10 : Terbuka

1K 116 81
                                    

Jennie menggeliat, perlahan membuka mata.

Sayup-sayup terdengar alunan musik dari ruang tengah, diiringi oleh suara bariton Taehyung yang sedang bersenandung.

"After last night, I think i'm in love with you.."

Jennie menguap lebar, lalu beranjak bangun.

Ia terkejut, baru sadar masih mengenakan gaun semalam.

Gadis itu memungut jaket bulu yang terjatuh di lantai dan mengenakannya.

"Daddy..." Panggilnya, terkejut menyadari suaranya serak.

Tenggorokannya terasa sakit, dan hidungnya mampet.

Musik berhenti, dan Taehyung berjalan menghampiri Jennie di ranjang.

"Hei, baru bangun ya."

Ia masih sedikit cemas dengan kondisi gadis itu.

Spontan, Taehyung menyentuh dahi Jennie, membuat gadis itu terkejut.

"Oh maaf, saya hanya ingin memastikan keadaanmu saja."

"Uhmm tenggorokan Jennie sakit."

Taehyung menghela nafas. "Astaga Jen, suaramu kenapa jadi begitu? Sepertinya kamu terkena flu dan radang tenggorokan. Saya membawa obat-obatan, sebentar ya."

Ia melenggang pergi. "Habiskan sarapanmu dulu."

Jennie memeriksa bufet samping ranjang dan menemukan sebuah nampan berisi menu sarapan khas Korea.

Tak ada pilihan lain. Walaupun sebenarnya ia tidak terlalu menyukai menu-menu makanan Korea, tapi akhirnya ia santap juga menu sarapan kali ini.

Ia membawa sarapannya ke ruang tengah, memperhatikan Taehyung yang sibuk mencari obat-obatan di dalam kopernya.

Tak lama, pria itu meletakkan beberapa tablet obat di atas meja kaca, dan beranjak duduk di sofa.

Jennie ikut mengambil duduk di sofa lain, berhadapan dengan Taehyung.

"Daddy sudah makan?"

"Sudah."

"Uhmmm semalam Jennie seperti mendengar Daddy berkata Sayang, apa hanya mimpi saja ya?"

Taehyung terkejut, terdiam sejenak. "Kamu hanya mimpi."

Jennie menghela nafas, menunduk. "Hmmmm, Jennie sadar diri kok, Daddy tidak mungkin memanggil Jennie romantis begitu."

Ia segera menghabiskan sarapannya dan menelan dua obat untuk radang tenggorokan dan flu-nya.

"Apa orang tuamu tidak berusaha mencarimu?" Tanya Taehyung, merasa cemas.

Jennie menggeleng. "Tidak ada. Jennie sudah titip Lisa kok untuk mendukung alasan Jennie."

Taehyung menghela nafas. "Dasar gadis nakal."

Mereka saling bersitatap sejenak.

Taehyung masih tidak percaya dengan kejadian semalam. "Bagaimana bisa aku memeluk gadis ini semalaman? Astaga... Ini sudah salah besar. Tidak seharusnya seperti itu."

"Uhmm Daddy." Panggil Jennie pelan.

"Ya?"

"Jennie boleh tanya sesuatu nggak?"

Taehyung mengernyit, berfikir sejenak. "Tanya apa?"

"Uhmmm...." Jennie menggigit bibir bawahnya, sedikit ragu untuk bertanya hal ini. Tapi rasa penasaran membuat dadanya sesak dan butuh penjelasan langsung dari Taehyung.

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang