10. Call for War

385 82 11
                                    

Pengalaman terbaik buat baca ini kalau kalian baca sambil mendengarkan lagu 'Suzume'.
Happy Reading all.

Chiyo.

.

.

.

.

.

Hinata terbangun dengan raut wajah yang bingung. Bukan, bukan kepada tangan Sasuke yang memeluknya dari belakang tanpa mereka mengenakan pakaian. Melainkan pada ada di tahun berapakah dia saat ini.

Wanita itu mengerjapkan kedua netranya beberapa kali sebelum menghadap ke arah suaminya yang masih memejamkan mata. Senyum simpul terhias di wajah ayunya. Tangannya membelai lembut sisi wajah Sasuke. Tanpa disadari olehnya, air mata menetes dengan perlahan dari kedua netranya.

Pria ini ... Kenapa dia sampai bisa melupakannya? Kenapa sampai membutuhkan waktu untuk mengenali bahwa Uchiha Sasuke akan selalu menjadi pria yang dia cintai di segala kehidupan yang dialaminya?

Hinata ingat bagaimana mereka bertemu untuk pertama kalinya. Tahun pertama kaichō gannen (sekitar tahun 1596). Saat itu musim dingin ketika Salju menumpuk di daerah Kyoto. Pemandangannya serba putih. Dan Hinata melihat Sasuke di sana.

Menatap ke arahnya dengan tatapan yang begitu ramah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap ke arahnya dengan tatapan yang begitu ramah. Membuatnya terpesona selama beberapa saat. Lelaki tampan. Tampaknya dia adalah salah satu tentara dari salah satu shōgun terkenal yang menguasai Kyoto.

"Kau secantik bidadari. Kau yakin kalau kau manusia?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir Sasuke di tahun 1596.

Dan kini, dengan segala keterbatasan yang dia miliki, Hinata mengalami sekali lagi jatuh cinta yang amat sangat pada pria yang terbaring di sampingnya. Uchiha Sasuke dari tahun 1870. Entah berapa banyak kehidupan yang harus dilaluinya untuk sampai di titik ini. Mencari jiwa pria ini hingga kembali di tahun mengikat janji terbesar dalam hidup mereka.

"Kau cantik. Secantik bidadari. Kau yakin kau manusia?" bisik Sasuke dengan suara parau khas orang yang baru saja bangun tidur.

Hinata terkekeh. Dipeluknya pria itu lebih erat. Merasakan degup jantung Sasuke yang terasa sangat akrab di telinganya. Seperti sudah ribuan kali Hinata mendengarnya.

"Aku melihat banyak sekali ingatan. Melompat di berbagai macam tahun. Aku melihat banyak adeganmu menangisiku di berbagai macam tahun. Dan ada beberapa bagian dari kejadian di mana aku kehilanganmu. Itu membuatku takut, Hinata," ujar Sasuke sembari mengecupi puncak kepala istrinya.

"Kalau begitu jangan sampai hal itu terjadi lagi. Aku juga tidak suka kehilanganmu. Semuanya begitu rumit. Tidak ada satu pun dari kejadian itu yang berakhir dengan aku melihatmu menua. Aku ingin kita berpisah karena maut yang memisahkan. Tapi aku juga ingin bersamamu hingga melihat rambutmu memutih," balas Hinata dengan tatapan mata yang getir.

The House Of ColorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang