26. I Love You

1.2K 66 9
                                    

Dunk perlahan membuka matanya.
Badannya terasa sakit apalagi di bagian punggung dan wajahnya.
Wajahnya mengkerut karena rasa perih di sudut bibirnya yang terluka.
Ia merasakan seseorang mengenggam tangannya. Dunk melihat ke sebelah kiri dimana joong sedang tersenyum padanya.

"Daddy ?" Lirih dunk,ia berusaha bangkit namun di tahan tangan kekar Joong.

"Aku disini, tetaplah seperti itu"

Dunk menggeleng. "Aku ingin memeluk daddy"

Joong mengangguk,ia segera memeluk Dunk yang sedang berbaring.

Dunk tak bisa menahan air mata yang menetes di sudut matanya dengan wajah yang sangat pucat.

Joong mencium pipi pria cantinya dengan sayang. Dunk sekuat tenaga mencoba untuk membalas pelukan itu. Tangannya meraih punggung Joong kemudian ia berkata " Aku melihatmu tergeletak di lantai,aku takut sekali"

"Aku baik-baik saja, itu bukan aku. Kau hanya bermimpi" ujar Joong tak yakin.Ia dapat merasakan tepukan lemah di punggungnya.

"Benarkah itu?"

Joong mengangguk. "Tentu saja" jawabnya singkat. Ia lepaskan pelukannya dan ia duduk kembali seperti semula.

Butuh waktu 6 jam untuk Dunk sadar,dan selama itu Joong menunggunya di ruangan  tanpa melepaskan tangan Dunk.

"Wajahmu pucat Dad"

"Aku tidak apa-apa, aku terlalu cemas memikirkanmu"

"Maaf karena Aku bodoh dan membuatmu cemas". Dunk tiba-tiba menyalahkan diri sendiri, bagaimana tidak, Joong kehilangan segalanya gara-gara dirinya.

"Kau merasa bersalah padaku bukan ?" tanya Joong

Dunk langsung mengangguk kecil.

"kalau begitu___"

"Aku harus mendapat hukuman"  kata Dunk memotong ucapan Joong sambil tersenyum. Ia sentuh wajah Joong yang sangat pucat dan terus berkeringat dingin.

Joong akan merespon ucapan Dunk tapi terhenti karena si cantik lebih dulu berbicara "Apa sekarang aku boleh memilih hukumanku sendiri?"

"Tentu saja, katakanlah"

"Nanti saja" jawab Dunk lalu ia melanjutkan perkataannya " saat ini Dunk ingin meminta sesuatu darimu"

"Apa itu ?"

"Aku ingin pintar berkelahi" pintanya mantap.

"untuk apa ?"

"Untuk melindungimu,Dad" Ucap dunk dengan senyum sedih. Kemudian ia mengusap lembut wajah Joong dan kembali berkata " Jika itu sulit katakanlah  padaku tapi aku mohon jangan menyerah"

"Apa maksudmu?" Tanya Joong tak memahami perkataan Dunk.

Dunk menggelengkan kepala"Tidak apa-apa, Aku hanya ingin mengatakan jika kau jangan menyerah untuk terus menjagaku tapi mulai saat ini Aku ingin melindungimu juga"

Dunk menarik nafas panjang namun sedikit tersenggal karena ia merasakan sakit di dadanya.

"Kau kenapa ? Kenapa jadi menangis seperti itu ? Apa dadamu sakit ?"

Dunk mengangguk " Iy..iya dad disini sakit sekali "  Dunk meremas dadanya.

"biar aku panggilkan dokter"

Dunk menolak. "Aku ingin daddy disini karena ini sakit yang tak bisa dokter sembuhkan selain olehmu"

Dunk mengelus-ngelus dadanya sambil ia hapus air mata yang membasahi pipi Dunk.
Ia mengabaikan ucapan si cantik yang menurutnya aneh.

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang