Naira melamunkan hal yg tadi di ceritakan oleh Raka. Pikirannya teringat tentang bagaimana hubungan Raka dan Naira sehari sebelum kejadian itu, ketika didalam mimpinya waktu ia tidak sadarkan diri. Sungguh menyakitkan jika hal itu di ingat kembali, walaupun itu hanya sebuah mimpi tapi baginya mimpi itu begitu nyata dan begitu membekas. Dalam mimpinya sama persis seperti yg di ceritakan Raka hanya saja...
Flashback on
" Raka abis ini kamu langsung putusin dia kan?" tanya Vina kekasih Raka.
" Iya dong sayang, ngapain juga aku pertahanin dia,, toh aku kan cinta nya sama kamu" jawab Raka dengan pasti.
" Janji yah"
" Iya, tapi gk sekarang ya tunggu waktu yg tepat, masa iya sih aku langsung mutusin dia baru juga beberapa hari jadian" jawab Raka dengan picik nya.
Mereka tertawa dengan puas, sangat puas bahkan.
Naira mendengar dengan sangat jelas apa yg di bicarakan oleh Raka dan teman-teman nya. Naira keluar dari atap di susul oleh Jennie dan Friska.
" Sialan tu si Raka! Gue pangkas juga tu kepunyaan nya dia!! Bisa-bisanya dia mainin Naira" jengkel Jennie menggebu. Ia akan selalu menjadi garda terdepan disaat temannya disakiti oleh laki-laki. Jennie mengepalkan tangannya siap meninju Raka jika dia ada di depannya.
Naira terduduk lemas, ia tak menyangka Raka akan seperti ini. Ia benar-benar tertipu oleh perbuatan baik Raka terhadapnya. Ia ingin menangis tapi air matanya tak kunjung keluar yg ada hanya kekecewaan dalam dirinya.
Raka datang menghampirinya" Aku nyariin kamu Nai daritadi, rupanya kamu disini"
" Ngapain lo kesini?" sewot Jennie.
" Lo lagi PMS ya Jen? Sewot banget. Gue mau ketemu ayang gue lah" jawab Raka.
" Lo..."
Naira menurunkan tangannya Jennie yg siap membogem Raka.
" Nai dia kenapa sih?" tanya Raka. Naira melirik kearah Jennie sekilas lalu menarik Raka untuk pergi.
Naira menarik Raka menuju lapangan basket indoor.
" Kenapa sih Nai?" tanya Raka bingung.
Sepertinya Raka tidak sadar dengan kepergian Naira dan tidak melihat dirinya waktu di atap tadi.
" Kamu kayak yg gak tau Jennie aja deh, dia emng gitu" Naira berusaha tersenyum. Supaya dirinya kuat. Ia akan membiarkan Raka berbuat sesuka nya, kalau perlu ia akan membuat Raka bisa mencintainya sehingga Raka tidak akan memutuskan dirinya.
" Terus kamu kenapa? Kayak lagi sedih gitu?"
Naira mengerjapkan matanya berkali-kali matanya sangat perih" Oh ini tadi aku kelilipan"
" Sini majuan dikit, aku tiupin mata kamu biar gk perih lagi"
Naira menurut dan membiarkan Raka meniup matanya yg sebenarnya ia sedang menahan tangis nya bukan karena kelilipan.
" Gimana udah enakan sekarang?"
Naira mengangguk dan tersenyum.
Raka membalas senyumannya. apa senyuman itu Tulus Rak? Batinnya. Kenapa aku harus denger hal itu, kenapa juga kamu tega sama aku Raka?!!
" Kenapa? Aku ganteng yah" ucap Raka dengan Pedenya.
Naira tertawa sumbang. Disusul oleh raka yg ikutan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADNNAIR
Teen FictionDi pertemukan dengan laki-laki yg mencintai mu itu adalah hal yg harus kamu syukuri, terlebih lagi jika laki-laki itu sering menemanimu dalam hal tersulit dalam hidup mu. Naira ia di pertemukan dengan Adnan ketika banyaknya masalah dalam kehidupanny...