Dunk.
"Akhirnya kau sudah tumbuh dewasa dengan baik" ujar Joong lagi.

Dunk mengangguk dalam pelukan. Lalu Ia mengelus dada Joong membuat lingkaran dengan telunjuknya.

"sekarang aku sudah 17 tahun, apa aku boleh kembali ke Thailand dan tinggal bersama daddy ?" tanya Dunk ,kini dia taruh dagunya di dada Joong sambil melihat wajahnya.

"ini jam berapa ?" tanya Joong alih-alih menjawabnya

"Jam 2 malam dad, Aku terlambat bangun untuk memberimu selamat ulang tahun"
Dunk mempoutkan bibirnya. memasang wajah melas yang sangat lucu.

"tidak apa-apa, kau pasti lelah karena sekolahmu. Lebih baik kita segera tiup lilinnya"

Dunk  mengangguk.

Di dalam kamar gelap yang sudah di hiasi lilin di setiap penjuru ruangan banyak taburan kelopak mawar merah berhamburan di lantai. Di tempat tidur mereka memegang  satu kue ulang tahun dengan Lilin angka 317 menandakan angka usia mereka saat ini, 17 untuk Dunk dan 37 untuk Joong . Mereka memegang satu kue itu dengan kedua tangan mereka. Tangan yang saling terjalin, mereka saling berhadapan melempar senyum. Perlahan mereka menutup mata masing-masing mengutarakan semua harapan keduanya di ulang tahun kali ini. Dan saat mereka membuka mata, mereka dengan kompak meniup lilin itu bersamaan.

Dunk tampak girang, dia melompat-lompat kecil di atas ranjang dengan masih memegang kue itu.  Sebelah tangan Joong menarik tekuk Dunk lalu ia daratkan bibirnya di kening Dunk. Menciumnya dengan penuh sayang membuat pria manis berwajah barbie yang kini beranjak dewasa itu tersenyum bahagia.

" Apa harapanmu ?" tanya Joong lembut

" Aku ingin kembali Bersama daddy ?" jawabnya tersenyum penuh harap sambil melihat kedalam mata Orang dewasa di depannya.
"Lalu apa harapanmu,dad ?"

"Aku ingin semua harapanmu segera terkabul" jawab Joong langsung memeluk erat tubuh Dunk yang ada di hadapannya.

"thank you dad, Ayo kita potong kuenya"
Dunk sudah memegang pisau dan segera memotong kue.
"potongan pertama untuk orang yang special di hidup Dunk. Aaaaaa " dunk segera menyodorkan potongan kecil untuk Joong. Sang daddy langsung membuka mulutnya, Kue itu masuk kedalam mulutnya tak lama mulut Dunk pun ikut masuk kedalam mulut Joong karena sedetik saat Dunk menyuapinya, Joong sudah menarik Dunk lalu menciumnya. Bibir mereka saling berpagutan, wajah keduanyapun di penuhi dengan kebahagiaan. Saling bertukar rasa dari cake ulang tahun mereka . Senyuman Tampan dan imut dari anak dan ayah itu terlihat jelas tersinari oleh cahaya lilin di ruangan itu. Mereka seolah menikmati satu potong kue berdua dengan cara mereka sendiri.

Setelah mereka melepaskan ciumannya Dunk menaruh kue di meja lalu kembali ke atas ranjang. Ia mendorong Joong sampai tubuh gagah itu ambruk ke atas ranjang. Dunk  tersenyum nakal . Ia duduk di atas tubuh Joong lalu memeluk tubuh itu. Tidak ada yang mereka lakukan selain berpelukan.

Joong mengelus punggung Dunk yang sedikit lebih besar dari 5 tahun lalu. Dunk masih asik menempelkan kepalanya di dada Joong,semakin nyaman saat Joong mulai menghirup aroma harum dari rambutnya ,sesekali Joong juga mencium kepala dunk.

"Kapan daddy menghias kamar ini ?"

"Saat kau sudah tidur, Aku menghiasnya lalu aku tidur"

"oh! Jadi kau ingin membuatku terkejut saat bangun dan membangunkanmu seperti tadi?" tanya Dunk sambil mencium dada Joong.

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang