14 : Restu

729 110 87
                                    

"Saya ingin menikahi Jennie."

Mr.Bill menghela nafas. Sudah tiga kali pria di hadapannya itu menyatakan hal itu.

"Apa yang bisa kamu janjikan untuk anak tunggal saya, Taehyung? Cinta?"

"Perusahaan." Jawab cepat pria itu.

Kali ini, Mr.Bill sungguh terkejut mendengarnya. "BK Kookmin Bank?"

Taehyung tersenyum miring, menggeleng. "Itu untuk hidup anak-anak. Saya akan membangun bisnis baru untuk Jennie."

Ia melirik gadisnya yang sedang duduk manis di samping sang mama.

"Sungguh Taehyung, saya pikir kalian hanya ingin menjalin hubungan selayaknya anak muda. Ini benar-benar mengejutkan saya."

Mr.Bill menghela nafas, melirik anak dan istrinya.

"Saya bukan pria seperti itu." Jawab Taehyung enteng.

"Jujur saja... Saya dan istri belum siap untuk melepas Jennie."

Mendengar itu, Jennie sudah hendak protes, tapi Taehyung memberi isyarat untuk menahannya.

"Saya paham, Jennie terbilang masih terlalu muda untuk menikah. Tapi saya pastikan dia punya akses penuh untuk melepas rindu ke rumah ini."

Mr.Bill menyipitkan mata. "Kamu akan membawa anak saya tinggal di rumah itu?"

"Saya akan membeli sebuah rumah di kawasan Nonhyeon. Mungkin rumah itu akan ditempati anak-anak jika mereka mau."

Mr.Bill kembali melirik anak gadisnya yang menunduk, terlihat gugup.

"Dilihat dari reputasi kamu yang kelam, saya ingin adanya perjanjian pranikah."

"Pasti." Jawab Taehyung cepat. "Saya memahami hal itu."

Mr.Bill mengangguk, menatap Jennie. "Bagaimana?"

"Hm?" Gadis itu mengerjap.

"Keburu nggak kamu?"

"Takut diambil orang lain, Pa.."

Mr.Bill dan Taehyung spontan tertawa bersamaan mendengar itu.

"Bagaimana dengan wedding organizer-nya?" Tanya Nyonya Bill tiba-tiba.

"Saya serahkan seluruhnya ke pihak wanita. Untuk sementara ini saya akan mempersiapkan segala sesuatu untuk kehidupan setelah pernikahan itu nanti."

Mr.Bill mengangguk. "Bagus, itu prinsip seorang lelaki sejati."

Jennie memberengut. "Kemarin aja ngelarang-ngelarang, sekarang malah dukung."

Taehyung tertawa kecil, melirik arloji. "Sudah larut malam. Saya harus kembali ke rumah."

"Oke, baiklah. Terimakasih banyak sudah membahagiakan Jennie."

Mr.Bill tersenyum lebih bersahabat, menjabat tangan calon menantunya itu.

Taehyung tersenyum, beralih menatap gadisnya. "Jennie, saya pamit."

"Ya, Sayang.."

Mr.Bill mengernyit mendengar itu. "Belum halal kamu, nggak boleh."

"Biarin."

Taehyung tertawa kecil, diantar hingga ke pintu depan.

Mr & Mrs.Bill melambaikan tangan, sementara Jennie mengikutinya sampai ke mobil.

"Terimakasih ya.."

Taehyung mengangguk, tersenyum hangat. "Besok saya dan anak-anak mulai survei rumah. Mau ikut?"

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang