Naira kembali ke kamarnya, meninggalkan Raka sendirian di taman. Ia bingung dengan kehidupannya sekarang, seharusnya ia merasa bersyukur karena hal buruk yg ia alami selama ini ternyata mimpi buruk nya saat dia tidak sadarkan diri.
Sehari setelah pemakaman ibunya, ia mendapatkan kabar bahwa ayahnya juga meninggal di penjara dan terlebih lagi ayahnya positif menggunakan narkoba. Kejadian buruk yg bertubi-tubi menimpa dirinya membuat ia frustasi dan tidak memiliki ketertarikan untuk melanjutkan hidupnya. Dengan bodohnya ia ingin mengakhiri hidupnya padahal orang-orang disekitarnya masih menyayangi dirinya dan masih peduli terhadapnya.
Ini mungkin awal yg baru untuk nya. Dari sinilah kisah ini akan di mulai. Ia akan memulai kembali kehidupannya. Kejadian selama dua hari ia tidak sadarkan diri akan ia anggap sebagai angin lalu.
***
" Naira bagaimana kondisi kamu?" tanya dokter yg merawat nya selama ini.
" Saya udah merasa baikan dok, kapan saya boleh pulang?" dengan antusias Naira menanyakan hal itu. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan teman-teman nya dan juga kekasihnya. Ia akan meminta maaf kepada mereka.
" Mungkin nanti siang kamu sudah bisa pulang, jangan lupa sebelum kamu pulang kamu harus pergi temui dokter psikiater kamu"
Selama Naira dirawat ia juga menjalani perawatan psikis untuk menghilangkan traumanya.
" Gimana Naira, sekarang kamu sudah jauh lebih baik kan?" tanya dokter psikiater saat Naira masuk keruangannya.
Dengan senyuman yg mengembang Naira menjawab" Iya dok, saya sudah jauh lebih baik"
" Syukurlah, kamu sudah boleh pulang sekarang. Ingat kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi saya jangan melakukan hal bodoh lagi" ucap dokter mengingatkan.
Naira memberi hormat" Siapp dok" lalu ia tersenyum.
" Ya sudah sana kembali ke kamar kamu"
Naira bangkit dari duduknya, tak lupa sebelum pergi ia mengucapkan rasa terimakasih nya karena sudah sabar menghadapinya.
Senang rasanya ia bisa keluar dari rumah sakit ini.
" Omaaa" Naira langsung memeluk Oma Ranti yg sedang membereskan pakaiannya.
Sontak saja Oma Ranti menghentikan aktivitas nya" Kamu bikin Oma kaget, tapi gapapa asal kamu bahagia" ucap Oma Ranti dengan senyuman.
Naira membalas senyuman itu, rasanya sudah lama ia tidak tersenyum seperti ini.
" Oma Nai mau langsung ke temu sama Raka boleh ya?"
" Tentu saja boleh"
Keduanya melempar senyuman, tak lama Naira memeluk Oma Ranti. Tak terasa air mata nya menetes begitu saja, mungkin ini air mata bahagianya.
****
Di taman bunga matahari, disinilah Naira memutuskan untuk bertemu dengan Raka. Dengan setangkai bunga matahari yg ia petik dan ia pandangi dengan lekat, ia tak menyangka akan ada hari seperti ini dalam hidupnya. Ia juga tidak habis pikir kenapa ia bisa melakukan hal bodoh seperti itu disaat ia masih memiliki orang -orang yg masih peduli dan sayang padanya." Hai Nai maaf aku telat" Raka datang dengan nafas yg memburu, ia sampai berlari hanya untuk menemuinya.
Naira tersenyum melihat wajah Raka yg berkeringat" Iya tidak apa, makasih"
" Makasih untuk apa?" tanya Raka yg sudah bisa mengatur nafasnya.
" Untuk semuanya. Dan maaf aku udah mengecewakan kamu dengan melakukan hal bo..."
Raka meletakkan jari telunjuknya di bibir Naira" Udah, biarkan itu menjadi sebuah pelajaran untuk kedepannya. Bahwa tidak setiap permasalahan tidak bisa di selesaikan dengan cara seperti itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADNNAIR
Teen FictionDi pertemukan dengan laki-laki yg mencintai mu itu adalah hal yg harus kamu syukuri, terlebih lagi jika laki-laki itu sering menemanimu dalam hal tersulit dalam hidup mu. Naira ia di pertemukan dengan Adnan ketika banyaknya masalah dalam kehidupanny...