22. Mimpi Yang Terasa Nyata

3.3K 115 4
                                    


Dunk menyentuh tenggorokannya yang terasa kering
"aku haus" gumam Dunk
Perlahan dia membuka matanya melihat atap langit kamar.

"Kemana bintang itu pergi?" tanya Dunk pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba suara seseorang terdengar.

"Bintang nya ada di sini"  Jawab Joong langsung berdiri di sisi ranjang.

Dunk melihat sosok gagah di pinggir ranjang itu. Ia menatapnya tanpa berkedip.

"bintangnya sangat indah " puji Dunk sambil meremas dan mengelus tubuhnya sendiri. Rasanya gatal dan panas menyerang semakin dahsyat.

"Apa aku harus menolongmu ?" tanya Joong pada Dunk yang sedang mengigit bibir bawahnya, wajahnya memerah bahkan sekujur tubuhnya memerah.

"Panas,dad" lirih Dunk tampak tak berdaya

Dia tidak tahu baju apa yang di pakainya. Baju itu seperti baju terusan berwarna abu, Dunk mengeluh kepanasan terus menerus.

"aku memberimu obat" jawab Joong

"Apa di dalam mimpi juga ada obat ?" tanya Dunk mulai merancau tidak jelas. Dunk mengira semua itu adalah mimpi. Tidak mungkin jika itu nyata, atap kamarnya saja tidak ada bintang-bintang yang di berikan Joong. Berarti benar, bintang-bintang itu berubah jadi daddynya di alam mimpi

Dunk membuka kedua tangannya lebar pertanda ia ingin memeluk Joong.

Joong tersenyum , ia segera naik ke atas ranjang lalu mendekap tubuh Dunk yang kini terasa pas di pelukannya.

"jika ini mimpi, Aku tidak ingin bangun" bisik Dunk di telinga Joong.

"kau harus bangun dari mimpimu,karena kau akan melihat sesuatu yang indah saat kau bangun" balas Joong menciumi leher Dunk

"ah...." Dunk mendesah. Sungguh sangat sensitif.
"Aku tidak ingin bangun. Aku takut daddy pergi lagi"

Nafas dunk mulai tak beraturan. Dia semakin sensitif oleh sentuhan.

Joong tak mengatakan apapun . Tangan serta mulutnya yang lebih memilih untuk bekerja. Dia menciumi leher Dunk terus menerus meninggalkan jejak basah yang menggiurkan.
Joong sengaja memberi baju khusus untuk Dunk, baju yang dapat merangsang tubuh Dunk agar menjadi sensitif.

Joong menggesekan wajahnya di dada Dunk yang masih terlapisi baju.
Dunk hanya merintih. Ia meremas-remas kepala Joong.

"dad, mimpi ini seperti nyat..ahh" ucapannya terpotong saat tangan Joong sudah membuka baju bagian belakangnya. Entahlah, hanya bagian pantatnya saja yang bisa di buka. Baju itu terlihat aneh. Baju terusan seperti bentuk yang biasa anak bayi baru lahir pakai. Hanya saja, bagian pantatnya yang bisa di buka memperlihatkan bongkahan pantat kecil ,putih juga mulus milik Anak berusia 17 tahun itu.

Tanpa menghilangkan ekpresi bahagia, Joong mulai bermain-main dengan lubang merah muda milik Dunk. Setelah sekian lama dia bisa menyentuh anaknya itu.
Joong tidak bisa menahannya lagi.

"Malam ini akan menjadi malam pertama kita, Ini adalah kado ulang tahun untukku darimu. Begitupun sebaliknya"

Dunk tidak dapat mendengar dengan jelas. Dia terlalu menikmati sentuhan itu.

Joong berdiri di sisi ranjang dan menyuruh Dunk untuk mengulum penisnya sementara itu dia bermain dengan lubang nikmat milik Dunk.

Bibir mungil dengan hati-hati melahap naga besar milik Joong dengan intens. Ia melenguh nikmat, Dunk nya benar-benar sudah dewasa. Kuluman bibir pada penis miliknya terasa berbeda dari lima tahun lalu.

"Kau masih tahu cara mengulum penisku baby" Joong elus-elus kepala Dunk lalu ia tekan-tekan agar miliknya masuk lebih dalam ke mulut dunk.

Anak cantiknya tersedak.

STEPFATHER || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang