Jennie harus berjuang untuk mendapatkan cinta dari seorang Kim Taehyung yang terpaut usia 30 tahun dengannya.
Berbagai macam ujian harus ia lalui, mulai dari status keluarga, masa lalu, dan sikap dari seorang Kim Taehyung itu sendiri.
Meski begitu...
Sejak 5 hari yang lalu, Jennie mulai aktif kuliah.
Sejak kemarin, Taehyung mulai ambil cuti untuk dua minggu dan sibuk mengurus pernikahannya tiga hari lagi.
Ia bersama tim Wedding Organizer mulai sibuk survei lokasi di Katedral Myeongdong, serta mengurus list tamu undangan untuk upacara dan pesta.
Dan di samping itu semua, Taehyung juga masih antar-jemput Jennie kuliah.
***
"Kamu seriusan mau menikah?" Seru Rose tak percaya.
Jennie mengangguk.
"Pengumuman pengumuman!" Seru Joy, ketua kelas, sampai naik ke atas panggung mini.
Semua perhatian langsung tertuju padanya.
Selain tegas dan punya jiwa kepemimpinan yang kuat, gadis itu memang cantik dan menawan, siapapun pasti memperhatikannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Besok kita dan kalian semua wajib ke kampus!" Serunya.
"Yaahh besok nggak ada jadwal kuliah!" Seru salah satu mahasiswa, disusul yang lainnya.
"Oke, gini." Joy mengangkat tangan untuk meminta mereka diam sejenak.
"Jadi besok, teman kita, Jennie, akan membagikan undangan pernikahannya. Jadi kalian harus datang, kecuali kalau memang nggak mau dikasih undangan!"
Heboh. Kabar mengejutkan itu langsung mendengung ke seluruh lantai kampus.
Sebenarnya, Jennie hanya mengundang teman-teman satu angkatan di fakultasnya saja, tapi kabar itu langsung menyebar ke seluruh angkatan bahkan ke kakak tingkatnya.
Joy tidak main-main. Dengan tegas ia meminta siapapun yang tidak diundang dilarang datang, atau mereka bisa menghabiskan makanan pesta.
Jennie tertawa mendengar itu.
"Pesta pernikahanku untuk umum, kok. Semuanya boleh datang."
"Serius? Oke. Tapi hanya teman terdekat yang datang di upacara pernikahanmu, kan?"
Gadis itu mengangguk.
Di sini, Jennie punya dua teman baru, yakni Joy dan satu lagi bernama Wendy.
"Kamu dijemput calon suami?" Goda Wendy, membuat si calon mempelai itu tersenyum malu-malu.
"Katanya ganteng banget loh." Goda Joy.
"Ganteng banget lah." Ucap Rose sambil mengulum senyum, tentu saja sudah sudah mengerti bahwa sahabatnya akan menikah dengan ayah dari teman mereka sendiri.
"Jen!" Seru Jungkook, berlarian menyusuri lorong.
"Ya?"
Ke-empat gadis itu menoleh.
"Kenapa Jung?"
"Daddy tadi pesen ke Jung kalau Daddy sedikit terlambat jemput kamu karena masih ada urusan. Tunggu sebentar ya, Jung nggak bisa antar karena harus ke gedung rektorat. Dah!"