5 : Rencana

1.1K 128 45
                                    

Taehyung menguap sembari menuruni tangga, mengutuk diri sendiri kenapa bisa bangun sesiang ini.

Ia melirik jam dinding. Pukul 12 siang! Astaga.

Dan yang lebih parahnya lagi, semalam ia sulit sekali untuk memejamkan mata.

Sekali memejamkan mata, malah terbayang Jennie.

Taehyung sibuk memikirkan gadis itu, mungkinkah dia adalah gadis yang nyaris ia beli di pelelangan kemarin ?

"Kamu masak?" Ia tersenyum, menatap si bungsu yang sedang sibuk menyiapkan sarapan.

Jungkook sudah rapi mengenakan baju santai, wangi, ganteng pula.

Sementara Jimin tengah duduk rapi di ruang makan sambil sibuk membaca sebuah proposal. Ia juga sudah rapi mengenakan kemeja kerja.

"Iyalah! Ya kali Kakak yang masak." Sindir Jungkook.

"Tumben bangun siang, Dad?" Celetuk Jimin, tidak menghiraukan kekesalan Adiknya.

Taehyung hanya garuk-garuk kepala. Mana mereka tau kalau sedari tadi ayahnya sudah ditelepon oleh Jin, atasannya.

"Nih Dad, sarapan dulu." Jungkook menyodorkan sepiring roti selai stroberi dan segelas susu cokelat.

"Terimakasih, Jung."

Taehyung memilih untuk duduk di kursi meja dapur, menemani Jungkook membereskan alat-alat memasak.

"Bagaimana rencana kuliahmu, Jung?"

Mendengar pertanyaan ayahnya, Jungkook terdiam.

Sesaat, ia garuk-garuk kepala, membuat Taehyung mengangkat satu alisnya.

"Belum ada rencana? Mau gap year?"

"Oh, enggak Dad. Jung kuliah tahun ini."

"Mau di sini, atau kembali ke Kanada?"

"Kalau Jung kuliah di Amerika, Jung sendirian dong."

"Kan ada Oma dan Opa."

Jungkook menggeleng, dan Taehyung bisa memahami.

"Baiklah, jadi kamu mau kuliah di mana?"

"Seoul National University saja, Dad."

"Dih, Kakak aja di Universitas Harvard!" Celetuk Jimin, membuat Jungkook memberengut kesal.

"Kampus itu nggak penting, Kak. Yang penting gelarnya." Ucap Taehyung.

"Tuh, dengerin!" Seru Jungkook, merasa dibela.

Jimin menyeringai, beranjak menuju dapur untuk membereskan piring dan gelas sisanya.

"Saran Kakak, kuliah di Jepang aja." Bisiknya ke Jungkook. "Banyak cewek cakep Dek, body-nya uuhhhh."

Taehyung spontan menimpuk si sulung menggunakan garpu mini, untungnya tidak kena.

Jimin tertawa puas. "Kakak berangkat!"

"Jangan ngebut, Kak!" Seru Taehyung, lalu meneguk susu cokelat hangat.

"Daddy bekerja dari rumah saja, kan bisa." Celetuk Jungkook. "Lagipula sudah terlambat."

"Ada rapat internal hari ini, Dad harus ke kantor, Jung. Jin sudah menelpon sedari tadi."

"Kan bisa rapat daring, Dad. Daddy WFH saja."

Taehyung mengernyit, menatap curiga. Tidak seperti biasanya Jungkook menyuruhnya untuk bekerja dari rumah.

Ia menarik nafas panjang, mulai memahami makna di balik senyuman si bungsu itu sekarang.

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang