Happy reading
Di sebuah lorong yang diisi dengan banyak ruangan seperti penjara,terdapat seorang wanita yang berteriak dengan keras.Dia meronta-ronta agar rantai besar yang melilit tubuhnya bisa terlepas.Namun sesuatu yang dia lakukan itu hanya akan membuang-buang energinya saja.
"Lepasin gue sialan!Argh!"teriak Wanita itu.
Seorang pria berkepala plontos menghampiri sel wanita itu.Lalu dengan kejamnya memukul wanita itu hingga jatuh tersungkur.
"Diam,atau ku sobek mulutmu jalang!"sentak pria itu lalu berlalu pergi.
Wanita itu menggeram marah,beraninya pria botak itu memukulnya!?
"Tuan datang!"seru salah satu penjaga di sana.Para tahanan yang mendengar itupun langsung beringsut mundur karena ketakutan.Bagaimana jika mereka akan di jadikan mangsa selanjutnya?
Mereka tahu betul,bagaimana kekejaman seorang Rion.Ana menatap Rion dengan dendam,sedangkan Rion hanya menatap Ana datar.Kakinya melangkah menuju tempat Ana berada.
"Rion,gue punya salah apa sama Lo!?kenapa Lo bawa gue kesini hah!?"desis Ana.
Rion terkekeh sinis."Salah Lo?salah Lo itu, karena udah buat gadis gue sakit."ucap Rion.
"Siapa?Nara?Cih,jalang kayak dia buat apa Lo pertahankan!?"sinis Ana.
Rion menggeram marah,tangannya mencengkram rahang Ana dengan kuat.
Ana meringis kesakitan,jika saja Rion menambah lagi sedikit kekuatannya,maka Ana bisa memastikan kalau rahangnya akan patah."Jalang kata Lo!?butuh kaca heh!?"Rion mengkode bawahannya lewat tatapan mata,bawahannya yang paham pun bergegas mencari apa yang Tuannya butuhkan.
"L-lepas!"berontak Ana,Rion yang melihat itu pun semakin menguatkan cengkramannya membuat Ana semakin kesakitan.
"Ini barangnya,Tuan."ucap salah satu bawahannya dengan kaca berukuran besar di tangannya.
Rion melepas cengkramannya kasar,lalu ia mengambil kaca yang berada di tangan bawahannya.Rion tersenyum lebar,membuat Ana was-was.
"Lo butuh kaca kan?nih,gue kasih."
PRANG!
Rion melempar kaca tersebut tepat di wajah Ana.Ana berteriak kesakitan dengan darah yang mulai mengucur deras dari wajahnya.Rion tertawa keras,tidak ada yang boleh menghina gadisnya.
"Biar lebih sadar diri,gimana kalo kaca ini masuk ke kerongkongan Lo?kayaknya Lo bakal sadar diri sepenuhnya."monolog Rion,membuat Ana menggeleng kan kepalanya.
Ana mulai tak berdaya.Jika ia menangis,maka rasa perih dan panas akan muncul,dan itu akan membuatnya semakin tersiksa.Rion tak perduli dengan tangisan Ana,tanpa babibu lagi,dengan kasar Rion membuka mulut Ana lebar-lebar dan memasukkan pecahan kaca itu kedalam mulut Ana.
Rion yang merasa kalau Ana akan memuntahkannya pun meminta tongkat kayu berukuran sedang,lalu menyodok pecahan kaca tersebut hingga masuk sepenuhnya kedalam kerongkongan Ana.
Ana terbatuk darah,beberapa pecahan kaca kecil pun keluar bersamaan dengan darahnya.Rion berdecak,dia masih merasa belum puas.Apalagi saat mengingat wajah gadisnya yang kesakitan,membuat emosi Rion kembali memuncak.
Kepala Rion pening,beberapa detik kemudian,mata yang mulanya berwarna hitam kini berganti menjadi merah darah.
Ya,Arzo keluar menggantikan Rion.Arzo akan keluar,apabila emosi Rion benar-benar sudah tak terbendung.Para bawahannya yang menyadari itupun langsung menunduk hormat.Arzo menatap Ana dengan datar.
"Kau,seberapa besar nyali mu sampai kau berani menyakiti gadisku?"tanya Arzo dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Vira [END]
Ficção CientíficaHi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini ya☺️Kalo kalian gasuka,gaperlu komen-komen,KALIAN LANGSUNG AJA TINGGALIN LAPAK INI.Terimakasih.) [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Savira aquilla.seor...