Happy reading
"Gadisku sangat menggemaskan"gumam pria itu dan membaringkan tubuhnya di sebelah Nara.
Matanya menatap penuh puja,bibirnya tersenyum menyeringai.tangannnya mengelus Surai Nara lembut.
"Hm sepertinya lelaki yang tadi siang bersamamu itu ingin mempercepat ajalnya ya"kekeh pria itu.
"Lihat saja sayang,aku akan menyingkirkan semua orang yang menghalangi kita.walau itu orang tuamu sekalipun."
Cup
Pria itu mencium bibir Nara sekilas.
"Manis"
****
Nara meregangkan otot tubuhnya, matanya melirik jam diatas nakas.Nara tersenyum mengingat mimpi nya semalam,dia bermimpi dicium oleh cogan!
Entah siapa itu,tapi Nara merasa bahwa itu nyata.namun pikirannya menepis itu,memangnya siapa? balkonnya saja sudah dia kunci.hewan saja tidak bisa masuk, apalagi orang.
"Sekarang ujian ya"gumam Nara melamun untuk mengumpulkan nyawa.
"Belum belajar lagi gue,ah biarlah.udah pinter"Nara tersenyum sendiri mendengar ucapannya.
"Sshh"Nara memegang perutnya yang terasa mulas,dengan langkah cepat Nara pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan bab nya.
Beberapa menit kemudian
Nara keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya, memilih seragam sekolah yang sesuai dengan jadwalnya.
"Bulu bertemu bulu kulit bertemu kulit asek"
Nara memoleskan bedak bayi dan sedikit lip balm,agar wajahnya tidak terlihat pucat.
Nara turun ke ruang makan, terlihat mama dan papanya,juga Abang-abang nya."Pagi ma,pa dan bang"sapa Nara mencium pipi mereka satu persatu,tak terkecuali.
Kenzo yang dicium pun mematung,desiran aneh terasa dihatinya.sementara Nara hanya menghendikan bahunya acuh,dia hanya tidak ingin mencari ribut hari ini.
Alvaro dan Reza saling menatap satu sama lain, berbicara lewat batin mengenai kejadian tadi.
Skip
Nara melajukan motornya kencang,dengan senyum yang terpantri di bibirnya.angin berhembus membuat rambutnya yang terurai menjadi sedikit berantakan.teriakan-teriakan para pengendara lainnya tak Nara hiraukan,ia menikmati pagi hari yang cerah ini.
Nara berharap,semoga pagi ini tidak ada masalah atau drama apapun.Nara ingin tenang.
****
Nara menatap sekelilingnya,matanya salah fokus pada satu titik.orang itu,kenapa bisa ada disini?
"Opet!"teriak Nara saat melihat seseorang yang sangat dia kenali.
Nara berlari memeluk orang bernama Opet itu, sementara sang empu menatapnya bingung.
"Maaf,mbak siapa ya?"tanya Opet.
Nara melepaskan pelukannya dan menatap Opet sendu,Nara lupa kalau dirinya berada di tubuh orang lain.Opet adalah teman masa kecilnya semasa di tubuh aslinya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Vira [END]
Science FictionHi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini ya☺️Kalo kalian gasuka,gaperlu komen-komen,KALIAN LANGSUNG AJA TINGGALIN LAPAK INI.Terimakasih.) [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Savira aquilla.seor...