Bab #3

148 6 0
                                    

Sebuah motor berhenti di depan sebuah rumah. Gadis yg di bonceng dengan motor itu turun dan membuka helm nya.

" Thanks ya Ka, kamu udah nganterin aku" ucap gadis itu dengan senyuman manisnya.

" Iya sama-sama sayang kuh" jawab cowok itu dengan sangat manis.

" Ih apaan sih"  gadis itu salah tingkah di buatnya.

" Kenapa? Gk boleh ya aku bilang sayang sama kamu? Bukankan mulai hari ini kita pacaran?"

Gadis itu mengulum senyum. Cuaca sekarang agak mendung tapi kenapa dia merasa kepanasan.

" Kenapa gk di jawab?"

" Ish udahlah kamu pulang gih, keburu hujan nanti" ia mengalihkan perhatiannya.

" Nah kan, malah mengalihkan pembicaraan. Jawab dong, mulai sekarang kita pacaran kan?" sepertinya cowo ini senang membuatnya salah tingkah.

Gadis itu menggidikkan bahunya, lalu pergi begitu saja masuk kedalam rumahnya.

" Aku anggap itu IYA" teriak cowo itu mengambil kesimpulan.

" Terserah" teriak gadis itu yg sudah agak jauh masuk kedalam.

Gadis itu terus saja tersenyum, ia sangat bahagia sekarang.

" Kenapa kamu senyum-senyum gitu?"

" Eh eomma. Engga papa kok hhi" jawabnya sambil di akhiri cengengesan.

" Sepertinya kamu sedang bahagia. Ayo kenapa kamu masa gk mau cerita sih sama eomma?"  goda mamanya.

" Udahlah yeobo, jangan di goda terus anaknya" ucap ayah nya yg baru saja keluar dari kamarnya.

" Ya aku kan penasaran. Ya sudah kalau kamu gk mau cerita mending sekarang kamu mandi abis itu kamu makan gih, eomma udah siapin kimchi kesukaan kamu"

" Siapp eomma" 

Gadis itu benar-benar bahagia, ia kebahagiaan nya komplit ketika Raka cowo yg tadi mengantarkannya pulang sudah menjadi pacarnya.

" Naira!"

Ia mendengar seseorang memanggil namanya, tapi entah kenapa matanya sulit sekali untuk ia buka.

" Naira!!" panggilnya seraya menepuk-nepuk pipinya dengan lembut.

Perlahan Naira membuka matanya. Netranya menyesuaikan dengan cahaya lampu dari langit-langit ruangannya berada, perlahan ia menengokkan kepalanya sebelah kanan Ia dapat melihat Oma Ranti di sampingnya dan ada seseorang wanita yg memakai baju dokter serta seorang perawat yg mendampingi dokter wanita itu.

" Oma, Nai ada dimana?" tanya Naira dengan suara parau.

Naira mencium bau obat-obatan disekitanya.

" Kamu ada di rumah sakit" jawab Oma Ranti sambil menggenggam tangan Naira yg terbebas dari infus.

" Rumah sakit? Memangnya Nai kenapa?" ia kaget, ketika mendengar jawaban Oma nya. Kenapa bisa ia berada di rumah sakit? Bukan kah tadi ia hanya tertidur. Naira merasakan pusing di kepalanya.

" Oma yg harus nya bertanya sama kamu, kenapa kamu bisa jadi seperti ini?" ucap Oma Ranti sambil melihat pergelangan tangan Naira yg sudah di balut perban.

Naira mengerutkan dahinya, ia merasa kebingungan. Apakah ia melupakan sesuatu sebelum ia tertidur? Saat otaknya berusaha mengingat semuanya, kepalanya terasa seperti tertusuk. Ia merasakan pusing yg begitu hebat.

ADNNAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang