3 : Pemaksaan

1.2K 142 18
                                    

Jungkook menuruni anak tangga sambil menguap.

Jam menunjukkan pukul 8 pagi, dan aroma nikmat roti bakar sudah membangunkannya.

Sejak ibunya meninggal, Sang Ayah selalu sigap merawatnya tiap pagi, memasak, menyiapkan sarapan, merawat Jungkook dan Kakaknya, bahkan sambil bekerja.

Itulah kenapa ia tak membutuhkan sesosok ibu lagi. Bertiga sudah cukup.

"Dad.." Suara Jungkook masih serak, khas bangun tidur banget.

Taehyung terpengarah, tersenyum hangat. "Sarapan dulu sini."

"Abang mana?"

"Sudah berangkat ke kantor."

"Cepet amat."

Jungkook menguap lagi, membuat Taehyung menyeringai. "Cuci muka dulu harusnya, Dek."

Jungkook nyengir. "Lapar."

"Kamu nggak ada agenda ke sekolah hari ini?"

"Tunggu telepon dari bagian sekretariat."

Taehyung mengangguk paham, menyodorkan sepiring sandwich dan segelas susu hangat untuk si bungsu.

"Uhmmm Dad."

"Hm?"

"Dari acara semalam, ada teman Jung yang suka ke Daddy."

Mendengar itu, spontan Taehyung tertawa.

Sebenarnya, ia tak terkejut jika ada wanita yang menyukainya, atau hanya sebatas terpesona.

Tapi yang ini, apa tadi, teman Jungkook? Jungkook masih berumur 18 tahun, itu artinya selisih 30 tahun dengannya. Benar-benar puncak komedi.

"Serius, Dad. Bahkan dia bilang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama."

"Astaga, Jung..." Taehyung tertawa semakin keras. "Dan kau percaya?"

"Bisa jadi. Daddy dulu juga begitu, kan?"

Taehyung menggeleng. "Anak jaman sekarang memang ada-ada saja."

Ia meneguk segelas kopinya dan melenggang menjauh.

Jungkook buru-buru mengejar ayahnya ke ruang keluarga.

"Dad, Jung serius. Teman Jung minta dikenalkan dengan Daddy. Mau ya?"

Taehyung menghela nafas, menatap sepasang mata yang sungguh bening itu.

"Jung kan tau Dad nggak butuh pasangan?"

"Ah, Daddy." Sebagai anak bungsu, Jungkook sering sekali merajuk, apalagi jika keinginannya tidak dituruti.

Dan sekarang, ia sudah merajuk.

"Lebih baik temanmu itu dengan kau saja, kan?" Taehyung memberikan alternatif lain, berusaha agar bungsunya tak merajuk lagi.

"Mana bisa begitu! Teman Jung sukanya ke Daddy, sepanjang malam dia memaksa ingin berkenalan dengan Daddy!"

"Pria seperti Daddy tidak pantas untuk gadis seumuranmu, Jung."

"Minimal berkenalan dulu, Dad. Nanti Daddy bisa jelaskan kalau sebenarnya Daddy itu ayahnya Jung, kan?"

Taehyung mengernyit. "Lah, memang temanmu itu menganggap Daddy apa? Kamu cerita macam-macam, ya?"

"Tidak, kok! Dia sendiri yang menyimpulkan kalau Dad itu Kakaknya Jung. Daddy sih, awet muda. Jadinya disukai sama ABG kan."

Taehyung tertawa lepas. "Ternyata gadis jaman sekarang sukanya yang spek om-om, ya?"

"Nggak tau tuh! Mau ya, Dad? Bentar lagi orangnya telfon Jung loh, meminta jawaban."

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang